Tari tengah memasak beberapa makanan untuknya dan beberapa lagi untuk diantarkan ke kantor Jean. Memang sudah jadi rutinitas Tari untuk memasak dan mengirimkan makanan yang dibuatnya ke kantor sang suami dengan menggunakan jasa ojek online. Tari memasak cukup banyak untuk berjaga-jaga kalau-kalau suaminya itu tidak sempat membeli makanan atau kembali menginap di kantornya. Kini, tangan Tari tengah asik bermain dengan pisau dan peralatan dapur lain kala menyiapkan makanan untuknya dan untuk sang suami.
“Kamu menginap lagi malam ini, Je?” Tanya Tari tanpa menoleh ke ponselnya yang tengah menyambung pada sebuah panggiln video.
“Aku usahakan pulang, tapi sepertinya akan sangat larut.” Sahut Jean yang tengah duduk di meja kerjanya yang cukup besar dengan tangan yang sibuk dengan dokumen-dokumen yang sudah menumpuk di hadapannya.
“Kamu menginap saja, Je. Kantormu juga cukup jauh dari rumah, Je, akan terlalu malam kalau kamu pulang.” Ucap Tari memberikan saran.
“Iya, maaf ya!” Ucap Jean sembari menatap sendu ke layar ponselnya yang menampilkan Tari yang masih sangat sibuk memasak.
“Iya, Je. Tidak apa-apa.” Ucap Tari melemparkan senyum ke arah sang suami di layar ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panggilan Tidur
Короткий рассказBagi Tari, Jean adalah suami yang "gila bekerja", tapi bagi Jean, dirinya adalah family man yang begitu mencintai istrinya short story selesai