Kesabaran Tari mungkin terlihat cukup tebal, namun lama kelamaan yang namanya batu akan tetap terkikis dan berlubang oleh air. Kesabaran Tari menipis, ditambah lagi 1 bulan belakangan Jean benar-benar menghilang. Jean memang sedang pergi ke luar kota selama 2 bulan, awalnya baik-baik saja, tapi lama kelamaan, tidak ada lagi panggilan dan tidak ada lagi obrolan. Jean menghilang begitu saja, tidak bisa dihubungi sama sekali. Tari hanya menghela nafasnya, ia sudah mengenal Jean sekitar 2 tahun sebelum mereka menikah, tapi masih banyak hal yang ia tidak tahu tentang suaminya itu. Tari mempertanyakan dirinya sendiri tentang apa yang salah dengan menerima lamaran laki-laki yang ditinggal pasangannya hari itu juga? Tari hanya mengasihani orang tua Jean saat itu, acara itu cukup besar, ibu Jean yang meminta Tari dengan air mata yang menetes banyak, tapi… Setelah Tari pikirkan, harusnya hari itu ia hanya harus membantu menenangkan keluarga Jean dan seluruh tamu yang sudah datang kala itu.
“Je, kalau kamu sempat, tolong hubungi aku! Sekali saja, setelahnya aku tidak akan menganggu lagi.” Pesan itu adalah pesan kesekian yang dikirim oleh Tari pada sang suami yang tidak kunjung mengabarinya, Jean hanya membaca pesan itu.
“Sudah 1 bulan kamu menghilang, kamu kemana, Je?” Tanya Tari pada dirinya sendiri sambil menatap sekeliling kamarnya yang memang selalu kosong itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panggilan Tidur
ContoBagi Tari, Jean adalah suami yang "gila bekerja", tapi bagi Jean, dirinya adalah family man yang begitu mencintai istrinya short story selesai