17

30 2 0
                                    

Pagi yang cerah Setelah kemarin hari minggu makan bersama, bersenang-senang bersama akhirnya juga akan bertemeu huruf-huruf yang berjejer rapi di papan putih itu.

Brum!

Aliza memaikan gas motor suara bisingnya menggema di jalanan.

Brum!

Brum!

ia kembali melakukan aksinya selelah sekian lama akhirnya ia kembali bermain motor ugal -ugalan, banyak orang yang menyoraki Aliza heboh. KEREN. mungkin itu salah satu kata untuk Aliza saat ini, siapa yang tidak mengatakan keren jika seorang cewek menggunakan motor ninja begitu lihai apalagi ia kadang juga melakukan atraksi yg membuat pengendara lain menatapnya takjub.

Brum!

Aliza Melirik Spion terlihat seseorang mengejarnya dari belakang ngajak balap batin Aliza, ia menarik gas lebih dalam memacu kecepatan tinggi. Sial! Ia harus berhenti karena lampu lalu lintas berwarna merah. Lampu bembali hijau suat Aliza Sedang mengambil ancang ancang motor yg mengikutinya lebih dulu Melewatinya.

Brak!

   "Sshh" Aliza meringis la terjatuh karena tubuh motornya ditendang oleh pengendara tadi, tenaga cukup kuat Sampai Aliza kehilangan keseimbangannya. Bagian lutut dan Siku Aliza lecet lecet akibat bergesekan dengan pinggiran jalan sayangnya ia belum sempat membaca plat nomor motor itu, bahkan mengenal Si Pengendara itu karena ia memakai helm full face. Ia bangkit dan mendirikan motornya yang ambruk itu lalu melanjutkan perjalanannya.

Setibanya disekolah Aliza memarkirkan motor disebelah motor Rendra, motor into Araxa memang memiliki tempat khusus yaitu di p3(parkiran paling pojok) Aliza berjalan menelusuri koridor koridor alih-alih ke kelas ia langsung mampir ke warung mbak wati. Aliza berjalan ke meja khusus untuk mereka di paling pojok. Hadeh apa apa serba pojok ya. Aliza  mendudukan dirinya di celah antara Rendra dan Rigo. Rendra berada di kanan Aliza, Rigo di kiri Aliza di depan Rendra ada Deva dilanjut kekanan ada Farro dan Alvin, seperti itulah kira-kira

  "Za sikumu Kenapa sampai gitu?" Tanya Rendra memperhatikan lengan Aliza wadidau, lagi marahan aja sempet perhatian. Semua pandangan langsung tertuju pada tangan Aliza.
    "Biasa jatuh dari motor" jawabnya 
    "kok bisa sih" tanya Farro lebay.
    "Nggak tahu tadi tiba-tiba ada Orang tendang badan motor gue sampe gue jatuh dan pas gue lihat lagi Orang itu udah pergi jauh" ucap Aliza menjelaskan
    "bentar..." Ucap Rigo.
   "Dia cowok apa cewek" tanya rigo Aliza kembali mengingat-ingat postur tubuh orang itu tapi dia tidak dapat mengenalnya
    "Gue nggak tahu pasti soalnya dia sengaja pakai jubah biar nggak kelihatan bodinya dan gue juga nggak kenal sama dia kayak asing banget" ucap Aliza sambil mengingat kembali
    " Berarti bukan Zelga" jawab Rigo
Zelga adalah orang yang beberapa waktu lalu yang ditemui rigo saat ia berada di supermarket. Disaat itu zelga sedang membeli martabak Zelga adalah orang kepercayaan Alex dan tangan kanan dari Alex, ledakan Reno dia hanya wakil sementara. Selama ini dia tidak pernah terlihat karena ia terkurung di dalam besi-besi dan kasusnya katanya karena pelecehan.
    "Terus kenapa lo nyangkanya Zelga?" Tanya Deva
    "Karena tadi pas gue berangkat ke sini gue lihat dia lagi di pinggir jalan jalan lagi beli bubur" ucap rigo panjang.
    "Dan gue dapat kabar dia harus pulang ke kampung karena ibunya lagi sakit parah mungkin tadi sarapan sekalian berangkat" sambung Rigo
    "Oh ya lagi pula kalau itu jaga maupun anak reganza yang lain pasti Aliza udah kenal dia dan juga kalau anak reganza kalau nyerang nggak bakalan diam-diam pasti terang-terangan" jelas Rendra
   Semua mengangguk setuju dengan penjelasan Rendra. Setelah itu, mereka kalut dengan pikiran mereka sendiri-sendiri. hening menyelimuti mereka saat ini. Rigo berdehem membuat semua mata menatap Rigo menunggu apa yang akan diucapkan
    "Seorang bodyguard".

Aliendra •| Aliza Rendra |•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang