○ twelve : sakit perut

88 14 3
                                    

Leonardo, Emilia dan putranya sudah pergi berjalan bersama menuju keramaian pejalan kaki. Setelah pertemuan tak di sengaja ini (name) mengetahui Leonardo dan Emilia akan segera berpisah. Gugatan perceraian mereka sudah dilayangkan setelah beberapa tahap selesai selama sebulan ini, mereka akan benar-benar berpisah. Padahal setahu (name) sepupunya ini menikah dua tahun lalu, dan juga anaknya masih kecil, tapi keduanya sudah bercerai.

Ia jadi ke pikiran, ia pasti tidak akan mau jika rumah tangganya seperti Emilia dan Leonardo. Rumah tangganya sudah terlihat begitu sempurna apalagi nanti akan ada si kecil yang saat ini dalam perutnya. Jadi untuk apa ia memikirkan hal tidsk penting begini?

Tapi justru pikiran (name) terus berselancar pada hal-hal ya h tidak mungkin. Karena kebahagiaan yang terus muncul begini bisa saja akan ada badai yang begitu seram menunggunya di kemudian hari.

Walau begitu ini hannyalah pikiran buruk (name). Overthingking begini memang sering terjadi pada ibu hamil seperti (name).  

Lalu hari ini juga (Name) baru tahu siapa istri Leonardo, karena ia tidak menghadiri acara pernikahan Leonardo. Sudah cukup lama juga (name) tidak berhubungan dengan pihak dari keluarga Ayahnya. Semua berita tentang keluarga pihak Ayahnya ia ketahui dari Bibi Adel.

Toh sebenarnya apa peduli (name) pada keluarga yang dahulu tak mau mengurusnya dan membuatnya harus tinggal berdua saja dengan bibi Adel.  Tapi justru ia bersyukur dan lebih baik jika ia harus bersama bibi Adel dari pada bersama keluarga pihak Ayahnya.

“bercerai ya...” (name) bermonolog sendiri masih berselancar dengan pikirannya.

“Ha? Cerai?”  Sae tiba-tiba menyambar membuat (name) terkejut. Ia mendelik kaget melihat suaminya yang muncul tiba-tiba.

“siapa?” Sae bertanya dengan nada yang cukup serius. (Name) terdiam, karena tak kunjung dapat jawaban Sae mendelik. “(name) kau tak berniat bercerai kan"  

“Ih apaan sih, ya enggaklah!” (name) menepisnya

“lalu yang aku dengar saat kau berbicara sendiri tadi"

“itu sepupuku, ia akan bercerai dengan istrinya” mendengar itu Sae bernapas lega. “kalau pun iya kenapa aku harus cerai sama kamu coba. Siapa sih yang kalau punya suami kayak kamu tapi malah minta cerai" ucapnya menjelaskan.

“iya baiklah aku mengerti” Sae jadi merasa sedikit bersalah karena berpikir yang tidak-tidak begini.

yeah, yeah, oh ya Churros punyaku?” ia membuka telapak tangannya menagih Churros yang diinginkannya. Sae memberikan Churros tersebut pada (name). “Terima kasih, aku senang karena kamu telah mengantre untuk mendapatkan Churros ini"

“iya, omong-omong sepupumu Leonardo Luna kan?”

“benar"

“apa kau berte-" belum sempat ia menyelesaikan ucapannya (name) memotong ucapannya, “ASTAGA SAE LIHAT" dia terlihat begitu heboh sambil menunjuk sesuatu. Sae langsung ikut menengok melihat apa yang membuat istrinya begitu heboh. Ternyata sebuah kedai sushi.

“Hah... kau mudah sekali terkalihkan oleh sesuatu” Sae speechless melihat kelakuan istrinya.

“Ada yang menjual sushi di sekitar sini!”

melihat kedai Sushi itu membuat Sae jadi teringat Jepang. Jika dia ingat kembali terakhir kali ia makan Sushi sepertinya adalah saat pernikahannya di Jepang, ia jadi kangen rumah. Kalau mau tahu, jika dia lagi kangen begini dengan rumahnya di Jepang dia pasti akan menonton film Chibi Maruko-chan.

“kau mau Sushi?” Istrinya mengangguk girang. Padahal Churros yang dipegangnya belum di makan ia langsung tertarik makanan lainnya. Tapi jika tidak dituruti keinginannya nanti wanita ini akan tantrum.

“Ayo Sae!” (name) berlari kecil menuju kedai sushi.

“berhati-hatilah saat berjalan”
 
***

“Aku gak bisa tidur"

“tutup matamu" ia menuruti Sae, lalu menutup matanya perlahan. Tangan Sae bergerak mengelus pelan rambut istrinya. (Name) memang terlihat- Eh tunggu?! Bukankah wanita ini masih ogah di sentuh oleh suaminya. Ah ia terlihat biasa saja di sentuh suaminya ,entah apa yang terjadi sehingga (name) tidak alergi jika di dekat suaminya.

“tak bisa, aku tidak bisa tidur karena rasanya perutku tidak enak, terasa agak sakit"

“Kau mau sesuatu yang hangat?”  

“iya" Sae turun dari kasur “aku akan ke dapur untuk membuatkan susu hangat untukmu, kau tunggu saja di sini"

Sae langsung ke dapur untuk membuatkan susu hangat untuk istrinya. Lalu ia kembali ke kamarnya dengan segelas susu hangat. Ia tak melihat keberadaan istrinya di atas kasur. Sae langsung menaruh susu yang di bawanya ke atas nakas.

Lalu (name) muncul dengan sempoyongan. Ia baru saja dari kamar mandi karena rasa mual yang ia rasakan.

Sae menangkap tubuh (name) yang terlihat berjalan sempoyongan. Dia langsung menggendong tubuh istrinya dan membawanya kembali membaringkannya di atas kasur.

Melihat kondisinya begini membuatnya jadi khawatir, padahal pagi ini ia full energi. Sepertinya energinya sudah habis digunakan pagi ini. Sae mengecup pelan dahi (name).

“Sae.. sakit...” (name) mengeluh dengan memegangi perutnya yang terasa sakit.

“Sakit?” Sae menyingkap kaos (name), tangannya mengelus perut (name). Perlahan ia memijit perut istrinya agar merasa lebih baik.

“sangat sakit?” (name) mengangguk. (Name) mengangkat tubuhnya pelan dibantu oleh Sae menjadi posisi duduk bersandar. Satu tangannya memegangi kemeja Sae, ia menunduk dengan satu tangan menutup mulutnya. Ia merasakan gejolak tak enak dari perutnya, dia bisa muntah saat ini juga.

“Kamu kenapa?”

“aku mau mun- Hoek" (name) benar -benar langsung memuntahkannya dan telah mengotori kasur dan kemeja Sae.

“Sae- Hoek"

“Tidak apa, muntahkan saja, ini bisa dibereskan" Sae mengucapkannya dengan lembut. Telapak tangannya menepuk-nepuk pelan punggung istrinya.
 
Sae terus menepuk pelan punggung (name) atau memijit bagian belakang leher (name) agar (name) dapat memuntahkan  semua isi perutnya. Tak terlihat ekspresi jijik sama sekali dari wajahnya meski bajunya telah kotor akibat muntah istrinya.

TBC
.
.
.

9 Februari 2024 07:00

Note : *Picture by Msheyikr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note : *Picture by Msheyikr

PERFECT FAMILY [SAE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang