Happy Reading
.
.
.__
Seperti apa kata Maminya kemarin malam, kini Winter sudah berdiri didepan pintu rumah tentangga barunya. Pria itu awalnya juga tidak terima akan permintaan sang Mami, karena jujur saja, Winter tidak begitu pandai berinteraksi dengan orang baru.
Tetapi karena sekali lagi itu permintaan sang wanita tercinta jadi Winter akan melakukannya.
Sudah sekitar tiga menit Winter berdiri didepan pintu dengan tangan yang sesekali menekan bel, namun tidak ada gerakan pintu akan terbuka.
Kreitt..
Pintu bercat coklat itu akhirnya terbuka dan menampakkan sosok baya yang masih begitu cantik yang mungkin usianya hampir seperti Maminya.
"Winter yaa?". Seruan bertanya itu keluar antusias, Winter mengangguk dengan senyum canggung sebelum akhirnya tangannya ditarik masuk kedalam membawanya ke meja makan yang disana ada dua orang sedang menikmati sarapannya.
"Kamu udah sarapan belum, sarapan dulu ya bareng-bareng". Winter semakin canggung melihat keluarga asing didepannya, terlebih saat pria baya disana menoleh dan menatapnya tegas.
"Ayo Tante kenalin sama anak tante yang cantik". "Mama!". Gadis cantik disana buka suara mendengar ucapan sang Ibu.
Karina merasa malu.
"H-hai..". Suara Winter sangat lirih, pria berlesung pipi manis itu tercengang akan cantik paras dari tetangga barunya ini.
"Anjing cantik banget! Gak bisa nih kalo sampe si kampret Ryujing liat, bisa diembat juga". Suara hati Winter begitu terkesan akan kecantikan Karina.
"Hai nama lo Winter? Gue Karina salam kenal ya". Senyuman Karina semakin membuat Winter tersipu, jika saja tidak ada siapapun didekatnya sudah dapat dipastikan tubuhnya runtuh karena melemas akan senyuman gadis cantik didepannya.
"I-iya gue Winter salam balik hehe". Winter merutuk dalam hati karena kegugupannya, dia gagal terlihat keren. Aishh-.
"Udah saling kenalannya? Winter mau sarapan dulu?". Dan kesadaran dua sejoli itu kembali saat suara Irene menyela. Winter menggaruk tengkuknya asal, tersenyum bodoh disana.
"Gak deh Tan, tadi udah sarapan dirumah. Mau langsung aja kalo Karinanya udah selesai".
"Iya udah kok yuk langsung berangkat aja. Pa Ma Karin berangkat ya". Gadis bermole kecil dibawah bibir bangkit mencium kedua pipi orangtuanya.
"Om Tante Winter pamit juga". Winter mencium punggung tangan Irene dan Seulgi, orangtua Karina.
"Ekhem jaga anak gadis saya ya". Suara Seulgi akhirnya keluar, Winter mengangguk patuh, sedikit ngeri karena tatapan tegas milik Ayah Karina.
"Iya Om".
"Bentar gue ambil motor dulu ya". Sampai diluar Winter terburu kembali kerumahnya untuk mengambil motor kesayangannya. Vespa putih bernama Albino.
Karina hanya menunggu sembari mengamati semua gerakan Winter, hingga pria itu kembali dihadapannya dengan motor dan helm putih yang di sodorkan padanya.
"Bisa pake kan..". Karina mengangguk, memasang helm dikepalanya kemudian mulai menaiki Albino milik pria berstatus tetangga barunya.
Albino Winter melaju dengan kecepatan sedang, Karina perpegang pada seragamnya, keduanya hanya diam menikmati angin menerpa wajah, sampai suara berisik dari motor milik Yena mensejajarkan posisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parents √
FanfictionKisah dua remaja yang harus mempertanggung jawabkan kesalahan yang terjadi . Gender-Switch ⚠️⚠️ Winrina-Wintop ⚠️⚠️ 🔞🔞🔞 homophobic jauh2 ⚠️⚠️ by. alnaranish