03. Kebakaran

589 53 1
                                    

Maaf, terlambat update ╥﹏╥
Anw, HAPPY NEW YEAR 💐💐

✧₊⁎❝᷀ົ≀ˍ̮ ❝᷀ົ⁎⁺˳✧


"Ahk!! Uhm lebih kedalamh.."

"Ah..."

Malam panas itu terjadi hingga jam menunjukkan jam 4 pagi. Bayangkan saja dari jam 10 malam hingga jam 4 pagi, 6 jam. Ini ingin menuruti kemauan nenek atau Park Jihoon nya sendiri yang kelebihan Hormon? (Tidak habis thinking).

"Aw.." Hyunsuk bangun ketika jam menunjukkan pukul 9 pagi. Bawahnya itu masih sakit ketika digempur habis-habisan oleh oknum bernama Park Jihoon.

Hyunsuk melamun sebentar lalu mengecek hpnya yang ternyata terletak diatas nakas, ada banyak panggilan dari Yoshi yang tak terjawab.

Dia pun segera menelfon Yoshi kembali. "Ayolah Yoshi, angkat telfonku..." Lirih Hyunsuk.

tutt tutt...

"Kak Hyunsuk!"

"Yoshi!!! Apa disana baik-baik saja? Aku sangat khawatir.."

"Tadi malam terjadi kebakaran yang menyebabkan aku dan Jeongwoo harus mencari tempat yang aman. Kak Hyunsuk tenang saja, kami sudah berada ditempat pengungsian."

"Syukurlah, Maaf karena aku belum bisa pulang tadi malam karena harus menginap disini, dan aku ingin kau serta Jeongwoo tinggal disini bersamaku untuk selang waktu."

"Oke, tetapi kami tidak bisa berangkat sekarang karena kondisinya sedang tidak kondusif.."

"Begitukah?" Mata Hyunsuk sedikit berair ketika mendengar itu, Syukurlah anaknya dan adik tingkatnya itu berhasil kabur dari kobaran api. Tetapi dengan kondisi seperti itu membuat Hyunsuk ingin menangis.

Apakah anaknya tidur dengan nyenyak?

"Uhum! Ya sudah, aku dan Jeongwoo akan segera mengambil makan siang bersama, kak Hyunsuk juga jangan lupa untuk makan siang!" (di Sydney kelebihan 4 jam dari Seoul)

"Hiks, Ah iya itu pasti!"

"Kak, Jangan menangis itu membuat ku sakit hati..."

"Baiklah baiklah, segera ambil makanan mu!"

"Okei, dadah kak!"

tut..

Hyunsuk tak kuasa menahan air matanya. Ia masih terus-terusan memikirkan anaknya, pasti dia shock lalu mengalami trauma yang berat..

Jihoon terbangun dari tidurnya lalu menatap punggung seorang yang tengah bergetar, Jihoon yang melihat itu reflek duduk lalu memeluknya.

"Hey... Mengapa kau menangis? Apa aku terlalu kasar?"

Hyunsuk menggeleng, "Anak ku...  Di Australia sekarang terjadi kebakaran dan wilayah itu sangat dekat dengan tempat tinggal ku, aku khawatir dengan anakku meskipun Yoshi sudah mengatakan bahwa itu baik-baik saja, Hiks."

"Syukurlah, kukira karena tadi malam." Batin Jihoon

Jihoon pun semakin memeluk erat Hyunsuk sambil mengatakan, "Tenang ya, aku akan menelfon Song Nam untuk menemukan anakmu dan Yoshi lalu membawanya kemari."

Akhirnya Hyunsuk pun membalas pelukan Jihoon, "Terimakasih." Ucapnya sambil melihat mata bulat Jihoon yang persis dengan mata anaknya.

Ah tetapi tolong ingatkan mereka untuk memakai pakaian, karena sedari tadi tidak ada sehelai benang ditubuh mereka berdua.

Marriage contract

"Jeongwoo, Ayo makan sama kakak,"

"Noww!!!" teriak Jeongwoo memenuhi ruangan yang ramai penghuni.

Yoshi menghela napas, "Jeongwoo kalo makan sekarang, nanti akan bertemu dengan mommy," Bujuk Yoshi.

"Eung... om Yoshi bohong! kemarin aku sudah makan ciang tapi nda ketemu mommy tuh?"

Yoshi menghela napas, "Tapi untuk hari ini om ga bohong, Tuh liat, om habis di telfon mommy."

"Janji ya?" Ucap Jeongwoo yang sudah menyodorkan jari kelingking kecilnya.

Yoshi mengangguk dan menerima jari kelingking kecil lalu menyuapi Jeongwoo, Setelah itu Jeongwoo memakan makanannya dengan lahap.

Setelah Jeongwoo memakan makanannya, ia pun langsung melahap punyanya karena menunggu Jeongwoo tidak lama jadi makanannya tidak terlalu dingin.

"Je, Om mau kembalikan piring dulu ya. Kamu disini aja loh ya, jangan kemana-mana!"

"Siyap!!!" Ucap Jeongwoo dengan tangan mungilnya menunjukkan jempol tangan yang mungil.

Yoshi berdiri tiba-tiba...

srettt

prang!

"A-aduh! maaf kak saya tidak sengaja!" Ucap Remaja asing yang ikut mengungsi disana. Sisa makanan Jeongwoo yang Yoshi pegang jatuh di bajunya.

Yoshi yang kaget itu pun reflek melepas nampan yang dibawanya "Ah, tak apa. Ini juga salah saya, Saya bisa ganti baju nanti kok!"

"Kak, saya merasa bersalah. Jika sudah keluar dari sini saya berjanji akan menghubungi kakak lalu mengganti baju kakak!"

"Eh tidak perlu, murah kok ini..." Ucap Yoshi tidak enak. Hey ini hanya baju bermerk Celine yang diberikan oleh orang tuanya dan kata orang tuanya, baju itu murahan.

"Kak... ini celine loh, mahal. Tapi nanti  saya pasti akan ganti kok! Ini tulis nomor kakak di handphone saya." Ucapnya sambil mengeluarkan benda pipih dari kantongnya.

"Dek, kakak bilang tidak perlu. Uangnya mending buat kamu bersenang-senang dengan teman kamu!" Ucap Yoshi memaksa.

"Tak apa jika kakak tak ingin saya mengganti baju ini, tetap saya punya niatan untuk mentraktir kakak setelah bencana ini mereda. Bisa minta nomornya?"

Sigh.. Mau tidak mau Yoshi menuliskan nomornya di handphone anak remaja asing itu. Berdoa saja agar nomornya tidak dipakai untuk pinjaman online.

"Sebelumnya kakak ingin bertanya, Nama kamu siapa?"

"Park Junghwan, Kak."

Marriage contract

.

Marriage ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang