○ three : Honeymoon

215 13 0
                                    

"Sae~, Cintaku, Sayangku, ganteng aku, Milik aku" (name) memanggil-manggil Sae dengan berbagai macam panggilan sayang darinya. Sae yang dari tadi sedang latihan sepak bola di lapangan belakang rumah mereka hanya melirik (name). Sae berdeham, lalu berjalan mendekati (name).

"Apa?" (Name) mengulurkan sebuah botol minum. Tangannya meraih botol tersebut, ia membukannya dan mulai meneguknya.

"Sayang kita Honeymoon kemana" itu adalah pertanyaan yang sedari tadi (name) lontarkan. Sudah 20 kali dalam hari ini (name) bertanya tentang hal itu. Lalu apa jawaban Sae? Dia hanya menggedikkan bahunya santai.

"Kasih tau dong ganteng~" ujar (name) dengan nada yang dibuat-buat. Sae bergidik mendengarnya.

"Kasih tau ganteng~, nanti aku bisa mati penasaran" ujarnya kali ini dengan nada memohon, kedua tangannya menggoyangkan tangan Sae.

"Kamu ga bakal mati"

(Name) mendengus dan bersedekap dada. (Name) kesal karena Sae terus menyembunyikan tujuan Honeymoon mereka. Toh tinggal ngomong mau kemana apa susahnya?

Sae hanya bisa geleng-geleng dengan kelakuan istrinya. Untung saja Sae bisa sabar dengan kelakuan (name).

Sae sendiri sudah tau (name) yang bawel ini akan banyak tanya. Sae sendiri tidak risih bawel (name). Baginya begitu lucu melihat (name) yang terlihat kesal sambil bersedekap dada seperti itu.

"Liat aja nanti ya" Sae mengacak-acak rambut (name) lalu berjalan meninggalkan (name) sendirian di pinggir lapangan.

"SAE! MAU KEMANA?? JANGAN TINGGALIN AKU!" teriak (name) mengejar Sae.

"Masuk kerumah, mau mandi"

***

Sudah 1 jam lamanya Sae menunggu Istrinya berdandan. Sae juga hanya bisa bersabar. Sudah jadi kebiasaan bagi istrinya jika berdandan itu sangat lama. Padahal menurut Sae istrinya hanya tinggal memakai baju dan mengoleskan makeup apa yang lama dari itu?

Saat ia melihat istrinya memakai bedak Sae pasti langsung bilang, "mukamu itu sudah putih, nanti malah jadi mayat berjalan". Lalu apa jawaban (name)? ia hanya mendengus tak memperdulikan uajran sang suami.

Lalu saat (name) memakai lipstik atau liptin pasti Sae akan berkomentar begini, "abis minum darah kamu? Huh?"

Makanya (name) hanya akan memakai makeup tipis-tipis. (Name) begitu sebal suaminya ini terus berkomen tentang penampilannya. Ga boleh makeup berlebihan lah atau apalah itu. Pada akhirnya kan ia makeup ini juga untuk berpenampilan cantik di depan Sae, begitulah berpikirnya (name).

Jujur saja sebenarnya Sae tidak masalah mau (name) memakai makeup tipis atau pun tebal. Namun ia selalu suka melihat (name) berpenampilan apa adanya.

"Sudah siap belum?" tanya Sae pada (Name) yang kini masih melihat dirinya dicermin.

(Name) melihat pakaiannya dicermin, ia memakai baju Overall hitam dengan dalaman kaus putih berlengan panjang. Dan sepatu putih yang dominan. Rambutnya tegerai cantik. Sementara Sae memakai kemeja hitam senada dengan baju Overall milik (name) dan celana hitam ditambah sepatu bots hitam.

(Name) terus memerhatikan penampilannya. Ia berputar kekanan dan kekiri melihat dirinya samping, lalu melihat penampilan dari depan terus sampai ia merasa puas.

"Bentar" (name) mengeluarkan lipbalm dari tasnya dan memakaikannya pada bibirnya.

"Nah udah" ia kembali memasukan lipbalm miliknyanya. Ia menengok kearah Sae yang sudah mulai kesal karena (name) berdandan begitu lama. Ia meraih tangan Sae dan mulai keluar rumah. Keduanya menuju mobil hitam Sae yang terparkir digarasi.

PERFECT FAMILY [SAE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang