Halo my readers.
Khuza up lagi nih...
Up segini dulu YapFollow dulu sebelum baca, biar tambah semangat aku nya.
Jangan lupa votmennya.
Kalau ada typo, tandai aja dikomentari ya..., Terimakasih buat yang udah baca.
~HAPPY READING
______________________________________
Di tempat Andrian, hari sudah petang. Bersama dengan papah dan kakaknya, Andrian pulang menuju rumah. Setibanya di rumah, tubuhnya terasa sangat lelah, hidung dan matanya merah. Dia buru-buru membersihkan tubuhnya dengan air dan bersiap untuk beristirahat.
Andrian melemparkan tubuhnya ke atas kasur dan mengambil ponselnya. Ia melihat jam telah menunjukkan pukul 18:05. Lalu ia membuka WhatsApp untuk melihat apakah Zahra sudah terbangun ataukah belum.
Setelah mengirim beberapa pesan, masih tak ada balasan juga dari Zahra. Andrian berpikir, mungkin Zahra masih tertidur.
Benar saja, hari sudah sore dan gadis itu masih tertidur pulas dengan rambut yang berantakan. Jam dinding menunjukkan pukul 16:07, tapi gadis itu belum juga terbangun. Entah apa saja yang dirinya mimpikan.
Disisi lain, Andrian sedang bersiap untuk sholat Maghrib. dan disisi lainnya, Zahra masih terbaring di atas ranjangnya.
"Ra... !! Bangun !" Teriakkan maut sudah terdengar.
Sontak mata Zahra langsung terbuka lebar. Ia terkejut saat mendengar teriakan ibunya. Sementara di dalam mimpinya, dia mengira bahwa dirinya terjatuh dari atap gedung. Detak jantung Zahra berdenyut dengan cepat. Rasa panik menguasai seluruh tubuh Zahra.
Tak lama, terdengar kembali suara teriakkan, "Rara !! udah sore ini, cepet bangun !!!". Tiba lah ibu pada kamar Zahra unruk memastika apa putrinya itu sudah terbangun ataukah belum. Dia melihat putrinya yang tengah duduk termangu melihat kehadiran dirinya. "Mandi ! dah sore," suruh wanita itu pada putrinya. Zahra hanya mengangguk-anggukan kepalanya yang berarti 'iya'.
Zahra keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk yang menutupi tubuhnya. Ia berniat mengeringkan tubuhnya terlebih dahulu sebelum mengoleskan lotion ke seluruh tubuhnya. Sambil menunggu badannya kering, Zahra mengambil ponselnya untuk mengecek notifikasi dari pacarnya. Sekarang notifikasi yang paling dinantikan Zahra adalah notifikasi dari Andrian. Dan Andrian sendiri juga sering mengirim kabar pada Zahra, mulai dia sedang apa, lagi di mana, semua ia beritahu pada pacarnya itu. Andrian sudah berjanji pada Zahra untuk meluangkan waktunya meski hanya sebentar saja. Dan sudah menjadi tugas Andrian untuk menepati janjinya.
Saat Zahra mengecek ponselnya, ternyata Andrian belum memberikan kabar sore ini. Zahra pun memutuskan untuk terlebih dahulu mengirimkan pesan pada Andrian. Karena belum ada pesan balasan juga, akhirnya Zahra memutuskan untuk mengoleskan lotion ke tubuhnya terlebih dahulu, baru setelah itu memakai pakaiannya. Nggak enak juga kalau chatan masih memakai .handuk.
Setelah selesai mengenakan pakaiannya, Zahra kembali membuka ponselnya untuk melihat kembali apakah pesannya sudah terbalas atau belum. Ia buru-buru membuka whatsappnya saat balon notifikasi memunculkan pesan dari Andrian.
Sayang
Ayang..., Lagi angapaian ?
Iya sayang..
Ini baru selesai mandi.
Malam-malam gini mandi ?
Masih sore yang...
KAMU SEDANG MEMBACA
Khuza
Teen FictionTak ada yang pernah tau jalan takdir. Bahkan gadis yang tengah duduk di bangku paling sudut itu tak akan menyangka jika dia harus berurusan dengan ikatan yang terbentuk tanpa sebuah nama. Ia tak menyangka jika takdirnya membawanya kepada lelaki yang...