Satu minggu sudah berlalu, aku masih terbaring dirumah sakit karena kejadian yang menimpaku dan Min seminggu yang lalu.
Aku merasa mulai membaik, luka ditubuh ku juga sudah terlalu sakit seperti saat hari - hari pertama aku menerimanya.
Hari itu seingatku hari sabtu, Dokter masuk kedalam kamarku dan memberi tau kalau hari itu aku sudah diizinkan untuk pulang kerumah.
Ibuku terlihat lega mendengar pernyataan dari Dokter pagi itu dan hanya menunggu Ayahku pulang kerja, aku bisa kembali kerumah setelah melewati minggu yang membosankan dirumah sakit.
"Reina udah boleh pulang Mah?" tanya Risa sambil berjalan masuk kedalam kamarku.
"Udah tapi agak sorean kayaknya, nunggu Ayah pulang" jawab Ibuku.
"Makan dulu nih" kata Risa padaku sambil memberi semangkuk bubur padaku.
"Ih bosen gue makan bubur mulu" jawabku menolak.
"Yee orang sakit tuh nggak boleh makan yang berat - berat" kata Risa.
"Ahh males, ntar aja ah" jawabku.
"Makan dulu, lo harus minum obat. Nggak abis juga gapapa, asal perut lo keiisi" katanya.
"Gue nggak mau" jawabku.
"Ini anak susah banget, biarin ntar gue ngomong sama Min" katanya.
"Bilangin sana, emang gue takut" jawabku.
"Heehhh.. Kok malah jadi berantem sih masih pagi juga. Ini rumah sakit bukan kebun binatang" kata Ibuku menocoba menghentikan perdebatanku dengan Risa.
"Yaudah kalo lo nggak mau makan, tuh gue bawain kue. Nanti lo minta aja sama Mamah, gue mau jalan kuliah" kata Risa mengambil tasnya dikursi lalu keluar dari kamarku.
Aku kembali menidurkan tubuhku diatas kasur, karena pagi itu ntah kenapa aku bangun jauh lebih pagi dari biasanya.
Aku teringat tentang Min yang beberapa hari lalu sempat datang untuk menjengukku, tapi dia hanya sampai depan pintu kamarku lalu pulang karena ada Jupri waktu itu.
Aku juga tidak tau siapa yang memberi taunya kalau aku dirawat disini, tiba - tiba dia datang dan mencoba untuk mengambil hati Orang Tuaku waktu itu.
Selepas kejadian itu, Min berbeda padaku.
Dia tidak sama sekali datang menjengukku, atau menanyakan kabarku. Aku sempat menelfonnya setelah Jupri pulang, tapi aku mendapat respon yang kurang baik darinya.
Waktu itu aku sedikit kecewa dengannya, aku yang ingin dia ada disampingku malah mendapatkan kenyataan kalau dia seolah tidak perduli padaku.
"Kamu kenapa Kak?" tanya Ibuku membuyarkan lamunanku.
"Nggak Mah" jawabku.
"Mamah tau kok, nanti coba Mamah ngomong sama Min kalau kamu udah pulang ya" kata Ibuku.
Aku hanya mengangguk, aku berfikir kalau Min benar - benar akan menjauh dariku. Dia tidak biasanya seperti itu, selama aku dekat dengannya dia itu termasuk orang yang tidak mau aku kenapa - napa.
Mungkin karena dia melihat Jupri ada bersamaku jadi dia mencoba menghindar waktu itu.
Waktu terus berjalan, aku sedang asik menonton tv yang ada dikamar rawatku sampai tiba - tiba pintu terbuka dan aku melihat dua tiga temannya Min masuk waktu itu.
Aku kaget mereka datang, tapi juga kecewa karena aku berharap kalau Min juga ikut bersama mereka.
Ibuku mempersilahkan mereka untuk masuk, Rajap menanyakan keadaanku dan aku menjawab kalau aku sudah baikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Reina
RomanceNamaku Reina.. Aku anak kedua dari dua bersaudara. Ibuku hanya sebagai ibu rumah tangga dan Ayahku bekerja disalah satu perusahaan transportasi yang mengharuskan mereka tinggal di Jakarta. Sementara aku memilih untuk tetap didesa dan bersekolah disa...