"amazing place, Ten!"
"I know, right? I have great taste..." Bangga Ten menjawab pujian dari Sungcheol.
Sementara Joshua yang sejak tadi hanya memperhatikan yang lain sambil bermain kode dengan Jeonghan langsung menyenggol bahu Sungcheol membuat pria itu menoleh dengan alis berkerut.
"Why?"
Joshua tak menjawab dengan ucapan. Hanya gerakan dagunya yang membuat Sungcheol menoleh ke arah yang ditunjuk Joshua yang ternyata menuntun pandangan pria itu pada salah satu teman mereka.
Pria 28 tahun berkulit tan itu tak biasanya diam,bahkan biasanya dia termasuk yang paling cerewet dengan guyonannya. Namun kali ini nampak pria itu duduk santai menyender dengan sorot mata seperti mengunci suatu obyek yang menarik sekali mungkin untuknya.
Yang melihat tingkah aneh itu pun langsung mencoba mencari titik koordinat pandangan pria itu hingga akhirnya Ten seperti menemukan sosok yang memang paling sering menarik beberapa pelanggan bar nya disana.
"Don't touch her, Mingyu. She's just a waitress here..." Ucap Ten yang membuat semua akhirnya melirik ke arah pemilik bar itu.
"Really?" Tanya Mingyu tak percaya.
"Hhmmm... She's inoncent girl. Student from high school..."
"Kau mempekerjakan anak dibawah umur?! Ditempat seperti ini?!" Tanya Joshua syok yang mendapat gerakan bahu terangkat pelan oleh Ten.
"Dia yang memohon pekerjaan disini. Dia teman Yangyang. Katanya dia sangat membutuhkan pekerjaan dan tak masalah bekerja disini. Lagipula, dia cukup jago bela diri..." Jawab Ten santai yang tentu saja membuat teman-temannya tertarik dengan ceritanya.
"Kau tak bertanya alasannya?"
"Family problem... Aku tak tahu tepatnya karena Yangyang juga tak mau menceritakannya meskipun dia tahu..."
"Aku rasa dia berasal dari keluarga kurang mampu..."
"Aku tak melihat itu darinya. Dia jelas terlihat seperti anak orang berada. Kulitnya putih bersih, dan sorot mata juga wajahnya yang tegas..."
"Aku setuju pada Ten. Dia terlihat mahal. Kau tahu maksudku..."
Yang lain mengangguk setuju kecuali Mingyu. Pria itupun menatap gadis SMA yang memang nampak ahli membawakan minuman untuk tiap meja disana.
"Sebelumnya dia aku tugaskan dibagian pembersih kamar. Tapi karena disini kekurangan waitress, dia aku pindahkan sebulan yang lalu..."
"If she needs... I can give it..."
Ten mengerutkan alisnya memberikan lirikan tajam ke arah Joshua.
"Like I said before, Jo... She is inoncent!"
"No one's inoncent when dealing with money..." Jawab Jeonghan dengan senyum smirknya sambil meminum whine di gelasnya.
"Cckk... Kalau memang begitu, aku juga bisa melakukannya..."
"Kau pernah menawarnya?!" Tanya Taeyong kaget sama seperti yang lainnya. Hanya saja raut wajah mereka yang berbeda dalam menunjukkan responnya.
"Bukan menawar... Aku hanya kasihan dan mau menolongnya dengan memberikan bantuan gratis. Tapi dia menolak. Bahkan Yangyang juga ditolak tawarannya. Dia bilang dia ingin yang dari pekerjaan bersihnya..." Jawab Ten yang kini memperhatikan gadis itu kembali ke counter bar dan berbincang hingga tertawa dengan rekan kerjanya. Sangat manis. Ten saja gemas padanya karena gadis itu memang nampak menggemaskan dibalik wajah seriusnya saat bekerja.
"Who is she?"
Ten kembali melirik jengah dengan pertanyaan Mingyu yang nampak tak pantang arang.
"What for?"
"Just want to know more..."
"Don't you dare—"
"Aku tak akan menyentuhnya tanpa izinnya. Tenang saja. Aku tak suka memaksa. Kau paham kan?" Ucap Mingyu memotong perkataan Ten yang mendapat decihan pelan dari pria itu.
"Choi Lia..."
"Bersekolah di sekolah Yangyang. Jelas dia bukan anak sembarang..."
"Kata Yangyang dia mengandalkan beasiswa. Dia hanya bekerja untuk kebutuhan sehari-harinya dan membayar kontrakan saja..."
"Menarik. Tapi mengetahui apa penyebabnya bisa ada disini sepertinya akan membuatnya lebih menarik lagi..." Ucap Mingyu sambil kembali menyesap wine nya tanpa memutuskan pandangan menjajahnya pada gadis berusia 18 tahun itu.
"Choi Lia..."
.
.
.Cangcimen... Cangcimen... Cangcimen...
Author lagi gak mood upload cerita sebenarnya tapi ada falahsweet yang minta author balik. Jadi semangat kan authornya 😁
Makasih ya yang masih setia nunggu ceritanya author. Maaf pendek. Pembuka soalnya 🙏🏻😁
.
.
.