07. Rumah

532 59 4
                                    

"Hoekk Hoekkk"

Suara di pagi hari yang menganggu Jihoon dengan tidur tampannya. Aih, ini siapa sih yang berisik? Jihoon kan ingin istirahat karena kasus kemarin ia salah paham.

Oh, wait... itu seperti suara muntahan. Apa jangan-jangan...

BRUK!

Jihoon tidak sengaja menjatuhkan tubuhnya dilantai dan langsung berdiri berlari menuju kamar mandi lalu memasuki kamar mandi didalam kamarnya. Ah iya sedikit informasi bahwa Jihoon dan Hyunsuk sekamar karena permintaan Jihoon aja sih.

"Hyunsuk? Kau kenapa?"

"Ugh... Tidak tau, perutku tidak enak sejak tadi pagi, aku rasa karna kebanyakan minum kopi?" ucap Hyunsuk yakin, karena ya dia memang punya penyakit asam lambung jadi seharusnya dia tidak boleh meminum kopi seperti americano.

"Kau yakin?"

Hyunsuk mengangguk mantap, "Iya, aku rasa begitu, tidak perlu dipermasalahkan," Hyunsuk mengibaskan tangannya dihadapan Jihoon.

Saat Hyunsuk sudah sedikit menjauh dari kamar mandi Jihoon menanyakan hal yang Hyunsuk sendiri tidak mau terjadi, "Apa bukan karena kau hamil lagi?"

Hyunsuk membulatkan matanya, Tidak, itu tidak mungkin, haha apa sih yang diomongkan si brengsek ini? dia tidak mungkin hamil lagi! dia tidak mau mempunyai anak bersama Jihoon lagi.

"Apa yang kau bicarakan bodoh? tentu saja aku tidak akan hamil lagi dengan pria seperti mu," ucap Hyunsuk tanpa menoleh kearah Jihoon.

"Apa maksud nya dengan ku lagi? Explain me, Choi!"

Hyunsuk gelagapan, Gawat dia sudah membeberkan sesuatu yang sangat privasi. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Mengelak pun Jihoon tidak akan percaya semudah itu kan? dia pasti memiliki banyak koneksi untuk membeberkan kebenaran.

KRINGGG KRINGGG

Handphone Hyunsuk berbunyi sangat keras, Huhh untung saja telfon berbunyi di waktu yang tepat, Hyunsuk menghela napas lega.

"Kita bicarakan ini nanti." ucapnya lalu mengangkat telfonnya.

"Halo Yoshi, apa kau sudah sampai di Seoul?"

"Ah aku sudah sampai kak! tapi aku tidak tau alamat rumah kakak, jadinya aku akan menginap di apartemen milik adik suami brengsek mu itu, ternyata adik si brengsek tidak sama dengan kakaknya!" ucap Yoshi di sebrang.

"Ohhh, hahahaha baiklah nanti malam aku akan menjemput kalian, hari ini aku akan mencari rumah kita!"

"Kak, Jika bisa tolong siang hari ini saja ya? Jeongwoo sudah sangat rewel, tadi saja adik si brengsek di tendang Jeongwoo..." ucap Yoshi mengehela nafas.

Helaan nafas itu terdengar oleh Hyunsuk, Hyunsuk jadi merasa tidak enak dengan Yoshi dan adik Jihoon yang ikut tertendang oleh Jeongwoo.

"Okay, Aku akan mencari rumah secepatnya kau tunggu disana sebentar ya, jika Jeongwoo rewel lagi telfon aku segera!" perintah Hyunsuk kepada Yoshi.

Yoshi Mengangguk di sebrang, "Iya, tapi syukurlah Jeongwoo baru saja tidur walaupun ada adegan yang kurang mengenakan disini,"

"Ya sudah, nanti aku hubungi lagi jika sudah mendapatkan ruko nya!"

"Dah kak!"

tutt tutt

Hyunsuk memandang handphonenya sebentar lalu menaruhnya kembali di nakas. Dia sangat berhutang budi dengan Yoshi, nanti jika dia buka toko roti kembali dia akan menjadikan Yoshi pemilik toko itu dan dia sebagai karyawannya.

Marriage ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang