Bab II : KAJIAN TEORI

841 95 4
                                    

Kepala Mr. Lee menyembul dari balik pintu ruangan Mr. Hwang.

"Hyunjin," panggil Mr. Lee.

"Hmm?" respon Hyunjin sambil mengangkat wajahnya.

"Kapan...kelompok Jisung berangkat? Uh-KKN?" tanya Mr. Lee sambil menggaruk tengkuknya.

Mr. Hwang hanya memajukan mulutnya, mengejek seniornya. Dengan statusnya yang sudah berhasil menggaet salah satu mahasiswa, nampaknya dosen senior ini ingin mencoba untuk mengikuti langkahnya.

"Ck, ayolah," gerutu Mr. Lee.

"Apa kau Sabtu sibuk? Ikutlah denganku mengantar anak-anak. Kau bisa naik mobil milik Jisung. Dia yang membawa barang-barang," ujar Mr. Hwang.

"Akan terlihat aneh kalau aku tiba-tiba ikut," ujar Mr.Lee.

"Biar aku yang atur," ujar Mr. Hwang.

---

Hari keberangkatan pun tiba. Kelompok Jisung sudah siap berkumpul di depan gedung fakultas. 

"Sudah datang semua?"

Suara Mr. hwang terdengar dari parkiran mobil dosen. Di belakangnya ada Mr. Lee yang mengikutinya. Menatap dengan tatapan tidak minat.

Jisung yang sedari tadi merasa ditatap oleh Mr. Lee hanya bisa menundukkan wajahnya, melihat barisan semut berjalan di tanah. Mengapa juga dia harus bertemu Mr. Lee di hari keberangkatannya?

 Bukankah seharusnya dia libur?

"Karena nampaknya mobil Jisung penuh oleh barang-barang kalian, kalian naik di mobil saya. Mr. Lee menemani Jisung, tidak apa?" tanya Mr. Hwang sambil menoleh ke arah Mr. Lee.

Mr. Lee hanya mengangguk sebagai respon.

'MAMPUS!'

Batin Jisung menjerit. Kenapa pula dia harus satu mobil dengan mantan dospem skripsinya itu?!

Jisung berusaha tersenyum ke arah Mr. Lee yang sudah berpindah tempat berdiri di sampingnya. Namun nampaknya, Mr. Lee enggan menanggapi.

'Mampus, mampus, mampus, asli mampus!'

Batin Jisung hanya bisa mengumpat. Sepanjang perjalanan menuju asrama tempat mobil Jisung terparkir, hanya ada hening yang menyelimuti mereka berdua.

"Biar saya saja yang setir," ujar Mr. Lee.

Jisung menanggapi Mr. Lee dengan gugup, "Baik, Mr.Lee."

Mr. Lee beranjak ke tempat pengemudi dan Jisung duduk di kursi samping pengemudi. Mr. Lee sekilas menoleh ke belakang untuk melihat barang-barang yang digunakan selama KKN.

"Banyak juga," celetuk Mr. Lee.

"Iya Mr. Lee...rata-rata punya anak perempuan. Yang laki-laki hanya ada saya dan Jake," ujar Jisung.

Entah mengapa, wajah samping kiri Jisung nampak panas. Ketika dia menoleh, manik matanya bertemu dengan mata Mr. Lee yang menatap tajam ke arahnya.

Jisung bergidik ngeri. Dalam hati, hanya keluar kata umpatan-umpatan yang tak kunjung henti.

"Oh, cuma kamu sama Jake," ujar Mr. Lee menanggapi.

Suara dalam tenggorakan Jisung seakan tertahan. Dia hanya mengangguk kaku.

"Perempuannya siapa saja?" tanya Mr. Lee.

"Um, Yujin, Rei, Wonyoung, dan Liz," jawab Jisung.

"Adek tingkat semua?" tanya Mr. Lee kembali.

Jisung hanya bisa menelan ludah, "Iya Mr. Lee, saya yang paling tua."

Jisung melirik ke arah Mr. Lee. Ia melihat Mr. Lee memutar bola matanya.

SKRIPSI - MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang