5. Larut Malam

3 0 0
                                    

Hari semakin larut, Jean masih berkutat dengan pikirannya di tempat yang sama. Apartemen besar itu begitu sunyi. Semua orang sudah tidur cukup lama mendahului Jean. Jean menatap ponselnya dengan pikiran yang bergemuruh. Ia berusaha mencari jawaban sebelum mengambil keputusan.

“Aku tidak mungkin hidup bersembunyi seperti ini terus menerus. Tari akan tahu cepat atau lambat. Dia akan segera tahu alasan Adinda membatalkan perjodohan kami dulu, dia akan tahu…” Jean melirik ke arah seseorang yang tengah berbaring ke tempat tidur besar yang tidak jauh dari meja kerjanya, “Raina… Maafkan aku!” Jean hanya menatap langit-langit kamarnya setelahnya.

“Apa salahku? Aku hanya memberi tahu Adinda kalau aku sudah punya Raina. Perjodohan itu adalah permintaan orang tua-ku, hanya karena mereka tidak setuju dengan agama Raina. Tapi, aku tidak bermaksud menjebak Tari, dia teman lamaku. Dia tidak tahu apa-apa.” Jean sudah memikirkan itu selama berbulan-bulan.

Panggilan TidurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang