Hwang Inyeop, papa dari Samuel dan Hyunjin nampak panik, karena anak bungsunya tak kunjung pulang. Jam sudah semakin larut, tak biasanya Samuel pergi dari rumah lebih dari pukul sepuluh malam.
"Kamu dimana, nak" papa beberapa kali mengecek ponsel, berharap ada balasan dari sang anak.
Tadi, Samuel tidak langsung pulang ke rumah. Ia mengirim pesan untuk pergi main ke rumah teman temannya terlebih dahulu. Tapi, saat papa bertanya satu persatu teman teman Samuel, tak ada satupun yang tahu.
"Rusli, apa ada info terbaru dari anak saya?"
"Belum ada tuan, ponsel Samuel tidak bisa dilacak" Rusli, orang kepercayaan papa sudah berulangkali ingin melacak lokasi dari ponsel Samuel, namun hasilnya nihil.
Ia paham betul jika tuannya sedang mencemaskan anak bungsunya "apa saya perlu mengabari Hwang Hyunjin, tuan?"
"Jangan sekarang, Hyunjin pasti sedang sibuk dengan ujiannya. Kita tunggu satu kali dua puluh empat jam terlebih dahulu, jika sudah lebih dari sehari, kita akan lapor"
Di lain tempat, saat Hyunjin lagi sibuk mengejar deadline untuk tugas ujian akhir semester harus dibuat terkejut mendengar adik satu satunya tak pulang sudah seharian. Sebagai anak kos meskipun tidak terlalu jauh dari keluarga, tentu sudah membuat Hyunjin panik setengah mati. Perasaannya tak tenang, bahkan ia sudah tidak ada gairah untuk mengerjakan tugasnya.
Memilih untuk menangis, menumpahkan semua rasa sesak itu. Sebisa mungkin suara tangisnya akan ia kecilkan agar tidak mengganggu tetangga kos.
"Samuel, jangan bikin kakak takut"
•••
"Lo kenapa nangis, Hyun?" setelah uas berakhir, Hyunjin memilih untuk mengasingkan diri dari teman temannya. Hyunjin tentu terkejut, Seungmin sudah ada di sampingnya dan melihat Hyunjin menangis.
"Eh gak apa apa, gue cuma nangis karena bahagia. Bentar lagi kita semester tiga"
"Oh gara gara itu, gue kira apaan."
Hyunjin terus menerus menyeka air matanya, bukannya berhenti malah semakin deras.
"Hyunjin, lo beneran nangis karena habis ini kita semester tiga atau ada masalah lain?"
Tumpah sudah air matanya, menangis lebih deras dari yang sebelumnya "Adek gue hilang, Seung"
"Hah?" Seungmin membeo, otaknya masih belum terkoneksi "hilang gimana?"
"Udah seharian belum pulang, papa udah lapor ke polisi dan gue sekarang panik, Seung. Adek gue hilang, gue gak tahu dia dimana, dia udah makan atau belum"
Seungmin jatuhkan rahangnya, kabar dari sahabatnya membuatnya terkejut. "Tunggu aja, mungkin Samuel lagi merajuk ke papa lo. Biasalah, remaja" Seungmin mencoba berpikir positif dan gak berpikiran kalau Samuel diculik.
"Kalau bener Samuel pergi dari rumah karena ada problem sama papa, kenapa papa lapor polisi?"
"Ya bisa aja kan di rumah Samuel sama papa lo lagi bertengkar hebat. Papa lo lapor ke polisi karena tahu anak bungsunya suka nekat"
"Bener juga kata lo Seung" berangsur angsur Hyunjin mulai tenang dan berpikiran kalau Samuel tak pulang ke rumah seharian karena sedang ngambek sama papa.
Namun, siapa sangka kalau Samuel menghilang sudah sembilan hari? Yang awalnya Hyunjin mulai tenang dan gak berpikir macam macam tentang adiknya, sekarang pikiran si anak sulung kalut gak karuan.
Samuel hilang saat berada di sekolah, saat itu sekolah mengadakan class meeting selepas penilaian akhir semester. Sampai sekarang menjelang ajaran baru, Samuel tak kunjung ditemukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope • Chanjin ft Hyunho
Fanfiction"Tolong, bawa aku pergi dari sini" Kalimat yang selalu Samuel lontarkan setiap kali dirinya mendapat kekerasan fisik dari orang suruhan rekan bisnis papanya yang telah menculiknya. Hilangnya Samuel membuat Hyunjin harus menyamar sebagai sang adik...