9. Terlambat!

278 31 0
                                    

"Di mana ada kesempatan, di situ ada dana umum."

:
:
:
:
______________________________

"Shana! Shana!....Shana!!!!".

"Hoy siapa cok teriak-teriak depan pintu kosan gue!". Seruan dan ketukan bertubi-tubi di pintu kosannya membuat Cantika terbangun dari tidurnya. Bergegas pergi membuka pintu, Cantika terkejut dengan Zayyan yang menampilkan raut wajah panik di depannya.

"Apa heh?". Tanya Cantika.

"Sekolah Sha, sekolah! Udah hampir telat ini!!!". Membelalakkan matanya, Cantika langsung melihat jam yang berada di dinding tengah menunjukkan pukul 07.05 artinya 10 menit lagi jam pelajaran sekolah akan segera dimulai.

"Tu-". Ucapan Cantika dipotong lebih dulu oleh Zayyan.

"Udah telat, aku gak mau terlambat di hari pertama sekolah. Aku berangkat duluan ya!". Belum sempat Cantika menjawab, Zayyan sudah ngibrit lari duluan ke arah halte bis yang yang berada tidak jauh dari kos-kosan.
Cantika hanya melongo menatap kepergian sepupunya itu.

.
.
.
.
.

    Cantika sedang berlari menuju sekolahnya, Rupanya bis yang ditumpangi Zayyan tadi adalah bus terakhir yang mengantar anak-anak sekolahan.
Berhenti sejenak, Cantika kembali melihat jam tangannya, ia mendesah pelan. Sekarang telah menunjukkan pukul 07.25 itu artinya pelajaran sekolah telah dimulai sejak sepuluh menit yang lalu.

Hosh..hosh..hoshh

"Asu!! Emang si Zayyan, main ninggalin gue gitu aja! Untung gue tahu jalanan di Jakarta ini".

"Haish! Mau lari pun udah keburu ditutup gerbangnya". Ucap Cantika sambil memilih berjalan kaki dari pada harus berlari. Sama-sama akan terlambat juga kan? Mending jalan kaki saja pikirnya.

   Tak jauh dari pertigaan jalan, tiba-tiba sebuah motor sport berwarna biru melaju ke arah Cantika, lebih tepatnya melewati Cantika. Tetapi entah dari mana tiba-tiba motor itu melindas genangan air yang tak jauh dari Cantika. Lantas saja seragam Cantika basah terkena cipratan air tersebut.

"Ho! Asu!!! Woy kalo lagi bawa motor itu lihat-lihat anjeng!!". Teriak Cantika.

  Pengendara motor sport itu pun berhenti dan turun dari motornya. Tidak, dia tidak menghampiri Cantika, lebih tepatnya hanya menatap datar hal tersebut di samping motornya.

"Heh! Minta maaf Lo!".

"Lo yang salah". Ujar pengendara laki-laki itu.

"Hah?"

"Ck, bodoh! Ngapain Lo berdiri disamping tuh genangan, Lo kira dengan banyaknya kendaraan yang lalu lalang motor gue bisa menghindari genangan itu? Mikir!".

"Ya setidaknya Lo punya sikap simpati kalo lihat seragam gue begini!".

Pemuda itu memutar matanya jengah, apa pedulinya? Pikirnya.

  Cantika mengamati pakaian pemuda itu, dari bawah hingga atas. Hey tunggu! Dilihat-lihat seragam yang dikenakan pemuda itu sama dengan dirinya. Walaupun laki-laki itu tidak melepaskan helmnya, tetap saja dilihat dari mata pun Cantika tahu pemuda itu orang yang tampan.

Aha! Satu ide terlintas di pikiran Cantika.

"Lo terlambat juga kan? Sebagai gantinya Lo antarin gue ke sekolah". Ya benar, Kalau ada kesempatan kenapa harus disia-siakan? Lumayan kan dapat tumpangan gratis.

"Cih, bawa Lo? Yang kotor gini? Mimpi!".

"Oo asu! Gue cuma minta tanggung jawab Lo woy! Ya tanggung jawab nya Lo antarin gue, masalah selesai!. Lagipula sekolah kita sama ya!". Belum sempat pemuda itu bicara, Cantika bergegas naik dengan melompat ke motor pemuda itu dan duduk dibelakang.

"Turun".

"Gak, antarin gue!".

"Turun!" Pemuda itu menarik tangan Cantika tapi segera ditepis oleh Cantika.

"Gak! Enggak!! Enggak!!!".

"Ck".

"Buruan berangkat!!"

  Dengan sangat terpaksa pemuda itu akhirnya mengantar Cantika pergi ke sekolah. Ah, apa salah pemuda itu hingga harus bertemu gadis cerewet seperti Cantika hari ini.

______________________________

Nulis nya sebentar, nyari idenya berhari-hari 😌

Gak ada penyemangat ya?

STOP IT ! What you're crazy  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang