12. Kejujuran Arya

46 1 0
                                    

"Mencintai lawan jenis itu tidaklah salah, karena memang fitrahnya manusia. Hanya saja, untuk sampai ke jenjang pernikahan itu tidaklah sederhana. Karena bukan hanya tentang menyatunya dua insan, tetapi menyatunya dua keluarga."

***

Pada malam yang sama dengan Kamelia, Arya juga tengah men-scrool beranda Instagramnya itu. Ia juga senang bukan kepalang mendapati album baru yang baru saja rilis mendapatkan respon positif dari para penggemar. Banyak para netizen bertanya di kolom komentar, siapa pria yang tengah berduet dengan Kamelia. Karena Arya memanglah tidak populer.

Followers Instagramnya bertambah banyak. Mungkin karena para netizen yang kepo atau memang tertarik dengan sosok Arya. Saking senangnya, ia datang menghampiri bunda dan adiknya yang tengah asik menonton acara TV.

"Bunda, bunda coba lihat!" sambil menunjukkan tampilan di layar Instagram.

"Masyaallah Kak. Kakak jadi terkenal," timpal Avira.

Sejenak bunda melihat hasil rekaman album tersebut. Bunda senang dengan hasil, hanya saja entah mengapa seperti ada yang diresahkan olehnya.

"Kenapa Bunda?" tanya Arya.
Bunda masih melihat video anaknya berduet dengan Kamelia. Beliau mendapati wajah anaknya yang sangat sumringah. Memang Arya jarang terlihat kusut wajahnya, bahkan tidak pernah. Tapi, kali ini wajah Arya lebih menjorok ke kasmaran. Bunda tahu itu, karena beliau adalah ibunya.

"Nak, kamu jujur!"
Dari sini, Arya tersentak. Jantungnya mulai was-was.

"Kamu suka Kamelia?"

Tepat mendengar kalimat itu, jantungnya semakin memompa dengan cepat. Arya terdiam. Wajah yang awalnya bahagia, berubah menjadi serius. Ia bingung harus berkata. Tidak mungkin ia berani berbohong kalau sudah ditanya demikian. Mau ditaruh mana juga status santrinya kalau dirinya membohongi bunda.

"Bunda...dengerin Arya!" ucapnya lembut. Siapa saja yang mendengar tutur katanya yang kalem, pasti meleleh deh hati. Hehe.

"Sebelum Bunda dan Ayah jodohin Arya dengan Vidya, Arya sudah jatuh hati dulu dengan Kamelia."

Wajah Bunda terlihat serius. Apa yang dikhawatirkan selama ini telah terungkap.

"Trus gimana sama Vidya, Nak? Ayah sama Bunda sudah janjian sama orang tua Vidya." Bunda terlihat gelisah.

"Kenapa nggak bilang dari dulu, Nak?" sambungnya.

"Arya juga bingung, Bun. Vidya itu sebenarnya baik banget. Saking baiknya, dia ngasih kesempatan Arya buat ngejar cinta Kamelia dulu, Bun."

"Jadi, Vidya sudah tahu?"

"Iya, Bun. Dia baik banget. Aku jadi nggak tega sama dia. Tapi, aku sangat cinta sama Kamelia, Bunda."

"Gimana perasaan Kamelia terhadapmu?" tanya Bunda.

"Nggak tahu Bunda. Kata Vidya, tentang perjodohan, dia mau lihat hasil usaha Arya dulu," jawab Arya masih dengan nada lembut.

Bunda terdiam hingga Arya berkata, "Besok aku mau buntutin Kamelia dan para kru ke Jakarta Bun. Arya minta izin!"

"Mau apa, Nak?"

"Kamelia masuk final acara Indonesia Award. Dan besok adalah puncaknya," jelas Arya."

"Pesan Bunda, kamu harus bisa tegas memilih pasangan, Nak. Jangan kemudian hari menyesal!" pinta Bunda Salmah.

"Iya Bunda. Aku tahu Vidya itu banyak nilai plusnya dibanding Kamelia. Justru sebab itu Arya ingin membimbing Kamelia supaya lebih baik pribadinya."

"Niat kamu baik Nak," ucapnya sambil mengelus rambut kepala anaknya itu kemudian merangkul tanda kasih sayang.

"Semoga kamu bisa mengambil keputusan terbaik."

"Amin. Terima kasih Bunda atas dukungannya."

"Iya sama-sama."
.
.
.
.
.

Yuk follow akun Ig wattpadku, biar nggak ketinggalan editan-editannya.🙏😄 Ceritawp_indahassakandari.

Derita Asmara Tiga Hati (DATH) TERBIT✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang