"sungguh, aku benar-benar tak menduga kalau anak itu akan berani mencampur sesuatu pada botol minum Lia..."
Suara yang tak asing baginya membuat Lia mengerutkan alisnya masih dengan mata yang terpejam. Tanpa pergerakan mencurigakan, Lia membuka perlahan matanya dan terlihatlah dua pria yang memang tak asing lagi dimatanya.
"Kita harus lebih berhati-hati lagi..." Jawab pria satunya dengan santai sambil memakai bajunya.
Ten, memberikan lirikan maut ke arah Mingyu dari ujung kaki ke ujung kepalanya selama pria itu memakai baju kaos polosnya.
"Kau...tak melakukan sesuatu padanya,kan?"
Pertanyaan Ten tentu bukan hanya membuat Mingyu menatapnya horor namun juga membuat Lia baru teringat kalau semalam dia memang tidur seranjang dengan pria besar itu. Meskipun sedikit diingatnya,karena entah obat apa yang masuk kedalam tubuhnya.
"Aku tak seberengsek itu! Kau bisa lihat sendiri dia masih menggunakan seragam kerjanya. UTUH!" Ucap Mingyu menolak tuduhan Ten yang membuat Lia melirik ke arah tubuhnya yang memang hanya sebagian tertutup selimut. Ya, dia masih menggunakan seragamnya. Lengkap. Bahkan ikat pinggangnya masih terasa mencengkram meski tertutup selimut.
"Syukurlah kau masih sedikit waras. Lalu...apa yang akan kau lakukan pada anak itu?"
"Akan aku pastikan dia menyesali perbuatannya dan mengakui semuanya juga. Aku mau membersihkan nama Lia di keluarganya supaya dia bisa pulang ke rumahnya..."
Ten nampak tersenyum teduh setelah mendengar ucapan Mingyu.
"Kau benar-benar jatuh cinta padanya?"
"Setelah tahu siapa dan bagaimana dirinya berjuang sendiri selama ini, aku yakin kau juga mungkin mengharapkan gadis sepertinya menjadi kekasihmu,kan?"
Ten mengangguk setuju. Pria itu nampak hendak menoleh pada Lia yang tentu saja membuat Lia segera kembali menutup matanya berpura-pura tidur padahal hatinya sedang bergemuruh kencang.
"Gadis sepertinya... Itu luar biasa..."
"Jangan jatuh cinta padanya. Dia milikku!" Ucap Mingyu dengan posesifnya yang tentu saja mendapat tatapan remeh dari Ten.
"Kau saja tak ada ikatan dengannya!"
"Apa kau melihat tali yang mengikat antar pasangan? Tali jenis apa?" Tanya Mingyu dengan sarkasnya yang mendapat decihan kesal dari Ten.
"Jika yang lain tahu, kau akan ditertawakan oleh mereka!"
"Yangyang sudah melakukan yang kau minta. Dan dia menitipkan ucapan terimakasih. Aku pergi dulu..." Ucap Ten sembari berjalan keluar kamar itu.
"Hhmm... Terimakasih Chittaphon..."
Braaaakkk....!
Suara sentakan pintu dari Ten yang kesal membuat Mingyu tertawa puas. Saat dirinya menoleh, ia sedikit kaget melihat Lia yang sudah bangkit dengan tatapan polosnya.
"Sialan Ten!"
"Maaf. Apa kau terbangun karena kami terlalu berisik?" Tanya Mingyu yang tak mendapat jawaban dari Lia. Gadis itu hanya menatap seperti diawal ke arahnya. Sepertinya Lia juga bingung harus merespon bagaimana. Melihat keadaan mereka saat ini dan semalam.