Prolog: Kilas balik

1.8K 79 0
                                    

Yogyakarta, 2005
Kediaman Atmaja, 20.00 Wib

PRANGG!!!

Vas dari belanda yang seharga 205 di banting begitu saja ke lantai, pelaku nya adalah wanita hampir kepala tiga yang kini kepalang emosi.

Hal itu di ketahui dua bocah kembar berumur lima tahun, sontak mereka bersembunyi di balik dinding yang berdekatan dengan Vas di atas meja dengan ukiran khas Romawi.

"KURANG AJAR! MATI MATIAN AKU MENDEM RASA SAKIT SELAMA INI, KAMU MALAH TERANG TERANGAN CIUMAN SAMA WANITA LIAR INI?!"

PLAKK!

"KASANDRA! DIMANA ETIKA MU DI DEPAN KU?! KAMU SENDIRI YANG BUAT AKU BEGINI! DIMANA SOPAN KAMU DI DEPAN KU?!"

"PANTAS! Kamu pantas mendapat kan itu, itu bahkan tidak sebanding sama sakit hati aku. BRENGSEK KAMU ATMAJA! AKU TAHU SEMUA KEBAJINGAN KAMU DI BELAKANGKU, BRENGSEK!"Teriak Kasandra ke pada suami nya.

Kondisi rumah sangat tidak karuan, semua ini berawal ketika Kasandra menangkap basah suami nya yang tengah bercumbu di ruang keluarga dengan wanita yang selama ini dia selidiki, Lana namanya sekretaris Atmaja yang berangsur menjadi selingkuhan. rok mini di atas lutut, kerah kemeja tak terbentuk kancing atas yang terbuka, tak lupa dengan tanda yang Atmaja beri, Bukan kah pantas Kasandra memanggil nama lengkap nya dengan Lana kupu kupu malam?!

"LIMA TAHUN, Atmaja! Lima tahun kamu duain aku, sejauh mana kamu bermain main di belakang ku, hah? Apa kalian hanya bermain selayak nya suami istri? Menikah siri dan memiliki anak yang dibuahi diam diam?! DENGAN WANITA INI!!! DIMANA LETAK SUAMI MU, BAJINGAN BEJAT! Hah, ckckck."

Sabiru kakak kembar itu menutup telinga adiknya lalu menggenggam erat erat jari jemari Jingga. berusaha menyalurkan ketenangan, sebelum Atmaja membalas perkataan Kasandra.

"Hei Kasandra, sadar siapa kamu?! Kamu cuma seorang istri yang tidak ada waktu untuk ku! YANG KAMU LAKUKAN HANYA KERJA DAN KERJA, SEORANG IBU MACAM APA YANG ANAK NYA DI TINGGAL BERSAMA ASISTEN RUMAH TANGGA DAN MEMENTINGKAN KEGIATAN NYA SENDIRI?! LANA BISA MEMBERIKAN APA YANG BELUM AKU TERIMA DARI KAMU, DIA SEORANG IBU YANG BAIK. TIDAK MACAM KAMU, KASANDRA!"

"JADI KAMU KEMBALI MENYALAH KAN KU?! DAN MEMBELA DIA?!! BAIK KU AKUI KESALAHAN KU, AKU SEORANG IBU YANG TIDAK ADA WAKTU, TAPI COBA LIHAT DIRIMU KEMBALI ATMAJA, AKU SAMA DENGAN DIRIMU! SAMA SAMA MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI, TIDAK ADA WAKTU UNTUK KELUARGA. Ada kau memperhatikan Sabiru atau Jingga? Ada? TIDAK ADA, ATMAJA!!" Atmaja menatap tajam asandra yang mengejek Lana.

"JAGA MULUT KAMU, KASANDRA! Terserah kau mau apakan pernikahan kita, apa maumu?!" Ucap Atmaja.

Kasandra tersenyum miring sembari meneguk saliva nya kasar sebelum mengucap kan kalimat keramat untuk sebuah pernikahan, "Cerai! CERAIKAN AKU SEKARANG! DAN BIARKAN HAK ASUH SI KEMBAR JATUH KE TANGANKU."

Bendungan di kelopak mata Jingga terjun mengalir, dia berdiri dan memeluk kakak nya.

"Baik! aku... ceraikan kamu malam ini juga, tapi jangan harap bahwa hak asuh Sabiru jatuh ketangan mu juga!"

"Kenapa? Aku ibu nya! Yang mengandung sembilan bulan dan melahirkan dengan susah payah, dia tidak butuh papa macam kamu. Lagi pula bukannya kamu sudah mempunyai anak haram itu?!"

"Jangan pernah memanggil anak kami seperti itu, Kasandra! Aku papa Sabiru, darah daging ku! Biarkan aku mengasuh Sabiru dan Jingga seterah kamu apakan!"

"Bajingan, baik kalau begitu, Tuan Atmaja terhormat. Jingga akan ku asuh sendiri dan ku bawa pergi jauh jauh dari Kota ini, jangan harap kamu bisa mengunjungi nya nanti!" Tutur Kasandra menekan kalimat terakhirnya.

Tak sanggup dengan persembunyiannya, Jingga berteriak ke arah mama dan papa nya. "ENGGAK! JINGGA SAMA KAK BILU GAK BISA DI PISAH! JINGGA MAU NYA SAMA KAK BILU!!"

Kasandra dan Atmaja terlonjak, jadi sedari tadi mereka memperhatikan. Mereka mendengar apa yang Kasandra bicarakan? Tidak tidak!

Sabiru terkejut dengan tingkah adik yang beda sembilan menit dari nya, dengan tangan yang di tarik paksa Jingga menuju kamar. Dia menahan tangis nya, seolah tahu apa yang ingin di bicarakan.

Klek

Kamar mereka berdua di kunci oleh Jingga, pemuda itu menaruh tangan nya di bahu Sabiru kemudian berbicara dengan nada bergetar.

"Kakak, mama papa pisah! Kita gak kan? Kak Bilu gak akan ninggalin Jingga kan? Kita akan terus belsama kan, kak?"Jingga yang masih cadel berucap terbata bata di depan Biru.

Sabiru menunduk dan menangis, menatap mata berkaca-kaca Jingga semakin membuat hati nya sakit.

"Kak! Jawab Jingga, kakak mau tinggalin Jingga benelan? Kakak gak sayang Jingga ya?" Tanya Jingga menuntut jawaban.

Sabiru mendongak dan menggenggam tangan Jingga kuat kuat."Enggak! Kita gak akan pisah, kita kembar dan akan terus bersama selamanya. Mama papa bohong, mereka mau nakutin kita! Kakak janji kita akan terus bersama, selamanya."

Sabiru memeluk Jingga di kata terakhir nya, Sabiru tahu bahwa Mama Papa nya tak bohong. Dia yang bohong kepada Jingga.

Malam itu adalah akhir dari kebersamaan keluarga yang Jingga anggap anggap bahagia, nyatanya begitu banyak kepedihan yang sedikit demi sedikit membuat mereka berpisah. Yogya adalah akhir dimana Jingga menemani Sabiru malam itu, dan akhir dimana Sabiru memeluk Jingga atas kebenaran menyakitkan.

Kediaman Atmaja adalah bingkai dimana keluarga nya yang dulu bahagia ada, sekarang di hancurkan karena keegoisan orang tuanya sendiri, dan seorang wanita yang katanya mempunyai adik untuk nya nanti.










Its my first sad story keep support!

Kalingga dan Jingga Biru | JEJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang