fifteen

1.4K 123 9
                                    

Mew terlihat sangat antusias melihat semangat Alex dan Natasha yang sedang makan malam di kursi khusus mereka.

"Phi sebaiknya segera makan, jangan melihat mereka terus" Gulf mengingatkan Mew. Mew akhirnya tersadar dan memulai makanya, dia bahkan tidak sadar Gulf sudah menyediakan semua nya untuknya.

"Terimakasih sayang" Mew berkata tulus. Dia sangat menyesal dulu tidak mengabaikan semua kebahagiaan ini sehingga Gulf harus pergi darinya.

Selesai makan Gulf langsung membantu Alex dan Natasha menggosok gigi mereka dan setelah itu membiarkan mereka menonton tv sambil bermain.

Dan sekarang Mew dan Gulf akhirnya berbicara kepada Gulf.

"Aku ingin menikahi Gulf Bu" Mew meminta izin kepada ibu Gulf. Mengingatkannya lagi 4 tahun yang lalu Mew juga pernah meminta hal ini juga.

"Kalian sudah menyelesaikan masalah kalian kan?" Sang ibu bertanya, ibu Gulf tidak ingin adalagi masalah yang nantinya bisa membuat dua orang ini harus menyakiti satu sama lain.

"Aku sudah mengetahui tentang Alexander dan Natasha" Mew berkata pelan, Mew tahu ini lah yang menjadi ketakutan ibu Gulf.

"Mew, ibu tau kau yang mempekerjakan ibu di restauran adik iparmu" ucapan ibu Gulf itu membuat Mew membulatkan matanya.

"Bagaimana ibu bisa tau?" Mew sangat takut dengan ucapan ibu Gulf.

"Aku pernah melihat foto pernikahan   New, dan kau ada disana" ibu Gulf berkata pelan.

"Awalnya aku khawatir dan dengan segera pulang, tapi ketika aku melihatmu bermain dengan Alex dan Nata, aku sadar kau tidak berniat buruk akan hal itu, aku juga merasa bersalah Karna merahasiakan keberadaan Alex dan Nata darimu" lanjut ibu Gulf.

"Besoknya aku langsung meminta penjelasan kepada New dan Tay dan mereka menjelaskan semuanya padaku" ibu Gulf meneteskan air matanya.

"Kau tidak bisa meminta terlahir dari orang tua seperti apa Mew, tapi kau bisa menentukan akan menjadi orang tua seperti apa bagi anak-anak mu, jangan pernah menghukum dirimu sendiri karna luka di masa kecilmu" ibu Gulf menatap Mew lembut. Mew dengan segera memeluk ibu Gulf.

"Ibu percayakan Gulf dan baby twins padamu, bahagiakan lah mereka, tebus waktu yang pernah hilang di antara kalian" ibu Gulf mengusap punggung Mew dan dengan isyarat menyuruh Gulf bergabung dengan mereka.

"Terimakasih Bu" Gulf mengucapkan kata itu dengan tulus.
.
.
.
.

Mew menatap tempat tidur yang sudah penuh oleh Gulf serta Alex dan Nata, tidak ada tempat lagi untuknya karna tempat tidur Gulf memang hanya cukup untuk Gulf dan kedua anaknya.

Gulf tersenyum melihat reaksi Mew itu, dia dengan segera meminta anak-anak nya lebih merapatkan diri dan bergeser sedikit agar Mew juga bisa tidur di tempat tidur. Mew dengan segera memeluk Gulf dengan posisi miring agar muat di atas tempat tidur.

"Kita harus secepatnya pindah kerumah kita" Mew berbisik pelan. Sedangkan Gulf tertawa mendengarnya.

"Uncle Mew akan menginap?" Alex bertanya setela melepas botol susunya. Alex dan Natasha memang masih minum susu dari DOT bayi sebelum tidur.

"Iya sayang, Alex dan Nata tidak keberatan kan?" Gulf bertanya kepada anak-anaknya.

"Tidak papa, Nata senang uncle Mew menginap" Nata berkata semangat. Gulf mengusap rambut putrinya itu senang.

"Sayang ada yang papa ingin ceritakan kepada kalian" Gulf menatap kedua buah hatinya itu. Nata dan Alex menatap Gulf penuh tanya.

"Kalian masih ingat cerita papa tentang Daddy?" Gulf bertanya pelan.

"Daddy sedang pergi mencari uang yang banyak agar bisa membelikan Alex dan Nata dan mainan yang banyak" Alex berkata  sambil membuka tangannya lebar-lebar. Mew terkejut mendengar ucapan Alex, Gulf tidak pernah menyembunyikan keberadaan sang Daddy dari anak-anak nya.

"Kapan kita akan bertemu Daddy pa? Kita tinggal di sini untuk bertemu dengan daddykan?" Nata bertanya karna itu yang di katakan oleh Gulf untuk membujuk anaknya pindah dari desa. Gulf kemudian menatap Mew dia ingin Mew yang menjawab pertanyaan itu.

"Daddy sudah disini sayang, siapa yang datang dan membawakan kalian banyak mainan?" Mew berkata pada Alex dan Natasha. Natasha dan Alex terdiam dan kemudian menatap Gulf.

"Itu benar sayang, jadi mulai sekarang jangan panggil uncle Mew lagi, panggil nya Daddy" Gulf menyakinkan kedua anaknya.

"Daddy?" Nata dan Alex berkata dengan ragu, Mew dan Gulf tau butuh waktu bagi anak-anak nya beradaptasi karna selama ini mereka hanya tau Mew adalah paman baik hati bagi mereka.

Gulf memeluk kedua anaknya di ikuti oleh Mew. Mereka butuh waktu agar semua bisa berjalan dengan seharusnya.

Setelah Alex dan Nata tertidur akhirnya Gulf dan Mew memutuskan untuk berbicara serius. Mew memeluk Gulf dan Gulf menyandarkan diri di dada Mew.

"Aku ingin kita menikah secepatnya" Mew membuka pembicaraan sambil meraih wajah Gulf agar menatapnya. Gulf sedikit terkejut mendengarnya karna Gulf berpikir akan memperbaiki keadaan dulu baru memikirkan pernikahan kedepannya.

"Aku tidak tahan jika kita harus berpisah lagi" Mew berkata pelan.

"Phi Mew apa kau yakin?" Gulf bertanya pelan.

"Apa yang membuatmu ragu sayang?" Mew bertanya lagi karna dia sangat yakin akan keputusannya.

"Apa kau benar-benar mencintaiku phi Mew? Atau demi Alex dan Nata?" Gulf bertanya pelan. Melihat interaksi Mew dan anak-anak hari ini  membuat Gulf ragu apakah Mew ingin bersamanya karna mencintainya atau karna anak-anak nya? Apa lagi Mew selalu mengunjungi Alex dan Natasha sementara sikapnya sangat berbeda dengan Gulf ketika di perusahaan.

Mew terdiam, Gulf tidak salah jika meragukan Mew sekarang setelah sikapnya selama ini.

"Aku tidak bisa meyakinkan mu dengan ucapan ku, aku akan membuktikannya dengan perbuatanku" Mew mendekatkan wajah Gulf dan mencium bibirnya.

"Aku sangat mencintaimu" Mew berkata sambil menatap wajah Gulf dalam.
.
.
.
.

"Kalian tidak bekerja hari ini?" Ibu Gulf bertanya kepada Mew dan Gulf yang sedang sarapan. Mereka tidak bersiap-siap akan pergi bekerja.

"Tidak Bu, hari ini phi Mew dan aku akan mengajak Alex dan Natasha jalan-jalan" Gulf berkata pelan. Mereka ingin membuat keluarga mereka semakin dekat.

"Alex, makan nya pelan-pelan" Mew mengambil sendok baru karna sendok Alex jatuh kelantai.

"Siap uncle" Alex memberi tanda hormat.

"Daddy" Mew memperbaiki panggilan Alex.

"Eh iya, Daddy" Alex menepuk kepalanya karna lupa, kebiasaan yang ditirunya karna sering melihat sang papa begitu. 

"Hari ini, kalau Alex dan Nata memanggil Daddy dengan benar, Daddy akan memberikan kejutan" Mew menawarkan sesuatu yang menarik Alex dan Natasha. Salah satu yang di lakukan ya agar Alex dan Natasha terbiasa memanggilnya dengan panggilan Daddy.

"Ibu, sebenarnya phi Mew mengajak kita pindah kerumahnya, bagaimana pendapat ibu" Gulf bertanya pada ibunya.

"Bagaimana denganmu sendiri? Kau yang akan menjalani kehidupan rumah tangga, ibu hanya tidak ingin ikut campur pernikahan kalian" sang ibu berkata pelan.

"Aku tahu Gulf tidak akan bisa berpisah dari ibu, maka dari itu aku juga ingin ibu tinggal bersama kami, hanya ibu orang tua yang kami punya sekarang, kami tidak ingin ibu tinggal sendiri" Mew berkata lagi. Ibu Gulf sangat tersentuh dengan ucapan calon menantu nya itu.

"Kalau kalian tidak keberatan, ibu akan tinggal bersama kalian" sang ibu tersenyum.
.
.
.
.

Tbc

Banyak komen = fast update

STAY WITH ME | MewgulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang