Lima : Terkejut

82 9 0
                                    

"Gue rasa, pelaku yang sebenarnya ada hubungannya sama ayah lo deh" seru Seungmin langsung menyimpulkan.

"Maksudnya, papa yang sengaja culik anaknya sendiri?" Hyunjin sedikit ragu, tuduhannya itu tidak mendasar. Ia melihat sendiri sang papa cemas karena Samuel tidak kunjung pulang.

"Astaga Hyunjin! Bukan itu maksud gue, bisa jadi kan pelaku utamanya ada dendam sama ayah lo, kalau gak kayak gitu kenapa pelakunya nyulik Samuel dan bikin dia amnesia?"

Nalar juga, apa mungkin selama ini papa punya musuh?

"Kalau itu beneran terjadi, kenapa harus Samuel?"

•••

Hyunjin dan Lino kembali ke Jakarta setelah seharian di Depok dan membolos sekolah tentunya. Bolosnya Hyunjin barengan dengan Lino tidak menimbulkan kecurigaan sedikitpun.

Meminta izin sebentar pada guru pengajar di kelasnya untuk ke toilet. Hyunjin membasuh wajahnya di wastafel toilet laki laki, menatap lama wajahnya di depan cermin. Terbesit rasa bersalah kepada teman teman Samuel, terlebih lagi Chan.

"Maaf" ia tundukkan kepalanya dan terisak pelan, lama lama Hyunjin semakin merasa kurang nyaman menyamar seperti ini. Tidak tega membohongi orang orang yang bahkan tidak tahu menahu soal kasus ini.

Menatap dirinya sekali lagi, hampir seminggu lamanya sejak dihari pertama ia menyamar, namun ia belum menemukan satu petunjuk.

Disaat sibuk dengan pikirannya, Hyunjin ingin buang air kencing, dari balik kamar mandi, samar samar ia mendengar obrolan tiga atau empat orang--Hyunjin tidak tahu pastinya berapa. Yang jelas, obrolannya mengenai Samuel.

"Apa lo merasa Samuel dikit berubah setelah dia bebas dari penculikan?"

"Berubah gimana?"

"Ya coba aja lihat dia, ketika berpapasan sama kita, dia seolah olah gak mengenal kita. Iya sih kita bukan pelaku atas penculikan Samuel, tapi dia gak lupa kan hari hari sebelum dia diculik, dia dapat penindasan dan pelecehan dari kita kita? Harusnya, setiap Samuel berpapasan sama kita, ada raut rasa takut karna trauma. Lagian, penyembuhan mental gak secepat ini"

"Maksud lo, Samuel yang ada di sekolah ini bukan Samuel anak Hwang Inyeop?"

"Jangan ngadi ngadi, gue tahu betul keluarga Hwang Inyeop. Emang Samuel punya kakak, tapi dia kuliah di Jawa Barat. Berarti udah jelas, yang di sini ya Samuel. Dari kecil, gue kenal Samuel sebagai anak yang punya mental kuat. Jadi normal normal aja kalau penyembuhan mental dia cepet"

"Duh, si paling tahu soal Samuel"

"Iyalah gue tahu, dulu waktu sekolah dasar sampai smp, Samuel sohib gue. Tapi setelah dia lolos olimpiade ipa tingkat smp, gue jadi iri sama dia. Dan yeah, gue sampai sekarang dendam sama dia. Kenapa dia lebih pinter dari gue, jelas jelas saat sekolah dasar, dia gak lebih dari siswa yang berturut turut dapat ranking sembilan."

Hyunjin menyimak dengan seksama, tentu ia terkejut oleh satu fakta ini. Adiknya korban pelecehan dan penindasan? What de hell, kenapa papa gak memberitahu?

Perasaannya marah, kecewa, dan sedih. Tidak menyangka adiknya mendapat perlakuan keji seperti ini. Atau jangan jangan, papa juga gak tahu tentang ini?

Jantung Hyunjin hampir copot ketika anak anak itu membahas dirinya yang menyamar sebagai Samuel. Untung saja salah satu dari mereka, menyangkal.

