PART 17 : harapan kecil

161 19 3
                                    

cw// blood

Jeff. Nama itu terus terulang-ulang dipikiran Zee persamaan ketika dirinya memutar voice note yang nunew kirim. "Bangsat!" erang Zee. Zee berdiri dari tempatnya dan berjalan keluar dari warung cak Mamat. teman temannya yang menyadarinya langsung ikut mengejar Zee "Heh, cok lo mau kemana?"

Zee mencari Jeff sekitar universitas tapi ia tak kunjung menemukannya, sehingga ia mulai menelepon Apo angkringannya yang satu kelas dengan Jeff.

"halo Apo, Jeff dimana?" Tanya Zee langsung pada intinya. "ohh Jeff, dia lagi ngerokok di belakang kantin sama barcode, sono aja, kalau lo nyari" jawab Apo diseberang sana. "Oke, thanks bro" Zee mematikan telponnya dan langsung pergi ke belakang kantin. tepat saat Jeff dan barcode akan pergi dari sana, Zee langsung mengejar mereka berdua.

"Woy, Jeff satur" teriaknya.

jeff dan barcode langsung menoleh ketika ada yang memanggil namanya, dan jeff mendapati Zee yang sudah berada di depannya. "Anjing!" sentaknya. tangan besar Zee yang terkepal kuat, langsung mendarat di wajah Jeff, membuat mereka menegang. mata mereka menyiratkan tanya. ada apa yang sebenarnya ini?

jeff mundur berapa langkah. Dia merasakan darah segar mengalir dari pinggir bibirnya yang robek. Zee kembali menyerang Jeff dengan sangat brutal. "Munafik lo, bangsat!" bentak Zee. Max langsung menarik bahu Zee "lo mau buat dia mati, hah?" Zee menoleh menatap Max dingin

"Why not?" bogeman berkali kali melayang. Zee benar benar menjadikan Jeff sebagai samsaknya amarahnya. mereka yang melihat kejadian itu langsung meringis, tidak bisa membayangkan ngilu yang Jeff rasakan.

"SADAR WOY! LO MAU BUNUH SEPUPU LO SENDIRI?" Max menahan tubuh kekar Zee.

"kalau lo nahan gue, gue nggak segan segan belokin ke lo, Max" ujar Zee lalu memberikan Max bogemannya. "sepupu kayak Jeff? Cih!" Zee menatap remeh Jeff lalu menarik kerah baju Jeff kasar. "kalau mau saingan sama gue, jangan pake cara sampah! gue jijik ngelihat cara main lo, Jeff" Max, Tawan, Off, Net, dan Bumi mengerutkan keningnya. saingan apa?

"GUE GAK BAKALAN BIARIN LO NGERUSAK HUBUNGAN GUE SAMA NUNEW, JEFF!" semua teman teman Zee terdiam. Jeff meringis lalu terkekeh oelan di depan Zee. "Curang lo Zee, gue udah ngasih Nunew buat lo. sekarang harusnya giliran lo yang ngasih Nunew buat gue" kejujuran Jeff disaksikan oleh teman temanya Zee. mereka tidak percaya kalauZee dan Jeff menyukai orang yang sama. Lagi.

"jangan mimpi, bangsat!" timpal Zee.

"gue udah berkorban buat lo, kapan lo mau berkorban buat gue?" tanya Jeff. terdengar pedih, terdengar rapuh. Jeff nayatanya memang menyedihkan. dia selalu melihat ke depan, tanpa peduli banyak orang yang ingin bersamanya dan tulus.

"tapi gue berjuang, Anjing! Nggak kayak lo, main belakang, Licik!" semprot Zee lalu menghadiahi Jeff menarik untuk bangun. dia lalu mendorong Jeff ke dinding. "lo kenapa ngasih Nunew rekaman sialan, bangsat"

"Supaya Nunew percaya kalau lo brengsek"

"lo berani sama gue, hah?! temen macam apa lo, anjing" Zee menarik kursi yang erada disana lalu mendorongnya ke arah Jeff hingga mengenai perut Jeff. jika setiap ucapan dan perbuatan memiliki alasan. maka, bagi Zee setiap ucapan dan perbuatan juga memiliki konsekuensi.

Max dengan cekatan menahan Zee sebelum laki laki itu memepalskan tandangannya pada Jeff. "jangan, Bangsat! sahabat jauh lebih berharga dibandingkan cinta-cintaan"

laut dan langitnya | ZEENUNEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang