Dijebak?

4 0 0
                                    

Saat libur sekolah, aku diajak oleh teman ku untuk mengunjungi kampung nya, karena berhubung aku belum pernah kesana, sehingga aku mengiyakan hal tersebut, dengan meminta izin kedua orang tuaku

Mereka pun mengizinkan ku, tak ku sangka mereka mengizinkan ku karena aku selalu merasa di awasi oleh mereka, dan tidak diperbolehkan kemana pun

mungkin karena temanku sendiri yang memintakan izin, kami pun berangkat dengan membawa beberapa bekal, perjalanan kami berjalan 4 jam, suasananya sangat mencengkam, karena jalanan yang sepi, udara yang dingin, adanya kabut dan juga adanya jurang-jurang di pinggir jalan, membuatku takut

bersyukurnya, temanku bisa melewati itu, ternyata pemandangan sejauh mata memandang ini sangatlah indah, aku sangat menyukai perjalanan ini, tak lama, teman ku mengatakan bahwa kami telah dekat dengan tujuan, kami pun melewati jembatan gantung yang sangat panjang, akan tetapi temanku menyuruhku untuk berjalan dari pertengahan jembatan itu hingga di tujuan, karena iapun takut sambil membonceng ku.

aku pun turun, tak sengaja aku melihat kebawah, wah terdapat sungai yang benar-benar menyeramkan, aku sangat takut, aku pun terduduk lemas di tengah-tengah jembatan gantung itu, aku melihat bahwa air sungainya sangat deras dan juga dalam, airnya sangat coklat, benar-benar menyeramkan

temanku memanggil-manggil nama ku, akan tetapi aku tidak menghiraukan itu, karena rasa takut ku ini, yang tidak mampu menopang kedua kaki ku, tangan bergetar hebat, dan juga tangan ku yang berkeringat dingin, kepalaku yang sangat pusing, aku kira itukan akan menjadi ajalku, karena aku merasa aku akan jatuh ke bawah.

bersyukurnya, temanku mendatangiku dan menarik ku hingga ke ujung jembatan, walaupun begitu rasa takutku tidak hilang, aku pun menangis sambil menutup kedua mataku, temanku pun menenangkan ku dengan mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja.

kami pun melanjutkan perjalanan, hingga kamu sampai di rumah temanku, Ibu dari temanku pun mempersilahkan ku untuk membersihkan diri, ketika aku menyentuh airnya, airnya sangat dingin sedingin es, aku pun hanya membasuh wajahku dan menyikat gigi,

tak lama dari itu, kami pun di persilahkan untuk makan, dan beristirahat, malam nya aku di ajak oleh teman ku untuk berkenalan dengan sepupunya, aku hanya mengiyakan, iapun menyuruhku untuk berboncengan dengan nya

awalnya, aku diajak untuk berkeliling desanya, sambil sedikit berbincang-bincang, tanpa ku sadari, ia membawaku ke hutan-hutan lebat, yang membuatku takut, aku benar-benar takut, apa yang harus ku lakukan, apa yang akan ia lakukan padaku.

aku hanya diam saja, aku hanya berpegangan pada bajunya, sambil melihat sekitaran ku, aku merasa bahwa aku sudah jauh dari rumah-rumah warga

Oh Tuhan aku berdoa dalam hati, dimana kah aku, karena ketakutan ku itu aku sampai tidak bisa berteriak apalagi mengeluarkan suara.

OverthingkingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang