4. The Day🌱

441 49 6
                                    

"Belajarlah dari tuyul, masih kecil tapi sudah pintar cari duit."

-Terima kasih-
:
:
:
:
_________________✨______________

"Jadi sekarang gue menempati tubuh figuran yang namanya Ashana Aubreela, kalau dipikir-pikir umurnya akan 17 tahun bulan depan, awal dari alur novelnya".

TOK ...TOK..TOK.. Suara ketukan pintu terdengar dari depan pintu kamarnya.

"Shana... Kamu didalam kan nak?".

"I-iya sebentar..." Cantika beranjak membukakan pintu kamarnya.

Cklek..

"Kenapa pintunya dikunci? Ibu kan jadi khawatir, keadaan kamu gimana sekarang?". Tanya seorang wanita paruh baya padanya.

"Siapa? Apa Bu Rieh yang disebut paman tadi ya?." Batin Cantika.

"Sudah mendingan Bu". Jawabnya seadanya.

"Alhamdulillah..." Ucap wanita tersebut.

"Ya sudah, sekarang kamu sarapan ya. Ibu sudah memasak makanan kesukaan kamu, ayo!". Cantika mengangguk dan mengikuti wanita tersebut ke ruang makan.

Di meja makan sudah terdapat seorang remaja laki-laki lumayan tampan yang sedang menatap kedatangan mereka, diperkirakan usianya sama dengan Ashana yaitu 17 tahun.

"Siapa?". Batin Cantika.

"Kumaha, enak gak jatuhnya?". Tanya remaja laki-laki itu pada Cantika.

"Hah? Maksudnya apa ya? Aku nggak ingat ada apa, kamu ceritain deh lupa ingatan aku".

"Hah? Apa benar Bu?". Dengan tampang terlihat kaget pemuda itu bertanya pada di wanita paruh baya tersebut.

"Iya Yan, Setelah dibawa ke rumah sakit, Shana koma dua hari, setelah Shana mulai tersadar ibu sama bapak kaget karena Shana bilang dia nggak tahu kami siapa. Langsung saja kami panggil dokter, kata dokter kepala Shana terbentur batu besar yang ada didalam sungai, lantaran itu Shana lupa ingatan, Alhamdulillahnya lupa ingatan Shana cuma sementara. Selama dirumah sakit kami berusaha untuk membantu ingatan Shana kembali pelan-pelan. Ya sudah, kalian lanjutkan makannya ya". Selesai mengatakan itu, Bu Rieh berlalu pergi menuju halaman belakang.

Oh, Cantika baru tahu jika Ashana pernah kehilangan ingatannya. karena didalam novel pun tidak banyak menceritakan kehidupan si figuran ini.

"Oke, sebagai saksi mata yang kebetulan lagi latihan bola sama anak-anak kampung waktu itu, ku ceritain gimana kamu bisa begini." Ucap pemuda itu mulai menceritakan apa yang terjadi pada Ashana.

"Jadi Seminggu yang lalu... kami tuh lihat kamu lagi manjat - manjat pohon mangga nggak jauh dari sungai. nah, gak habis pikir aku entah tolol, bego atau sedeng kamu malah ngelempar dua mangga ke sarang lebah di pohon. kejatuhan sarang lebah terus dikejar kawanan lebah, eh gak disangka-sangka malah tersungkur, muka kamu mencium gundukan tai sapi yang baru keluar dari sapinya, tuh muka udah kayak orang maskeran. Gak disangka, kamu sadar masih dikejar kawanan lebah, lari lah kamu menuruni bukit dan tergelincir terguling-guling dan terjun bebas ke sungai yang lagi deras-derasnya, habis tu kamu terombang-ambing dan sangkut di pohon bakau." Jelas pemuda itu panjang lebar dengan muka teramat lempeng.

"Njirr malu banget bangsat!! Bukan gue yang ngalamin tapi gue ikut malu Hua...". Batin Cantika menjerit

"T-terus Lo sama yang lain liat gue kayak gitu gimana?".

STOP IT ! What you're crazy  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang