Ketika aku telah lulus di bangku SMP, aku dan juga ketiga sahabatku memutuskan memilih sekolah yang berbeda, Tya mengambil SMA negeri dengan jurusan IPA, Amanda mengambil SMA negeri yang berbeda dengan Tya, dan juga nelsi mengambil SMK dengan jurusan keperawatan, sedangkan aku mengikuti kedua orang tuaku memasuki SMA yang jauh dari tempat tinggal ku, alhasil aku pun diasramakan.
entahlah di kala itu, aku hanya mengikuti perkataan Ibuku bahwa sekolah ini memiliki fasilitas yang sangat bagus dan masih baru, aku hanya mengiyakan kan saja
dan aku pun mulai berfikir, apakah aku besok memiliki teman?
apakah aku akan mendapatkan teman seperti Tya, Amanda dan juga nelsi?, rasa takutku selalu memuncak dengan sendirinya. pikiran-pikiran negatif ku pun mulai menggerayangi isi kepalaku, tiba-tiba Yang membuat kepalaku sangat sakit.suatu hari, Ibuku mengatakan, bahwa aku bersekolah di Sana tidak sendiri, tetapi ada sahabat masa kecil kuyang juga melanjutkan studinya di sana yang bernama indah, awalnya aku merasa lega dan tidak perlu khawatir lagi.
tibalah hari dimana, aku diharuskan datang ke sekolah untuk mengecek keadaan sekolah dan juga asrama yang akan kami tempati,
yah, awal aku menginjakan kaki rasanya biasa saja, tidak ada hal aneh, aku pun bertemu dengan beberapa teman yang dari dalam maupun luar daerahku.
kamipun berkenalan satu sama lain, ada yang bergerombolan untuk bersekolah di sini, tapi aku merasa sendiri, entahlah perasaanku campur aduk, aku merasa mereka melihatku seperti mereka akan menerkam ku saja, hal tersebut membuatku takut, apakah aku akan di perlakukan dengan baik oleh mereka ataukah tidak.
setelah kami mengikuti beberapa tata cara yang harus dilakukan untuk persiapan ospek beberapa hari lagi, kami pun di instruksikan untuk pergi ke asrama dan beres-beres, asrama kami berdekatan dengan sekolah tetangga, sepertinya mereka terganggu dengan kehadiran kami, mungkin hanya pikiranku saja.
kami pun beres-beres, di dalam satu kamar terdapat 4 anak, di antaranya Selina, Wendy, teman masa kecilku dan juga aku,
semuanya berjalan lancar, aku merasa memiliki teman baru, kami pun banyak menghabiskan waktu bersama-sama,
akan tetapi ada satu teman, dan bodohnya aku tidak menanyakan apa-apa tentang dia, karena kasihan aku pun menyuruhnya untuk bergabung bersama kami
sungguh egoisnya aku, aku tidak memperdulikan pendapat teman sekamar ku yang lain, aku merasa aku sangat bodoh.
dan aku merasa bingung apa yang harus aku lakukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Overthingking
Short StoryPada Akhirnya, aku tidak bisa menghilangkan bayang-bayang overthknkingku ini, pikiranku di penuhi dengan hal-hal yang negatif tanpa bisa ku kontrol. aku benci dengan kekhawatiran berlebihan ku ini. hal yang aku benci harusnya aku lebih memperhatikan...