Seperti biasanya, beberapa wanita terus menatap Pandu dengan tatapan nakal ketika Pandu sibuk merengangkan tubuhnya dan memakai beberapa alat angkat beban. Pandu mengacuhkan hal tersebut soalah tak ada siapapun di ruangan tersebut selain dirinya sendiri.
Ditengah ke asikannya memakai Lat pulldown machine, Pandu melihat ponselnya menunjukan notifikasi masuk dari Cakra, segera Pandu melepas lengannya dari alat olahraga tersebut lalu mengusap tubuhnya menggunakan handuk yang ia bawa.
Pandu mengambil ponselnya yang tergeletak di lantai lalu mulai mengambil langkah menuju kamar mandi. Baru beberapa langkah berjalan, seorang wanita menghadangnya dan berusaha untuk menggoda Pandu yang hendak menuju kamar mandi.
"Hai boy," Ucap wanita berambut pendek yang menghadang hingga membuat Pandu menghentikan pangkahnya menuju kamar mandi.
Melihat pakaian olahraga wanita tersebut begitu terbuka hingga memperlihatkan belahan dari buah dadanya, Pandu memalingkan wajah sembari mengeringkan rambut lalu kembali berjalan menuju kamar mandi.
Setelah berdiri tepat di hadapan wastafel, Pandu membasahi rambut juga wajahnya untuk menyegarkan diri. Setelah mengeringkan wajah, ia menyalakan layar ponselnya dan membaca pesan yang dikirim oleh Cakra.
Pandu kembali mematikan ponselnya setelah membalas pesan Cakra dan memasukan ponsel tersebut kedalam kantung celana. Kini tubuhnya tidak begitu dibasahi keringat, dan dia pun berjalan menuju ruangan loker untuk membawa barang-barang miliknya.
*Graap!*
Pandu merasakan punggungnya disentuh oleh seseorang dari belakang ketika ia hendak memakai jaket tanpa mengenakan kaus. Pandu pun menoleh ke belakang, dan melihat seorang laki-laki yang sedikit lebih pendek darinya.
Laki-laki tersebut menyeringai dan mulai menyentuh perut Pandu secara halus. Merasa situasi semakin tidak beres, Pandu melepas lengan laki-laki itu dari perutnya dan mengambil langkah menuju pintu keluar dari ruangan penuh loker tersebut.
Langkahnya terhenti ketika pergelangan tangannya ditahan oleh laki-laki berambut coklat itu. "Umm… Apa boleh berkenalan? Aku tertarik padamu. Mari berteman," Ucap nya.
"Cakra, saya cakra," Ucap pandu sembari melepas genggaman laki-laki tersebut dengan lembut dari pergelangan tangannya. Pandu dengan sengaja berbohong saat menyebutkan nama, karna tidak mau memberi tau identitas aslinya. Sebelum laki-laki tersebut kembali berbicara, Pandu sudah lebih dulu pergi meninggalkannya.
***
"antar saya ke teater," Ucap Pandu setelah berada di dalam mobil.
Rama mengendarai mobil menuju teater seperti apa yang Pandu pinta kepadanya. Setelah turun dari mobil, Pandu menepuk pundak Rama sebagai tanda terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM AMYGDALA [ On Going ]
Novela JuvenilTemukan aku yang tersembunyi dibalik sebuah seni. *** Pandu Martadilaga. Dia merupakan seorang pria pecinta seni yang memiliki paras begitu tampan. Pria pemilik manik mata berwarna coklat muda, d...