09. Pregnant ‼️

654 48 1
                                    

"Are you ready Jewu?" ucap Yoshi dengan semangat.

"Leady go!" ucap Jeongwoo yang semangat dengan memegang tas yang berada di pundaknya.

Sedikit informasi, dia baru saja masuk playground sejak dia baru sampai di Seoul. Jangan heran siapa yang mendaftarkan nya, tentu saja Park Jihoon CEO yang terkenal itu.

Yah, meskipun Jeongwoo belum resmi menjadi anaknya tapi sebentar lagi dia menjadi bagian keluarga nya kan jika Jihoon dan Hyunsuk menikah kembali? Serta Jihoon juga akan melakukan tes DNA secepatnya setelah menikah dengan Hyunsuk.

Yoshi menggunakan bus untuk mengantar Jeongwoo karena ya Hyunsuk sekarang kerumah sakit nenek lagi dan mencoba membujuknya.

Akhirnya mereka pun sampai di playground, "Jeongwoo, jangan nakal okeing?" ucap Yoshi menyuruh Jeongwoo untuk berhati-hati karena hari ini adalah hari pertamanya masuk kesekolah.

"Um! paman tenang aja, Jewu nda balal mukul kalo dia ga nakal!" ucapnya dengan pipi gembulnya.

"Yaudah, nanti kalau sudah pulang telpon paman pakai jam tangan yang sudah diberikan om Jihoon kemarin ya?" perintah Yoshi.

Jeongwoo mengangguk, "Otei, paypay!"

———

Akhirnya Yoshi pun pulang dan hendak menaiki bus lagi, tapi tak disangka dia bertemu dengan Park Junghwan, adik MANTAN SUAMI kak Hyunsuk.

"Junghwan?"

"Eh, halo kak, habis darimana?" basa basi Junghwan.

Yoshi duduk disebelah nya, "Habis nganterin Jeongwoo, anak kecil kemarin itu."

Junghwan mengangguk paham. "Oh, itu anak kakak ya?" tanya Junghwan tapi langsung disambut gelak tawa dari Yoshi.

"No, bukan haha! kenapa kamu mikir gitu?"

Junghwan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Ya cuman nebak aja sih kak, hehe."

Yoshi menggelengkan kepalanya, "Ohh, emang kamu ga tau kalau kakakmu sudah menikah?" tanya Yoshi.

"Kakak? Kak Roseanne? Loh itu anaknya kak Rose?" bingung Junghwan.

"Bukan! Duh, kamu memang dulu tidak tinggal disini?" tanya Yoshi.

"Iya, aku memang di pisahkan oleh Papa ku sendiri karena istri barunya tidak bisa menerima aku dirumah. Yah, tapi Papa tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang ayah, yaitu memberikan uang saku dan mengunjungi ku setiap bulannya," jawab Junghwan yang membuat Yoshi sedikit speechless.

"Ah, memang dari dulu hati ibu si brengsek itu jelek, seperti anaknya!" batin Yoshi.

Marriage Contract

D

engan terpaksa, setelah mereka sampai dirumah sakit mereka tidak ke ruangan nenek, tetapi malah ke dokter kandungan untuk memeriksa bahwa Hyunsuk berbohong atau memang sedang mengandung anaknya.

"Hey hey! stop sampai disini, kau tidak perlu ikut campur dengan urusan pribadiku, Jihoon!" ucap Hyunsuk bergema di lorong rumah sakit yang sepi.

Jihoon berhenti berjalan dan menoleh kearah belakang, "Aku hanya ingin memastikan, memang itu salah?"

"Salah! karena kau hanya partner kerja untuk mendapatkan warisan nenek bukan suami istri seperti yang dulu!" bentaknya sambil melepaskan cengkraman tangan Jihoon di lengannya.

Jihoon tersenyum remeh, "Oh, apa itu kode untuk meminta kita menjadi suami istri lagi? oke, setelah ini kita harus ke KUA."

"Tapi bukan—"

"Choi Hyunsuk!" Pas sekali di tengah-tengah mereka bertengkar Hyunsuk terpanggil untuk masuk kedalam.

Ceklek

"Halo, Kak Choi Hyunsuk?"

"Ah iya, Halo dokter. Dokter tolong jika saya benar-benar hamil berikan data palsu bahwa saya tidak hamil ya? orang yang menunggu di depan bersama saya orang gila, saya takut kenapa-napa." ucapan Hyunsuk seperti ngerapp jadi dokter yang berada di depan nya hanya memahami kata pertama.

Dokter mengangguk, "Baik, silahkan naik ke ranjang."

Setelahnya Hyunsuk naik ke ranjang dan dokter mulai memeriksa. "Wah, selamat, anda hamil!"

"Oh tidak."

Hyunsuk langsung terbangun dari baringnya, "Dok, tolong kasih tau orang didepan bahwa saya tidak hamil ya?" tanya Hyunsuk bersungguh-sungguh.

"Eh, memangnya kenapa?"

"Duh, tadi kan sudah saya jelasin."

"Maaf, tadi anda terlalu cepat sehingga saya tidak bisa mengerti apa yang anda ucapkan." Dokter pun akhirnya jujur, ya itu juga sebagai penilaian pasien.

Hyunsuk memijit pangkal hidungnya, "Oke, dokter dengar ini baik-baik. Jangan kasih tau orang didepan nanti kalau saya hamil, oke? soalnya dia orang gila!" ucap Hyunsuk pelan-pelan untuk memastikan bahwa dokter paham dengan ucapannya.

"Oh, baiklah."

Setelahnya Hyunsuk pun keluar dengan secarik kertas pemeriksaan didalam amplop. Ya, dia percaya diri bahwa dokter yang tadi sudah bisa bekerja sama dengannya.

Ah, harusnya dia kasih tip ke dokternya soalnya sudah membantu dia menyelesaikan masalah dengan Jihoon pria gila.

"Bagaimana hasilnya?" tanya Jihoon exited.

Hyunsuk tersenyum miring, "Yah, tidak seperti yang kau harapkan." Hyunsuk membuka lembaran kertas itu dan Jihoon mulai menangis dengan keras.

"Iya iya, Sudah ya. Lainkali turunkan kepedeanmu."

Jihoon reflek memeluk Hyunsuk, "Hiks, Terimakasih Hyunsuk, aku berjanji akan menjadi ayah yang baik untuk anak kedua ku."

Hyunsuk bingung, lantas melihat kembali isi kertasnya. Bertuliskan bahwa dia hamil dan harus mengambil buku pemeriksaan di registrasi rumah sakit untuk konfirmasi juga periksa setiap bulannya.

"Apa! tidak, tidak, tidak!!!" Hyunsuk berteriak memenuhi lorong rumah sakit. Jihoon yang menangis dipelukan Hyunsuk dan Hyunsuk yang teriak berusaha melepaskan pelukan Jihoon.

"Kenapa ini harus terjadi kepada ku, Tuhan!!" teriak Hyunsuk lagi.

Yah, pada akhirnya mereka tidak jadi mengunjungi nenek karena insiden ini terjadi. Dan Jihoon masih saja menangis menanti anak keduanya lahir. Padahal baru saja jadi.

Marriage Contract

see you next chap!

Marriage ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang