Partnya pendek sekali ⚠️⚠️
Happy Reading
.
.
.__
Karina baru saja selesai mandi setelah pulang Sekolah. Tubuhnya sangat segar setelah risih karena keringat.
Selesai mandi dan sudah segar, Karina keluar hendak mengisi perutnya, tapi langkahnya terhenti saat melihat Winter yang duduk disofa sangat berisik dengan kedua tangan aktif memainkan layar ponselnya.
"Winter berisik, kamu ngapain sih". Seru Karina menghampiri, tapi kemudian gadis itu merasa menyesal setelah melihat penampilan santai Winter yang hanya memakai boxer dan kaos.
Jantung Karina berdegup melihat penampilan Winter itu secara perdana.
"Eh Rin, ini lagi mabar sama duo tokek". Meskipun menjawab tapi pandangan Winter tidak lepas dari layar ponselnya. Malah pria itu berteriak semakin keras, yang menyadarkan Karina dari keterpanaannya akan penampilan Winter.
"Kamu mau aku masakin atau mau pesen online?". Karina membuang muka, wajahnya terasa hangat melihat paha polos Winter.
"Aku pengen indomie dong Rin, pake telor ceplok yaa". Sebentar Winter menatap Karina sebelum kembali pada ponselnya.
"Kamu gak boleh makan mie tapi, aku aja kamu makannya nasi".
Bersemu setiap kali mendapat perhatian Winter, kini sudah jadi kebiasaan Karina.
"Yaudah tapi aku selesai masak kamu juga udah harus berenti main game nya". Winter mengacungkan jempolnya.
Setengah jam kemudian Karina memanggil Winter karena masakannya sudah selesai, mereka berdua makan dengan lahap terutama Winter yang sampai menghabiskan kuahnya.
"Masakan kamu selalu enak Rin". Winter mengusap perutnya yang terasa penuh. Tubuhnya sengaja diperosotkan pada kursi.
"Iyalah".
Karina membereskan bekas makan mereka, mencucinya langsung dan membawa semangkuk beberapa jenis buah yang sudah dipotong-potong untuk pencuci mulut.
"Kamu udah minum susunya belum?".
"Nanti malem aja Win, aku udah kenyang".
Mereka berdua kembali ke sofa yang berada diruang tengah, menyalakan televisi dan duduk santai menikmati tontonannya kecuali Winter yang lagi-lagi melajutkan permainnya dengan Yena dan Ryujin.
"Aku scroll tiktik katanya kalo pas hamil terus sering makan stroberi nanti bibir bayinya jadi merah". Ujar Karina menyuap strawberry berukuran sedang dengan rasa yang manis.
"Gak makan stroberi aja aku yakin bibir anak kita udah merah kayak Mamanya". Balas Winter dengan sedikit godaan meski fokusnya tetap pada ponselnya.
"Nih makan pisangnya biar mual kamu berkurang, katanya pisang bisa bikin mual berkurang". Karina menyuapi Winter sepotong pisang.
"Manis".
Sudah merasa jenuh dengan terus bermain game, Winter mematikan layarnya dan meletakannya disisi sofa, lantas menatap Karina yang masih sibuk mengunyah strawberry.
"Kalo makan jangan kayak anak kecil udah mau jadi Mama tapi masih belepotan". Spontan Karina membeku ketika tangan Winter mengusap ujung bibirnya yang terdapat noda dari strawberry.
Seperti adegan slowmotion, Karina dapat melihat jelas manik coklat Winter menatap bibirnya, ditambah dengan penampilan Winter yang hanya dengan boxer serta kaos membuat Karina semakin beku, apalagi kulit paha mereka saling menempel.
"Gemes banget pengen cium deh". Canda Winter terkekeh. Jujur saja, pria itu juga tidak sadar saat tiba-tiba tangannya reflek mengusap bibir merah Karina, terlebih lembutnya bibir Karina membuatnya sedikit pusing karena ingin merasakannya.
Tapi seakan sadar jika keduanya hanya tidak terikat perasaan cinta, membuat Winter segera mengalihkan pandangannya.
"Mau tau sesuatu gak?". Tiba-tiba Karina berujar.
"Apa?". Kembali Winter menatap Karina.
"Kamu itu first kiss aku yang kebablasan sampe aku ngandung bayi kamu". Dan kembali Winter membuang muka, wajahnya terasa hangat, sepenggal memori kejadian hari itu merasuki otaknya.
"Aku emang ada seseorang yang kusuka, tapi aku gak pernah pacaran apalagi ciuman. Kamu ambil semua yang pertama dariku awalnya aku emang kecewa karna bukan orang yang aku cintai yang ngambilnya, tapi aku gak nyesel setelah kenal kamu lebih jauh". Karina menaruh mangkuk buah yang sebelumnya dipangku keatas meja. Menggerakan tubuhnya lebih menghimpit pada Winter.
"Karina..". Seruan kecil Winter dibungkam oleh jari telunjuk Karina.
"Kamu mau ciuman?".
.
.
Winter menahan nafasnya saat tiba-tiba Karina naik keatas pangkuannya, mengalungkan satu tangannya pada leher Winter serta satu tangan menangkup wajah Winter.
Karina mengikis jarak yang ada.
Sejak pertama melihat Winter hanya menggunakan boxer, Karina sudah merasa panas, dia coba menahannya tetapi saat kulit paha mereka bersentuhan, tangan Winter yang mengusap bibirnya, serta perkataan Winter tadi, membuat Karina tidak bisa diam saja. Dia menginginkan Winter.
Mphhhh~
Tautan bibir mulai terjalin, hanya lumatan-lumatan kecil tapi berhasil membuat libido Winter naik, apalagi bokong Karina yang duduk tepat pada miliknya.
Eugh~ Karinh..
Winter meremat pinggang Karina saat merasakan bibirnya digigit, Karina meminta akses memasuki rongga mulut sang kekasih.
Ciuman basah yang menghasilkan benang saliva terlepas sesaat sebelum kembali terjalin.
Winter menyesap sedikit keras lidah Karina, membuat empunya mengerang nikmat.
Tangan yang sebelumnya hanya berada dipinggang Karina, kini mulai berani mengusap paha sang gadis semakin naik dan menyentuh bagian milik Karina yang sudah basah.
Ciuman terlepas, nafas keduanya terengah-engah.
Winter menarik tangannya yang sudah terdapat lendir milik Karina, menunjukkannya pada Karina dengan seringai nakalnya.
"Kamu sange ya?".
Bugh!!
"Kok mukul sih kan aku cuma nanya".
"MiKir aja sendiri, siapa yang gak sange kalo vaginanya dipencet-pencet". Karina mendengus sebal, yang tadinya diliputi hawa nafsu kini sedikit tercampur kekesalan karena ulah Winter yang mengejeknya.
"Hehe maapin deh". Cengir Winter selanjutnya.
"Kenapa berhenti?". Tanya Karina.
"Kamu yakin pengen aku lanjutin? Aku gak mau kalo nanti akhirnya kamu nyesel terus marahin aku". Dan Karina semakin kesal karena perkataan Winter yang menurutnya sangat bodoh.
"Gak akan Win, aku sadar seratus persen. So please touch me more, euhhh". Karina menggigit bibirnya sensual dengan bokong yang sengaja digerakan pada tongkat Winter yang mulai bangun dan berkembang.
"Kalo gitu jangan nyesel". Dan Winter segera menarik Karina dalam gendongannya, membawanya menuju kamar yang Winter tempatin karena keduanya berada dalam kamar terpisah.
Bersambung..
By. Alnaranish
Dt. 12'07'23
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parents √
FanfictionKisah dua remaja yang harus mempertanggung jawabkan kesalahan yang terjadi . Gender-Switch ⚠️⚠️ Winrina-Wintop ⚠️⚠️ 🔞🔞🔞 homophobic jauh2 ⚠️⚠️ by. alnaranish