"Ini jadi pengingat buat gue, jangan sampai ceroboh, kalau gak penyamaran gue sebagai Samuel bakalan cepat terbongkar. Dan agaknya, gue harus pura pura terlihat takut ketika papasan sama mereka" Hyunjin berjinjit untuk melihat salah satu wajah pelaku penindasan dan pelecehan adiknya. Sial, jarak biliknya sekarang dengan mereka sedikit jauh.

"Damn, gue gak bisa lihat wajah mereka. Gimana gue bisa tahu"

"Gimana caranya biar teman teman Samuel membahas kasus ini"

"Gue harap, setidaknya satu teman Samuel tahu tentang kasus ini"

"Astaga, ternyata banyak banget kasus yang menimpa adik kecil gue"

•••

Dari awal menyamar menjadi Samuel, Hyunjin belum pernah membuka laci adiknya sama sekali. Laci di sekolah ini menggunakan pin, dan Hyunjin kesusahan untuk membukanya.

"Anjing, kenapa laci sekolah ini pakek pin. Sekarang gimana gue buat bisa buka lacinya" Hyunjin terus menekan angka dengan asal, namun tak kunjung terbuka. "Gue bukan cenayang, Samuel. Lo bener bener mereporkan gue" tanpa sadar, Hyunjin mengumpat cukup keras, untungnya kondisi koridor sepi.

"Kodenya, ulang tahun Samuel. Lo gak lupa kan?"

Saat itu juga, jantung Hyunjin rasanya ingin copot. Melihat siapa orang yang memberitahunya. "Felix" nafas Hyunjin rasanya tercekat, apakah cowok itu mengetahui umpatannya.

"Ternyata bener dugaan gue, lo bukan Samuel." Felix menjadi menghadapnya dengan tatapan menyeringai. "Samuel bukan anak ipa, dan Samuel gak suka fisika. Dan satu poin yang memperkuat dugaan gue kalau lo bukan Samuel adalah tahi lalat di bawah mata lo. Samuel gak punya tahi lalat di situ, benar bukan? Lalu lo siapa? Kenapa wajah lo mirip dengan Samuel?"

Hyunjin menarik nafas panjang, ia harus tetap tenang demi gerak geriknya tidak terbaca jika ia sedang gugup "Lo apa apain sih Lix, gue Samuel."

"Oh ya? Gue dengerin umpatan lo tadi, kalau lo Samuel, kenapa gak bisa buka laci ini?"

"Lupakan soal itu, sekarang jawab gue. Lo siapa dan motif apa lo menyamar sebagai Samuel. Yang terakhir, sekarang Samuel ada dimana?"

Hyunjin pusing mendengarkan pertanyaan beruntun yang dilontarkan Felix "Satu satu bisa?" ia menarik tangan Felix sampai ke pojokkan, bagaimanapun rahasia ini cukup Felix saja yang tahu "Gue Hwang Hyunjin, kakak kandung Hwang Samuel. Gue ada di sini karena Samuel lagi menjalankan kesembuhan mental" ucapnya yang tentu saja bagian akhir bohong.

"Oke gue inget lo sekarang, Samuel pernah cerita kalau punya kakak kandung. Tapi yang bikin ganjal, kalau emang Samuel lagi masa penyembuhan, harusnya lo gak ada di sini. Tolong katakan sejujurnya, bagaimana kondisi Samuel sekarang"

Hyunjin benar benar pening menghadapi teman sekelas Samuel yang kepo setengah mampus. Ia paham, sebagai teman, wajar Felix merasa khawatir.

"Samuel, dia hilang ingatan dan yeah sekarang ada di satu kota, maaf gue gak bisa ngasih tahu dia ada di mana."

"Bukannya berita Samuel ditemukan itu benar adanya?"

"Orang yang gak bertanggung jawab yang nyebarin kayak gitu. Lalu papa gue  nyusun rencana biar keadannya kayak gini dulu. Mengizinkan gue menyamar untuk mengusut tuntas kasus Samuel."

"Apa kita semua boleh bantu?"

•••

Tbc

hampir mirip kayak deguisement alurnya. tapi mari tebak tebakan, salah satu diantara tiga pelaku penindasan Samuel apakah orang tuanya adalah dalang dari semua ini?

anw, selamat ulang tahun untuk leader kita!

3 Oktober 2023

Hope • Chanjin ft HyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang