Letnan Lee mengedarkan pandangan menatap barisan toko toko yang kosong tanpa orang itu, tapi ada satu hal yang mengganjal. Banyak bekas tembakan yang mereka temukan di dinding toko atau di plang saat mereka menyusuri jalanan.
"Peleton dua berhenti!" Ucap letnan. Dia yakin ada sesuatu hal yang aneh di sekitar sini
Sersan Kim, sersan seo, kopral park memegang senjata mereka dengan sigap seolah olah mereka sudah tahu sejak letnan memerintahkan untuk berhenti.
Bu park berjalan ke depan, raut wajahnya menjadi sangat cemas.
"Istirahat 10 menit di posisi"
"Baiklah, anak anak. Mari istirahat disini saja" ucap Bu park. Niat nya agar anak anak itu tidak panik
Bu park memperhatikan seluruh anak walinya dengan seksama. Sampai dia mengedarkan pandangan kembali
"Heerak? Taeman?" BatinnnyaAstaga. Murid nakal itu bertingkah lagi.
"Ada yang tahu kemana heerak dan taeman?" Tanya Bu park
Youngsoo mengangkat tangannya "Bu park?" Bu park menghampiri "kau melihatnya?"
Youngsoo mencoba mengingat ingat kembali "tadi mereka disini, tapi mereka mengatakan sesuatu tentang toserba"
"Toserba?"
Soonyi juga ikut mengangkat tangan
"Bu park kami juga mau ke toserba"Bu park memegang kepalanya memikirkan solusi dari masalah ini. Di satu sisi dia ingin mencari heerak dan taeman tapi dia juga tidak bisa meninggalkan anak anak walinya yang lain.
"Banjang, temani aku mencari dua orang itu"
Tidak berselang lama, peleton dua mendengar suara teriakan perempuan. Mereka berlari ke tempat asal suara, disana sudah ada yoojung yang menangis dalam pelukan Bu park. Hanya itu? Oh, tentu tidak. Yang paling membuat mereka kembali tercengang adalah penampakan sepotong tangan di depan mereka.
Soojin menatap Bu park yang mulai berjalan ke depan hendak menyusuri lebih dalam jalanan di depannya.
Soojin berbalik menghampiri chiyeol
"Chiyeol, tolong lakukan sesuatu", chiyeol mengangguk seakan tahu apa yang harus di lakukan"Bu park",Chiyeol mengikuti Bu park dari belakang "Bu park, jangan pergi. Aku merasa ada yang salah tentang ini" chiyeol memgang tangan Bu park untuk mencegahnya.
Bu park melepaskan tangan chiyeol,"aku harus memeriksanya, jangan khawatir. Tetaplah disini bersama yang lain, mengerti?"
Chiyeol mencoba sekali lagi,
"Bagaimana jika itu bolanya?", Bu park tidak menggubris perkataannya
"Soojin hampir tewas bola itu!" Jelas chiyeol.Soojin mematung.
Semua beralih menatap soojin dengan mata menuntut penjelasan
"Kang soojin, apa itu benar?" Tanya Jun-Hee
Youngshin juga ikut bersuara "bukannya, kau terluka karena jatuh di toilet saat mendengar suara berdentum itu?"
"Keparat itu!" Umpat ilha menajamkan pandangannya pada chiyeol
Youngshin berbalik menatap ilha,
"Kwon ilha! Kau mengetahui sesuatu?"
Semua beralih menatap ilha.Soonyi berteriak, "jelaskan pada kami!" Semua akhirnya ikut menyaut memaksa untuk memberikan penjelasan
Youngshin yang penasaran sekaligus curiga menarik celana soojin "bekas lilitan?"
Hana dan soonyi bergidik ngeri melihat bekas itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
DUTY AFTER SCHOOL | DAS
PoetryMurid kelas 3-2 tidak menyangka adegan melawan monster yang terjadi di dalam film kini benar benar menjadi nyata, hanya keajaiban yang dapat membuat mereka bartahan satu sama lain. Tak terkecual kang soojin gadis cantik bersama sepupunya harus terus...