-01- Mimpi Jingga

972 59 7
                                    

"Tuhan tau nasib kehidupan manusia, dan bagaimana dia menggerakan roda kehidupan, maju dan mundur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuhan tau nasib kehidupan manusia, dan bagaimana dia menggerakan roda kehidupan, maju dan mundur."-Jingga Erico

Jakarta, 13 tahun setelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jakarta, 13 tahun setelahnya.

Bunyi dering alarm begitu keras dengan waktu yang menunjukkan 06:29 sedari pukul 5 terus berbunyi, sayang nya pemilik kamar itu enggan terjaga.

Kring!

"Aduh! Nih alarm ganggu banget sih, gak tau lagi mimpi Jennie SNSD apa?!"

Pemuda dengan surai pirang itu menggeliat sembari mematikan alarm, pagi yang indah pukul setengah tujuh di hari SENIN?!

"ANJING! GUE TELAT, MANA HARI SENIN PULA! MAMPUS GUE!"

Jingga Erico Atmaja namanya, pemuda itu hanya menghabiskan waktu empat menit saja untuk mandi, dan satu setengah menit memakai baju.

Tentu saja, asal asalan.

Lantas dirinya cepat cepat turun kebawah, mengecup punggung tangan ibu nya, dan berangkat. "MAMA, JINGGA BERANGKAT DULU!"

"IYA, HATI HATI"Sahut sang ibu.

Persetan dengan kemacetan lalu lintas, kini yang Jingga butuhkan adalah dirinya yang cepat sampai di sekolah sebelum gerbang tertutup.

Namun, nasib seperti nya tidak ingin Jingga lega. Nyatanya di sana gerbang sudah tertutup rapat dengan berdirinya pria paruh baya yang memakai pakaian security.

"Eit, eit. Kamu telat, sana pergi! Gak tau ini jam berapa?!"

"Pak Do, tolong lah, pak. Sekali aja, saya telat ini! Izinin saya masuk."Pinta Jingga.

"Enggak ada izin izin, kamu udah dua kali terlambat. Sekarang, pergi! Nanti kalau kamu masuk, saya yang di pecat! Buruan, hush hush!"Usir Pak Dodo.

Jingga memasang raut masam, dirinya pergi kebelakang dinding sekolah, mencari titik terang. justru dia di kejutkan dengan kehadiran Sahabat karib nya, tengah memakan bubur ayam dengan santai.

Sontak dia memarkirkan motor nya di depan Sagara, melihat kedatangan sahabat nya Saga menyapa. "Eh, Jing!"

"Lo ngatain gue?!"

Kalingga dan Jingga Biru | JEJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang