Pagi ini para siswa berkumpul di kelas, mereka akan memulai tes untuk merakit senjata. Tes tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok.
"Aku akan memberikan waktu untuk membongkar dan merakit pistolnya. Jika tidak selesai dalam satu menit kalian akan dihukum" tegas komandan peleton
"Apa?hukuman?"
"Bagaimana kami bisa hanya dalam satu menit? Wahh jinjja"
Semua murid langsung mengeluh dan protes dengan kalimat tersebut. Mendengar keluhan itu membuat letnan Lee membalikkan tubuhnya menatap seluruh peleton dua dengan tajam.
"Siapa yang mengeluh tadi?"
Semuanya terdiam.
"Majulah"
"Grup satu, majulah dan rakit senjatanya"
Begitu letnan Lee meneriakkan kata mulai, mereka semua yang berada di grup itu melakukannya dengan lihai. Soojin memperhatikan mereka dengan seksama, gadis itu memang berada di grup dua yang berarti habis ini dia akan maju juga.
Jo youngshin menjadi orang yang selesai pertama di grup itu lalu disusul oleh yoojung, Jun-Hee, sooyoon ,dan soonyi.
"Grup dua maju!"
Letnan kembali mengatur timer yang di pegang nya dan melihat anggota grup dua, matanya teralih pada gadis bersurai coklat yang kini ikut menatapnya. Tanpa sadar senyumnya menyungging ketika soojin melihat ke arahnya dengan tatapan aneh.
"Mulai!"
Soojin membongkar dan merakit ulang senjata itu. Kelihaian gadis itu mengundang komentar dari teman temannya.
"Lihatlah, ketika dia membongkar senjatanya"
"Aku yakin dia berada di tempat pertama lagi"
Peluh dari dahinya jatuh saat mencoba untuk memasukkan peluru dalam sanjata itu. Dengan cepat dia kembali menaydarkan dirinya untuk bersikap tenang dan jangan gugup.
"Selesai!" Ujar soojin mengangkat tangannya
Decakan kagum dari para siswa terdengar setelah dia mengatakan itu, hal itu juga tidak luput dari pandangan komandan peleton. Di antara semua orang dialah yang tercepat saat ini.
Soojin berjalan kembali ke belakang dan duduk di samping sooyeon. Sooyeon menatapnya dengan kagum membuat soojin sedikit risih
"Kenapa?" Tanya soojin
"Kau keren sekali!" Puji sooyeon
Letnan Lee kembali memanggil grup lainnya dan memulai tes lagi. Grup-grup itu berhasil menyelesaikannya dengan lancar.
"Grup terakhir, maju"
Soojin memperhatikan grup terakhir itu, Nara menjadi orang pertama yang selesai di grup itu dan disusul Bora orang kedua. Semua berjalan lancar dan telah selesai merakit senjatanya kecuali aesol yang terlihat kesusahan merakit senjata. Satu menit berlalu, letnan menatap aesol dan menyuruhnya merakit senjata itu kembali.
30 menit terlewati, aesol yang bercucuran keringat tetap tidak bisa melakukannya. Semua orang pasrah melihat hal itu termasuk soojin gadis itu sekarang marasakan kantuknya datang. Soojin berusaha menahan matanya agar tidak tertutup tapi usaha itu gagal, mata itu berhasil tertutup dan kepalanya terjatuh di atas bahu orang yang disampingnya tanpa tahu siapa orang itu.
Jam makan siang terlewati sampai langit mulai menguning menandakan waktu sudah sore, Bora yang kesal menendang bangkunya membuat aesol terlonjak kaget.
Mata itu terbuka ketika mendengar keributan terjadi
"Apa yang terjadi?" Tanya soojin pada orang disebelah nya

KAMU SEDANG MEMBACA
DUTY AFTER SCHOOL | DAS
PoetryMurid kelas 3-2 tidak menyangka adegan melawan monster yang terjadi di dalam film kini benar benar menjadi nyata, hanya keajaiban yang dapat membuat mereka bartahan satu sama lain. Tak terkecual kang soojin gadis cantik bersama sepupunya harus terus...