YP !! 21

2.8K 228 13
                                    

Males ih pada bisa nebak, niatnya kan mau bikin kalian esmosi tapi janggalnya emang keliatan banget sih 😂😂

Happy Reading

.
.
.










__

"Aku gak tau gimana nasib aku sama anakku kalo gak ada kakak. Makasih kak".

"Disaat seperti ini malah kakak yang ada buat aku, mungkin kalo itu anak kakak aku bisa lebih bahagia. Kak Jungwoo kamu lebih cocok jadi Ayah anak aku dari pada Winter".

Tanpa Karina sadari ada Winter dibalik pintu yang mendengar semua perkataan itu, rasanya saat ini Winter seperti ditusuk ribuan panah, terasa begitu menyakitkan.

Pelupuk mata Winter sudah penuh dan memanas, dia siap menangis detik itu juga melihat bagaimana Karina dan Jungwoo yang lebih terlihat seperti suami dan Ayah bagi Karina juga anaknya.





.

.

"ENGGAK!". Winter menjerit, matanya seketika membuka lebar dengan peluh memenuhi dadanya, rasa sakit itu terasa benar-benar nyata mengenai hatinya.

"Karina, anak gue.. anak gue gak boleh punya bapak lain". Winter bangkit dengan gusar dari sofa dan mencari keberadaan Karina.

"Karina sayang kamu dimana, jawab aku Rin..". Suara Winter bergetar lantaran tidak menemukan Karina dimanapun, Winter berjongkok menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangannya.

Mimpi sialan itu membuatnya menangis seperti ini.

"Kamu ngapain jongkok disitu?". Sontak mendengar suara yang begitu familiar, Winter mendongak dan Karina sedikit terdorong karena Winter memeluknya erat hingga perut besarnya sedikit terhimpit.

Karina memukul bahu Winter, perutnya sakit karena pelukan Winter begitu erat.

"Kamu kenapa sih... Kamu nangis Win? Kamu nangis kenapa, kayak anak kecil aja deh". Bukannya menjawab Winter justru memberikan banyak kecupan diwajah dan perut Karina.

Ada rasa tenang dan bahagia membuncah dalam dirinya. Istrinya berada disini masih dengan perut besar.. tidak seperti dalam mimpi sialannya itu.

"Kamu dari mana aja, aku cariin gak ada aku kira beneran ninggalin aku". Air mata Winter menetes, suaranya masih bergetar.

Karina semakin heran, tangannya yang membawa plastik makanan dia letakan diatas meja dan menyentuh pipi Winter.

"Kamu mimpi?." Winter mengangguk.

"Dimimpi aku kamu udah ngelahirin tapi kamu sama Jungwoo bukan aku". Lagi air mata Winter menetes, Karina tak habis pikir dengan mimpi konyol suaminya ini.

"Makanya kalo jam enam tuh jangan malah beranjak tidur, mimpi buruk kan, dah yuk makan dulu, aku tadi dah pesen gopud". Karina menuntun suaminya ke sofa, serta membawa bungkusan makanan yang tadi dipesannya.

Seperti anak kecil, Winter menurut bahkan saat Karina menyuapinya.

"Gak usah mikir aneh-aneh, aku juga gak bakal ninggalin kamu. Aku udah ada buntut sama kamu, gak mungkin aku bakal berpaling-- selama kamu juga gak aneh-aneh sih". Ucap Karina disela menyuapi Winter.

"Kalo aku yang aneh-aneh, kamu boleh matiin aku aja. Sumpah aku rela". Winter mengangkat tangannya bersumpah, tapi justru pahanya mendapat tamparan.

"Kalo ngomong yang bener! Aku gak suka!".

Young Parents √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang