05

625 68 4
                                    

Berbagai barang-barang milik para perempuan terkumpul memenuhi meja
Mulai dari peralatan makeup, parfum, skincare, dan lilin aroma milik sooyeon.

Soojin hanya menatap mereka tidak berminat. Gadis itu sekarang malah merebahkan diri nya di atas ranjang sambil membaca novel.

Yoojung yang sedang bermain kartu bersama aesol dan Nara menepuk pundak gadis itu

"Kau ingin ikut main kartu?" Tanya yoojung

"Eumm" gumam soojin

"Kau tak bosan membaca novel terus?" Ujar aesol

Soojin semakin menimang nimang lalu menganggukkan kepalanya dan bergabung bersama yoojung. Mereka berempat memulai permainan, Nara yang tbilang dia tidak pernah bermain kartu malahan sudah berhasil mengalahkan aesol.

"Kau berbohong Nara" kata aesol

"Kau bilang kau tidak pernah main ini sebelumnya" ujar yoojung

"Lanjutkan saja permainan nya"

"Yoojung, lihat kartumu" ujar soojin memperlihatkan kartu yoojung yang ternyata berhasil dikalahkan Nara. Tersisa Nara dan soojin, permainan mereka sama sama sengit hanya diam dan terus bermain justru malah yoojung dan aesol terlihat Gugup menyaksikan mereka

Langkah tentara perempuan memasuki asrama membuat para gadis panik.
Sooyeon sekarang tampak berada di atas meja menutupi seluruh lilin aroma miliknya.

"ANAK NAKAL! Kalian pikir ini berkemah?"

Tentara perempuan itu menelusuri barang barang di atas meja,
"Apa ini?" Heran tentara ketika melihat beberapa barang milik para gadis
"Pelurus rambut, lipstik, bedak, foundation,perona pipi,Lilin aroma?
Perempuan itu mengambil benda benda tersebut dan memasukkannya ke dalam kotak.

Tentara perempuan melihat ke arah soojin dengan tatapan marah
"Kartu?"
Belum sempat mengambilnya soojin dan Nara menyembunyikan kartu itu di bawah bantal

"Serahkah itu" ujar tentara perempuan

Matanya teralihkan pada kotak kecil di depan Bora membuat amarahnya bertambah pada gadis gadis itu
"Rokok!?".

Tentara perempuan berteriak
"SINGKIRKAN BENDA BENDA TAK PENTING INI, SEKARANG!"

                               ****
Kelas 3-2 batalion 2 SMA sungjin berkumpul di lapangan. Letnan Lee selaku komandan peleton 2 menyuruh mereka berbaris. Hari ini adalah jadwal bagi mereka untuk diberikan senjata

"Perhatian. Kalian akan mendapatkan senjata api pribadi sendiri, jadi perhatikan!

"Serukan  Nomor senjata kalian saat mendapatkannya. Mengerti?"

Serentak seluruh barisan menjawab
"Mengerti pak"

Letnan Lee menyerahkan senjata pada yoojung selaku ketua kelas sekaligus tamtama senior kelas 3-2

"Tamtama no.4 Kim yoojung . Milik saya
701403"

"Berikutnya," panggil letnan Lee pada barisan selanjutnya

Soojin menatap senapan miliknya, Teriakan  ibu nya pada malam tragedi  itu terdengar di kuping nya. Meski bentuk senapan nya tak serupa tapi  kedua orang tuanya juga tewas tertembak oleh senjata api.

Letnan Lee memperhatikan soojin yang melamun memegang senjata

"tamtama?"

Soojin segera memegang erat senapannya dan berteriak dengan suara bergetar  " tamtama no. 5 kang soojin. Nomor 701405" Lanjutnya berlari ke belakang

DUTY AFTER SCHOOL | DASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang