15

22 2 0
                                    

Hari itu satu hari setelah Min menyatakan perasaannya padaku, dia mengajakku keluar hari itu.

Dia bilang sebagai permintaan maaf karena malamnya dia berhasil membuatku tidak bisa tidur karena rencana balas dendam dia dan teman - temannya.

Aku sempat melarangnya, tapi gagal. Jadi aku memutuskan untuk membiarkannya malam itu.

“Jangan cemberut gitu dong mukanya” kata Min saat aku duduk disebelahnya.

Saat itu Min mengajakku untuk nonton salah satu film yang baru keluar hari itu, aku lupa filmnya tapi seingatku film itu mendapat respon bagus dari banyak orang.

Salah satunya Min, karena film itu banyak adegan berkelahinya jadi dia sangat antusias untuk nonton film itu.

“Nanti selesai nonton aku nemenin kemanapun kamu mau” lanjutnya sambil merangkul pundakku.

Aku tidak menghiraukannya, aku masih kesal karena kelakuannya semalam. Apalagi dia baru memberi kabarku saat lewat tengah malam.

Padahal dia tau kalau aku benar - benar menunggu kabar darinya malam itu.

“Au ah, terserah kamu” jawabku.

“Kamu tunggu sini, aku beli minun dulu” katanya dan aku hanya mengangguk.

Tak lama dia kembali membawa beberapa cemilan dan dua botol minuman dingin waktu itu.

“Kamu semalem pulang jam berapa?” tanyaku.

“Jam setengah 2 kalo nggak salah” jawabnya.

“Terus?” tanyaku.

“Yaa gitu, aku ngabarin kamu terus aku tidur” jawabnya.

“Ihh... Bukan itu” kataku sambil menepuk pundaknya.

“Terus?” tanya Min bingung.

“Kamu gapapa kan?” tanyaku.

“Kalo aku kenapa - napa, aku nggak disini sama kamu cantik” jawabnya sambil mencubit hidungku.

“Yaa kan kamu bisa aja pura - pura sehat, padahal badannya ada yang sakit” kataku.

“Masa aku harus lompat - lompat disini biar kamu percaya” katanya sambil tersenyum kearahku.

“Kamu abis ini mau kemana?” tanyaku.

“Nggak kemana - mana, aku mau sama kamu” jawabnya.

“Temenin aku kerumah Saudara aku mau nggak?” tanyaku.

“Siapp Tuan Putrii” jawabnya sambil kembali mencubit hidungku.

Setelah itu, semuanya berjalan normal. Aku menemaninya nonton film yang aku maksud tadi.

Sesuai janjinya, selesai nonton dia menemaniku kerumah salah satu Bibiku. Waktu itu Bibiku menyuruhku untuk kesana karena ada titipan untuk Ibuku.

Sampainya disana, aku mengajak Min masuk kedalam. Kedatangan kami berdua disambut baik dengan Bibiku dan anaknya waktu itu.

Dia menyuruh kami berdua duduk dan dia sibuk menyiapkan minum untuk kami berdua.

“Dari mana kamu Naa?” tanya Bibiku dari dalam dapur.

“Abis nemenin Min nonton Bii” jawabku.

“Mamah gimana? Sehat?” tanya Bibiku.

“Sehat Bii” jawabku lagi.

Tak lama Bibiku keluar bersama anak laki - lakinya dari dalam sambil membawa dua gelas minun dan beberapa makanan ringan waktu itu.

“Ihh nggak usah repot - repot Bii, aku udah makan kok” kataku.

Story of ReinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang