10

872 65 4
                                    

Letnan Lee mengedarkan pandangan menatap barisan toko toko yang kosong tanpa orang itu, tapi ada satu hal yang mengganjal. Banyak bekas tembakan yang mereka temukan di dinding toko atau di plang saat mereka menyusuri jalanan.

"Peleton dua berhenti!" Ucap letnan. Dia yakin ada sesuatu hal yang aneh di sekitar sini

Sersan Kim, sersan seo, kopral park memegang senjata mereka dengan sigap seolah olah mereka sudah tahu sejak letnan memerintahkan untuk berhenti.

Bu park berjalan ke depan, raut wajahnya menjadi sangat cemas.

"Istirahat 10 menit di posisi"

"Baiklah, anak anak. Mari istirahat disini saja" ucap Bu park. Niat nya agar anak anak itu tidak panik

Bu park memperhatikan seluruh anak walinya dengan seksama. Sampai dia mengedarkan pandangan kembali
"Heerak? Taeman?" Batinnnya

Astaga. Murid nakal itu bertingkah lagi.

"Ada yang tahu kemana heerak dan taeman?" Tanya Bu park

Youngsoo  mengangkat tangannya "Bu park?" Bu park menghampiri "kau melihatnya?"

Youngsoo mencoba mengingat ingat kembali "tadi mereka disini, tapi mereka mengatakan sesuatu tentang toserba"

"Toserba?"

Soonyi juga ikut mengangkat tangan
"Bu park kami juga mau ke toserba"

Bu park memegang kepalanya memikirkan  solusi dari masalah ini. Di satu sisi dia ingin mencari heerak dan taeman tapi dia juga tidak bisa meninggalkan anak anak walinya yang lain.

"Banjang, temani aku mencari dua orang itu"

Tidak berselang lama, peleton dua mendengar suara teriakan perempuan. Mereka berlari ke tempat asal suara, disana sudah ada yoojung yang menangis dalam pelukan Bu park. Hanya itu? Oh, tentu tidak. Yang paling membuat mereka kembali tercengang adalah penampakan sepotong tangan di depan mereka.

Soojin menatap Bu park yang mulai berjalan ke depan hendak menyusuri lebih dalam jalanan di depannya.

Soojin berbalik menghampiri chiyeol
"Chiyeol, tolong lakukan sesuatu", chiyeol mengangguk seakan tahu apa yang harus di lakukan

"Bu park",Chiyeol mengikuti Bu park dari belakang "Bu park, jangan pergi. Aku merasa ada yang salah tentang ini" chiyeol memgang tangan  Bu park untuk mencegahnya.

Bu park melepaskan tangan chiyeol,"aku harus memeriksanya, jangan khawatir. Tetaplah disini bersama yang lain, mengerti?"

Chiyeol mencoba sekali lagi,
"Bagaimana jika itu bolanya?", Bu park tidak menggubris perkataannya
"Soojin hampir tewas bola itu!" Jelas chiyeol.

Soojin mematung.

Semua beralih menatap soojin dengan mata menuntut penjelasan

"Kang soojin, apa itu benar?" Tanya Jun-Hee

Youngshin juga ikut bersuara "bukannya, kau terluka karena jatuh di toilet saat mendengar suara  berdentum itu?"

"Keparat itu!" Umpat ilha menajamkan pandangannya pada chiyeol

Youngshin berbalik menatap ilha,
"Kwon ilha! Kau mengetahui sesuatu?"
Semua beralih menatap ilha.

Soonyi berteriak, "jelaskan pada kami!" Semua akhirnya ikut menyaut memaksa untuk memberikan penjelasan

Youngshin yang penasaran sekaligus curiga menarik celana soojin "bekas lilitan?"

Hana dan soonyi bergidik ngeri melihat bekas itu.

DUTY AFTER SCHOOL | DASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang