1. Selamat Datang!

7.8K 481 14
                                    

Niko fokus pada ponselnya, sudah sejak tiga jam yang lalu atensinya hanya berfokus pada ponsel pintarnya itu. Niko total mengabaikan segala hal disekitarnya. Termasuk sahabatnya.

"Niko, berhenti bermain dan makanlah dulu." ujar sesosok dewasa yang mari kita sebut saja namanya Nilam.

Nilam memang sosok paling dewasa diantara mereka, baik itu dari tutur bicaranya ataupun tingkah lakunya Nilam terlihat seperti ibu dimata para sahabatnya. Nilam tidak masalah dengan itu, ia juga oke oke saja melakukannya. Setidaknya Nilam ikhlas melakukannya demi satu orang, bocah yang kini tengah sibuk dengan game pada ponselnya, Niko. Setidaknya untuk Niko.

"Niko, denger gw? Makan dulu," ujar Nilam sekali lagi.

Lagi lagi itu hanyalah sebatas angin lalu ditelinga Niko. Ia masih tetap fokus pada ponselnya, enggan mendengarkan perintah makan Nilam.

"Iya bentar lagi," jawab Niko akhirnya.

Nilam menghela nafasnya, "hah, lo juga bilang hal yang sama sejam yang lalu Niko. Makan, atau lo mau gw suruh Marvel buat matiin wi-fi nya?" Nilam mengancam. Karena kalau tidak seperti itu Niko tidak akan mau mendengarkannya.

Niko menatap kaget kearah Nilam, ia memelas, "jangan."

"Makan," titah Nilam sekali lagi.

"Bentar, Ilam~ satu game lagi, janji setelah ini makan. Boleh, ya?" Niko menatap Nilam penuh permohonan. Ia tidak mungkin AFK ditengah tengah permainan, Niko akan mendapatkan hukuman dari sistem kalau melakukannya. "Janji cuma satu game lagi Ilam," lanjut Niko masih mencoba membujuk Nilam. Tangannya masih bergerak memainkan game, sambil sesekali melihat kearah ponselnya lalu kearah Nilam lagi. Niko masih berharap belas kasihan Nilam, harap harap Nilam mengizinkannya menyelesaikan satu game lagi. Karena diantara semua sahabatnya, hanya Nilamlah yang tidak terlalu mempan dengan jurus memelasnya, Niko takut Nilam tetap memaksanya untuk menghentikan gamenya sekarang juga.

"No. Selesaikan dan makan. Siniin HP lo." Nilam menengadahkan tangannya kehadapan Niko, meminta ponsel bocah itu. Niko bersikukuh tidak ingin memberikannya.

Nilam memang sosok yang paling sabar diantara semua teman temannya, tapi untuk kali ini ia tidak bisa sabar lagi. Sudah sore, sudah tiga jam Niko mengabaikannya dan bahkan bocah itu menskip makan siangnya. Nilam tidak bisa sabar jika itu mengenai kesehatan Niko. Anak itu merupakan pengidap maag ringan, walau begitu Niko tidak boleh seenaknya dengan menskip jadwal makannya. Nilam tidak suka.

"Nakal banget," desis Nilam kesal.

"Marvel! Matikan wi-fi apart sekarang!" teriak Nilam yang pastinya dapat didengar dengan jelas oleh seluruh penghuni apartment.

Niko kaget, ia sontak memegang tangan Nilam untuk tidak melakukan itu. Tapi, percuma. Sedetik setelahnya wi-fi mati, dan dirinya otomatis keluar dari game karena koneksinya terputus. Bibir Niko melengkung sedih.

Padahal sebentar lagi, satu bintang lagi Niko akan menyentuh tier mythic...

***

"Niko kenapa bang? Kusut bener mukanya."

Nilam menggedikkan bahunya acuh, "tau, tanya aja sama bocahnya." Tangan Nilam masih aktif menyuapkan Niko makan yang sekarang hanya tinggal beberapa suap lagi.

"Tadi Nilam nyuruh gw matiin wi-fi apart waktu Niko lagi main. Ngambek bocahnya," jawab Marvel yang tiba tiba muncul dari belakang kembarannya, Marvin.

"Niko skip makan siang, kesel gw dari tadi dia ngegame mulu." Nilam menyodorkan satu suapan terakhir pada mulut Niko, dan dengan ogah ogahan Niko menerimanya. Niko mengambil segelas air yang Saga sodorkan, Niko menegak rakus air didalam gelas tanpa berterimakasih pada sahabat kulkasnya itu, setelahnya Niko menggembalikan gelas yang sudah kosong kembali kepada Saga dengan tidak mengucapkan terimakasih lagi.

Saga mencubit pelan hidung bengir Niko, "makasinya mana?"

Niko menatapnya malas, padahal ia sedang tidak mood, Saga berbicara padanya seolah tidak terjadi apa apa. "Makasi."

"Kalau yang salah itu lo, jangan sok sokan ngambek. Udah tau punya maag, masih berani skip jadwal makan. Mau mati lo?" Kini giliran Marvin yang mengomelinya. Niko terdiam, enggan menanggapi. Lagipula untuk debat kali ini ia sama sekali tidak punya peluang untuk menang, jelas semua sahabatnya akan kontra terhadapnya.

"Use your word, Niko."

"Maaf."

"Untuk?"

"Maaf, ga akan ulang lagi. Ga akan skip makan lagi."

Keempat sahabatnya tersenyum puas. Nilam mengusak pelan rambut Niko. Benar ternyata ia tidak bisa terlalu lama marahan dengan bocah lucu penggila game ini.

"Good boy~"

Niko sebenarnya bimbang mau bilang ini apa enggak. Tapi demi profesionalitas Niko harus memberanikan dirinya meminta izin kepada keempat sahabatnya yang memegang hak penuh atas wi-fi di apart ini.

"Hari ini gw ada jadwal stream.. boleh hidupin lagi wi-fi nya?" Niko bergantian menatap keempat sahabatnya yang juga menatap kearahnya. Mereka tampak menimang keputusan.

Niko ikut terdiam menanti keputusan keempat sahabatnya.

"Boleh."

Niko bersorak girang dalam hatinya. Matanya juga berbinar menatap Nilam yang tadi mengizinkannya.

"Start jam tujuh. Selesaiin stream lo dibawah jam sepuluh. Setelah itu tidur. Gw, Saga, Marvin sama Marvel bakal nontonin stream lo entar. Bisa dimengerti, Niko?"

Niko menatap Nilam dengan bibir melengkung kebawah. "Cuma boleh dua jam-an doang?" tanya Niko kemastikan lagi. Siapa tau Nilam mau memberinya tambahan waktu.

"Ya, atau tidak sama sekali."

Tidak ada harapan. Niko akhirnya mengangguk saja, setuju dengan keputusan yang terpaksa ia setujui itu. Sudah ia katakan, hak penuh pemegang wi-fi di apart ini sudah perpindah alih keempat sahabatnya, Niko tidak bisa melakukan apapun jika itu menyangkut masalah wi-fi apart.

Setidaknya ia bisa stream nanti untuk menunaikan janjinya kepada para penontonnya yang sudah ia kacangi selama semingguan penuh. Sudah seminggu lamanya Niko tidak melakukan stream, viewers nya pasti sudah menanti nantikan dirinya. Niko jadi merasa bersalah karena telah mengacangi penontonnya semingguan ini. Niko harus meminta maaf dengan benar nanti.

Ah, sudahkan dikatakan, Niko selain merupakan maniak game, ia juga merupakan seorang streamer game yang videonya cukup diminati. Akhir akhir ini Niko cukup dikenal, mungkin berkat skill gamenya yang diluar nalar juga. Banyak orang yang kagum dengan cara bermainnya. Untuk sekarang channel miliknya sudah memiliki total 300.000 subscriber, dan cukup menyenangkan ternyata bermain game sambil diliatin banyak orang, itu yang Niko rasakan setelah tiga bulanan berkecimpung di dunia permou-tubean ini.

Selain karena seru, awalnya Niko melakukannya sebagai alasan untuk bisa bermain game lebih lama. Sekarang Niko jadi punya alasan kepada sahabatnya untuk mengizinkannya bermain lebih lama. Dulunya sih coba coba, tapi Niko jadi keterusan sampe sekarang.

"Sana mandi, siap siap dulu."

Niko mengangguk. Benar, ia harus segera berkemas.

"Gunain hoodie yang gw siapin di kamar lu, Niko!"

"Ya."

Saksikanlah kehidupan Niko bersama para sahabat overprotektifnya, live setiap rabu dan jum'at! Tayang pada saluran televisi kesayangan anda~

Catat guys, setiap rabu dan jum'at~

wkwkk

GAMERS BABYBOY || NIKOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang