-07- Sehati, Sejiwa

448 39 2
                                    

"Mau bagaimanapun keadaan dan alasannya, aku dan Biru itu tetap satu jiwa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau bagaimanapun keadaan dan alasannya, aku dan Biru itu tetap satu jiwa."-Jingga Erico

Sudah ada sekitar 10 menit hening di antara Sabiru dan Jingga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah ada sekitar 10 menit hening di antara Sabiru dan Jingga. Sedari tadi enggan membuka percakapan mungkin, ada canggung pula di antara mereka.

Jingga bersuara."Ru!"

"Hm?" Dehem Sabiru.

Jingga menoleh ke kembaran nya, dengan sorot mata penuh tanya. "Lo.. belum jelasin Kalingga itu siapa!?"

Sang kembaran menoleh dan tersenyum membuka tangan nya untuk Jingga bersandar di bahu nya.

"Lo pasti inget tante Lana kan?"

"Inget, waktu itu dia bareng lo, papa, Kalingga kan?" Jawab Jingga di angguki yang lebih tua. "Iya, sekarang Kalingga dan Lana itu keluarga kita, Jingga."

Jelas Jingga terkejut otak nya terlalu lambat untuk mencerna ini. "Maksudnya?!"

"Kalingga, adik tiri kita. Dia hadir sebagai keluarga Atmaja, Tante Lana ibu nya. Dan mau gak mau Tante Lana jadi ibu tiri kita, Jingga. Awalnya gue juga gak percaya, keluarga kita berubah kayak gini, Berantakan. Gue masih belum bisa nerima semua nya," Jelas Sabiru dengan kepala tertunduk.

"Ru... jadi selama ini gue udah ketemu adik gue?!" Tanya Jingga yang di angguki Sabiru.

"Cih..." Jingga tertawa pahit.

Pantas saja, awal melihat Kalingga dia merasakan deja vu yang begitu hebat. Selama ini Jingga banyak berinteraksi dengan adik tiri nya sendiri, bahkan Jingga saat itu belum tahu keluarga Kalingga, selama ini?! Astaga, tolong tanya takdir apa yang akan terjadi berikutnya!

"Kalingga udah tau?"

"Enggak, gue yakin dia pasti tau di saat yang tepat."

"Kalingga....." lantur Jingga. "Udah dek, gausah di pikirin."

"Mama, Papa egois ya, Ngga?" Tanya Sabiru. "Lo yang bohong, Ru. Lo bohongin gue, nyatanya lo pergi juga!"

Suasana terasa sendu sekarang. Pernyataan Jingga membuat Sabiru berpikir 5 kali lipat.

Kalingga dan Jingga Biru | JEJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang