09

569 64 2
                                    

Soojin mendongakkan kepalanya menatap jalanan dan toko toko yang mereka lewati. toko toko itu tampak  sepi tanpa penjual ataupun pengunjung, kota ini benar benar terlihat seperti kota mati orang orang nya satu pun tidak terlihat dari tadi mereka semua seakan menghilang bak ditelan bumi.

Bukan hanya dia, yang lainnya juga  bertanya tanya sepanjang perjalanan menuju ke lapangan tembak.

"Apa ini? Jalanan terlihat sepi" Gumam taeman tiba tiba

"Benar, bukan? Semua toko juga tutup" timpal soocheol dari samping soojin

Soojin yang mendegarnya seketika mulai merasakan  firasat yang tidak baik

"Ada truk damkar kemarin, tapi bahkan tidak terdengar hari ini. Benar, bukan?" tanya deokjoong

Sama seperti soojin, chiyeol juga hanya diam saja dan  tidak meresponi pertanyaan  deokjoong.

"Kamu mau buang air besar?"

"Kenapa  bertanya kepadanya, Padahal kamu yang ingin buang besar?" Timpal soyoon

"Hei, Kim deokjoong" tegur inhye

Suara sooyoon yang cukup besar terdengar hingga ke barisan depan membuat letnan Lee menyuruh mereka untuk diam kembali selama perjalanan
                               
                                    ***

Setibanya di lapangan tembak mereka melihat anak anak dari kelas lain  yang sedang bersedia untuk menembak. Tetiba mereka yang masih bertanya tanya siapa mereka? Suara tembakan terdengar keras merusuk masuk ke pendengaran membuat mereka ketakutan

Soojin  menutup kedua telinga nya dan memejamkan matanya. Dia takut sekali mendengar suara tembakan itu. Masa lalu kembali menghantui nya, suara tembakan itu persis dengan  suara tembakan malam pembunuhan itu. Gadis itu masih memejamkan matanya bahkan saat suara tembak sudah tidak kedengaran lagi.

Chiyeol  melihat ke belakang menatap tingkah aneh sepupunya itu , dengan sigap dia segera menyadarkan soojin.

Chiyeol terus memanggil gadis itu, "soojin" panggilnya berulang kali.

Soojin menggeleng kan kepalanya
"Tidak, jangan..." Suara gadis itu cukup menyita perhatian teman temannya

"Soojinaa"  panggil chiyeol sekali lagi

Soojin berteriak sedikit keras "jangan..." Matanya membuka lebar dengan nafas terengah engah. Matanya menangkap chiyeol dan teman teman sekelas nya yang kini menatapnya kebingungan.

"Kau baik baik saja?" Tanya chiyeol

Soojin menganggukkan kepalanya pelan
"Aku baik baik saja"

Chiyeol yang  memiliki kepekaan cukup tinggi tahu bahwa sepupunya ini tidak baik baik saja.

Bu park menghampiri soojin dan chiyeol
"Ada apa ini?" Tanya Bu park

"Tidak ada apa apa" ujar soojin sangat singkat

Bu park menoleh ke arah chiyeol meminta penjelasan namun hanya diberi gelengan oleh lelaki itu. Bu park hanya menghela napas dan menyuruh chiyeol untuk kembali ke barisannya.

.

.

.

Giliran peleton 2  yang bersiap untuk menembak. Setiap siswa di pasangkan dengan teman mereka masing masing yang bertugas untuk menghitung seberapa banyak tembakan yang akan mereka  hasilkan nantinya.

"Mulai dari mereka yang sudah siap, mulai menembak!"

Soojin meluruskan Pandangannya ke arah target, dia mau tidak mau harus siap mendengar suara tembakan lagi.

DUTY AFTER SCHOOL | DASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang