11. Tari Pergi

9 0 1
                                    

“Halo, dek! Kenapa telepon pagi-pagi sekali?” Tanya Jean pada orang di ujung telepon.

“Kak, pulang! Kak Tari sudah tidak ada.” Ucap seseorang di ujung panggilan itu menyahut Jean.

Jean terkejut tentu saja, ia tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh sang adik, “Bercandamu tidak lucu, dek. Semalaman kakak telepon-an dengan Tari.” Jean benar-benar tidak percaya.

“Kak, pulang! Aku ada janji dengan Kak Tari hari ini untuk mengantarkannya ke dokter, Kak Tari sudah beberapa hari tidak bisa tidur. Aku datang pagi-pagi sekali untuk sarapan bersama, tapi saat aku masuk ke kamarnya, dia tidak kunjung bangun. Aku membawanya ke rumah sakit dan dokter bilang dia sudah meninggal beberapa jam sebelumnya. Terserah kakak mau percaya atau tidak, tapi yang pasti… Pulang, kak! Kita harus segera memakamkan Kak Tari.” Ucap Jeni dengan suara sedikit bergetar.

Jean langsung terduduk di kursinya, kakinya melemas saat mendengar ucapan sang adik tidak percaya. Baru tadi pagi ia berbicara dengan istrinya, namun sekarang berita yang disampaikan oleh sang adik seakan berita bohong yang tidak ingin ia percayai sedikitpun. Air mata Jean menetes ke pipinya, ia tidak bisa berkata apapun.

“Kak, pulanglah sekarang juga! Jangan bawa Raina dan Aira, hormatilah keluarga Kak Tari, mereka tengah berduka!” Ucap Jeni sebelum mengakhiri panggilan teleponnya dengan sang kakak.

Jean menangis, ia tidak percaya dengan berita yang baru saja ia dengar. Ada duka dan rasa bersalah yang muncul bersamaan. Ia baru saja berniat untuk membawa Raina dan Aira pulang ke rumahnya, menemui Tari dan menjelaskan setiap detail keadaan mereka, tapi… Seakan semesta tidak mengizinkan Tari untuk tahu dan bersedih karenanya, semesta justru membawa pergi Tari. Semesta seakan ingin menghukum Jean, membiarkan Jean merasa bersalah terus menerus karena tidak kunjung memberitahu Tari tentang Raina dan Aira. Semesta benar-benar tahu setiap rahasia manusia di muka bumi ini, dan semesta punya caranya sendiri untuk membalas setiap kesalahan yang ada.

Selesai

Panggilan TidurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang