PART 14 : Keras kepala ?

90 11 1
                                    

Nunew duduk di kursi gitaris dengan gitar yang ada di pangkuannya. Sesekali, senyum terurai dibibirnya. Menambah ras kagum seseorang saat melihatnya. Dia memang sering datang ke tempat itu untuk menghibur orang orang melalu nada yang ia sampaikan.

"lagu ini mungkin tidak bisa menenangkan perasaan kalian, tapi gue yakin lagu ini bisa mewakili perasaan kalian yang mungkin sedang berada di fase ini" kata nunew lembut di mic yang ada di depannya. Orang orang mulai bersorak, menyambut nunew.

Pada saat yang sama, seorang berjaket hitam juga berdiri mengamati lelaki itu dari jauh. Entah sudah berapa kali dia tersenyum karena lelaki itu.

Saat nunew tengah menyanyi, matanya bertemu dengan mata Zee. Mereka sama sama terkunci dalam dimensi yang sama melalui lagu yang dibawakan nunew. Sejak kapan dia disini??

Zee yang sejak tadi mengamati lelaki itu, tersenyum.mengamati nunew yang malam ini, sangat cantik dan manis . Laki laki berbadan tegap itu berjalan mendekati nunew, persis duduk di samping nunew tanpa sepatah kata yang ia ucapkan.

"lo kenapa keluar gak ngabarin gue?" Tanya Zee.

Nunew mengerutkan keningnya, bingung dengan pertanyaan Zee. Lelaki itu semakin tidak bisa mendeskripsikan tingkah Zee padanya. "Kenapa gue harus ngabarin Lo?"

"ya karna gue pacar lo, dan gue berhak tau" balas Zee.

Nunew terdiam, dia baru ingat kalau ia telah mengiyakan ajakan Zee untuk berpacaran dengannya. Tapi ia tetap tidak berubah dengan sikap yang keras kepalanya.

"mana hp lo?" Tanya Zee sembari menyodorkan tangannya.

"buat apa bego, gak mau!" Tanya nunew

"lo bisa diam aja dulu gak ? Ikuti aja apa yang gue minta nu" ujar Zee dengan nada yang terdengar datar tiba tiba.

Nunew memberikan ponselnya kepada Zee. "Nih!"

Zee menarik senyum kecil di bibirnya sebentar. Dia lalu menerima ponsel nunew yang ada di depannya. Tumben sekali cowo ini nurut sama gue?

"passwordnya apa?"

"cari tau aja sendiri" jawab nunew.

Zee menekan tombol nomor dan mengetik "25100709" tanpa spasi dan terbuka. Nunew kaget, kenapa Zee bisa tau password hapenya sedangkan ia tidak pernah memberitahunya.

"jangan kaget gitu nu, pinter kan gue? Hehehe"

"lo mau ngapain ?" Sambungnya dengan tanya.

Tidak dijawab, Zee tampak serius menatap ke arah layar ponsel nunew. Kemudian mengetik sesuatu disana.

"gue udah ngechat lo, kenapa gak dibales? Nih gue juga nelpon lo nunew" ujar Zee

"gue gak denger, gue sibuk nyanyi anjir" jawab nunew

"bohong kalau lo jawab gitu. Gue ngechat lo pukul 6 sedangkan lo manggung disana jam 8 ada dua jam lo buat megang hp dan kenapa lu gak angkat? Gue nungguin lo dua jam buat akhirnya gue mutusin ngehampirin lo kesini" nunew bingung harus jawab apa. Ia sengaja tadi buat engga jawab pesan Zee atau telp nya karna ia juga males harus berurusan dengannya. "Gue tau lo belum 100% tulus niat lo pacaran sama gue, tapi gue juga berhak tau keadaan lo gimana, kapan pun lo butuh gue, gue pun siap selalu ada buat lo nu" jelas Zee tegas.

Nunew menatap Zee dalam, sama dengan yang Zee lakukan. Keduanya sama sama terdiam. Tak lama, Zee mendekat ke arah nunew, berbisik di telingan lelaki itu.

"Lo adalah kelemahan gue, Nu"

Merinding.

kenapa gue? Batinnya.

"gue mau balik ke acara nya bumi, gue antar Lo pulang sekarang" kata Zee

"gue belum mau pulang" tepis nunew

Angkasa melirik arlojinya "udah jam sepuluh, udara malam gak sehat buat lo" jelas Zee

"lo enggak perlu anter gue, gue bisa pulang sendiri, gue juga bawa motor"

"kali ini gue gak suka dibantah, Nu. Lo harus pulang sama gue sekarang! Urusan motor lo tinggal aja disini ntar teman teman gue yang bawain ke rumah lo" tegas Zee

"gue gak suka dipaksa Zee!" Mendengar ucapan nunew, Zee lalu menyelipkan tangannya di bawah lutut nunew kemudian menggendongnya.

"ZEE TURUNIN GUE BANGSAT"

"engga Nerima penolakan"

"diliat banyak orang bego, lepasin gak!!!!"

Zee tetap berjalan menuju mobilnya, tidak peduli dengan tatapan orang orang Yangs Edang menjadikan dirinya sorotan saat itu

"gue gak suka dibantah Nunew dan gue bakal ngelakuin apa aja supaya yang gue mau, bisa gue dapetin, termasuk nganter lo pulang" jelas Zee kemudian menutup pintu mobil. Mobil melaju dengan kecepatan rata rata, hanya keheningan yang terjadi, keduanya sama sama membisu.

"nunew"

"apa?"

"i might have been in love before" Zee menghentikan ucapannya sejenak "but never felt this strong after met you, I'm sincere with you and don't play with this feeling"

Zee meyakinkan nunew dengan ucapannya yang tiba tiba lolos dari mulutnya. Nunew menoleh ke arah Zee yang menyetir dan menelan ludahnya pelan. Dia kemudian membuang pandangannya dan mengalihkan dengan bermain handphonenya.




-TBC-

lihat draft, ternyata bab ini terlewatkan hehehe

laut dan langitnya | ZEENUNEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang