02. Nenek

676 61 1
                                    

Bandara 📍

"Ah, selamat datang Tuan Choi." Ucap Tangan kanan Jihoon kepada Hyunsuk yang baru saja tiba. Panggil saja dia Song Nam.

"Mhm, terimakasih. Omong-omong apa kita bisa langsung kerumah sakit nenek?"

"Bisa, mari saya antar."

Marriage contract

Jihoon melihat jam tangannya, aish dia menjadi khawatir dengan Hyunsuk. Jika menelponnya nanti mau taruh dimana mukanya? Dia tidak mau terlalu kelihatan membutuhkan Hyunsuk karena tujuan awalnya hanya karena warisan nenek.

ckittt

Mobil yang tunggu-tunggu Jihoon akhirnya datang. Untung lah dia tidak jadi menelfon (mantan?) suaminya.

"Selamat pagi, Pak Presidir." Ucap Song sambil membungkukan badannya 90° dihadapan Jihoon.

Sementara itu Jihoon hanya menganggukan kepalanya dan menelisik bagian belakang mobil. Entah mengapa hatinya merasa senang ketika ia melihat Hyunsuk yang datang untuk menemui nenek.

"Bisa kah kita langsung ke kamar nenek?" Tanya Hyunsuk to the point.

"Bersabarlah, aku akan menjelaskannya, nenek masih mengira kita bersama jadi bersikaplah seperti 5 tahun yang lalu. Jangan membuat nenek banyak pikiran dan jangan menyebut kita sudah berpisah di hadapan nenek."

"Aku bahkan sudah lupa bagaimana rasanya itu..." Batin Hyunsuk.

Mereka pun jalan berdampingan dengan berjarak sedikitnya 5 meter.

"Kau fikir aku virus, huh? Tak perlu berjalan terlalu jauh, karena aku sudah tidak memiliki dan tidak akan memiliki rasa kepada mu lagi." Ucapan Jihoon membuat Hyunsuk terkejut.

"Lagi? berarti apakah dulu dia sempat menyukaiku?" Batin Hyunsuk, Lalu mereka pun berjalan beriringan.

Clek...

"Nenek, Hyunsuk datang." Ucap lembut Hyunsuk ditelinga nenek.

"HYUNSUK! Apa ini benar-benar kau? tetapi tunggu, mengapa wajahmu sangat tirus? ini pasti ulah Jihoon!"

"Jihoon!!!! nenek sudah pernah bilang berapa kali? Pentingkan keluarga dari pada pekerjaan mu, lagi pula kau kan memiliki banyak tenaga kerja, tidak masuk satu minggu tidak membuat perusahaan ku bangkrut!" Nasehat nenek dengan emosi dikit.

"Ah iya..." Jawab Jihoon seadanya.

Hyunsuk yang tersadar itu langsung melakukan aksinya, "Apa nenek tidak lapar? aku dengar nenek tidak makan selama 3 hari ini... aku khawatir sekali."

"Tidak tidak, nenek sama sekali tidak lapar. Tetapi mengapa didepan rumah sakit kalian menggunakan mobil yang berbeda? Apa kalian sedang bertengkar?"

Hyunsuk dan Jihoon gelagapan, "Itu karena..."

grep!

"Apa yang nenek bicarakan, tadi kita berangkat bareng kok!" Ucap Jihoon tersenyum manis sambil memeluk Hyunsuk dibelakang.

blushh!!

Wajah Hyunsuk memerah ketika Jihoon tiba-tiba memeluknya dari belakang.

"Ah... i-iya! kemarin kami juga menulis buku- ah tidak maksud ku kami membaca buku bersama, membuat kopi- ah maksud ku meminum kopi bersama lalu-"

"Stop! dari gelagat mu nenek sudah tau kalian berbohong!! Jihoon, Hyunsuk, nenek tau kalian tidak tinggal bersama, tetapi jika masih begini warisan nenek akan sepenuhnya jatuh kepada Hyunsuk!"

Marriage ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang