BAB I : Pendahuluan

2K 128 9
                                    

Flashback satu tahun yang lalu...

"Jadi berikut adalah pemetaan keahlian dosen yang dapat kalian pilih sebagai dosen pembimbing kalian nantinya.

Mr. Bang - Linguistik terapan

Mr. Lee - Linguistik terapan

Mr. Seo - Kesusastraan

Mr. Hwang - Kesusastraan

Pastikan kalian dapat mengidentifikasi permasalahan kalian sehingga kalian dapat memilih dosen pembimbing yang tepat. Jangan sampai kalian ketika sudah di tengah perjalanan malah minta ganti dosen pembimbing."

Jisung menatap layar presentasi Mr. Lee dengan tatapan tidak minat. Matanya lebih tertarik ke arah Mr. Lee yang menerangkan panjang lebar mengenai pemilihan dosen pembimbing skripsi.

Ah skripsi? Waktu dia masih lama, kan masih semester 5? Batin Jisung.

"Han Jisung,"

Wajah Jisung yang sedari tadi melamun seketika terkesiap ketika namanya dipanggil. Ia menoleh ke arah Felix yang duduk di sampingnya.

"Ck, kamu dipanggil Mr. Lee astaga," tegur Felix.

Ia menelan ludah dan menolehkan kepalanya perlahan melihat ke arah Mr. Lee. Sebuah cengiran samar tergurat di wajah tupainya. Namun sayangnya, karena perilakunya, nampaknya Mr. Lee tidak ingin berbaik hati kepadanya.

"Kamu lagi mikir apa Han Jisung?" tanya Mr. Lee.

Hal tersebut diikuti tawa seluruh mahasiswa di dalam kelas metode penelitian itu. Jisung hanya bisa mengelus tengkuknya yang mulai berkeringat karena gugup. 

"Kamu rencana melakukan penelitian apa Han Jisung?" tanya Mr. Lee.

Jisung tentu tidak siap dengan pembicaraan tersebut, ia pun dengan asal menjawab,

"Kurang tahu pak, tapi kemungkinan linguistik terapan," jawabnya tanpa pikir panjang.

Mr. Lee melipat tangannya di dadanya dan menyandarkan dirinya di depan meja dosen, "Hoo, mau sama saya? Saya asik kok kalo bimbing, hehe."

Tentu saja hal tersebut tidak ditanggapi oleh sebagian besar mahasiswa. Mr. Lee, baik sebagai dosen pembimbing atau dosen penguji, sama-sama mengerikannya.

Mata kuliah itupun ditutup dengan pemberian tugas pembuatan rancangan penelitian Bab I hingga Bab III.

Flashback off

----

"Jadinya, kamu mau bahas apa Ji?"

Felix duduk di samping Jisung sambil membuka roti yang baru saja ia beli di kantin. Ia menatap wajah sahabatnya yang tengah melamun.

"Kalo sama pak Minho, enak ga si Lix?" celetuk Jisung.

Sontak pertanyaan itu membuat Felix tersedak karena terkejut. Ia meletakkan roti tersebut, melihat ke arah layar laptop Jisung.

Oh masih nonton anime, syukurlah, batin Felix. Ukuran kewarasan Jisung yang Felix ketahui adalah selama Jisung masih menonton anime, pemuda tupai itu masih waras.

"Kamu kesambet apa mau jadi anak bimbingnya pak Minho? Udah paling bener sama pak Chahn aja kalau mau ambil linguistik terapan," ujar Felix.

Jisung menyipitkan matanya sambil menatap Felix, "Apa salahnya sih?"

"Ya udah sih kalau mau coba. Ku ambil sastra soalnya. Masih bingung antara pak Abin ama pak Hyunjin," ujar Felix.

"Kok kita beda penelitiannya? Sama in kek," seru Jisung.

SKRIPSI - MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang