Chapter 16: Pertempuran Laut Java(1)

299 21 14
                                    

//Ruang pertemuan, Kahuripan, Kerajaan Java//

Raja Aksatawarma, saat ini sedang berada di ruang pertemuan, bersama dengan diplomat Indonesia. Tentu, setelah melihat keganasan kapal
Indonesia, memutuskan untuk
Menjalin hubungan sekutu,
Baginya, Konsep peperangan Indonesia sungguh berbeda.

"Ekhem.. bagaimana? Apakah anda menyetujuinya?" Raja bertanya kembali kepada
Taufik.

"... Sejujurnya.. bisa saja, sebab kami kehilangan sekutu kami di dunia lama kami.. jadi ya.. itu bisa saja"

"!!!!?"

Cahaya harapan muncul di benak Raja Aksatawarma,
Mungkin Indonesia bisa mengatasi Kekaisaran Parpaldia
Yang menjadi momok menakutkan bagi Java yang kekuatan nasionalnya tidak seberapa dibandingkan dengan
Kekaisaran Parpaldia.

"Apakah itu benar!? Jika itu benar, maka tanda tanganilah di kertas ini!" Raja Aksatawarma menyodorkan kertas tebal dengan kualitas yang tak sama seperti di bumi. Sekilas ia membacanya dengan sangat teliti.

"Tentu.." Taufik pun mengambil pena-nya lalu menandatangani perjanjian itu.

Taufik agak ragu, namun akan hal itu tidak perlu khawatir,
Presiden sudah menyetujuinya,
Perjanjian sebagai sekutu,
Sekutu lama Indonesia sudah menghilang, tidak, lebih tepatnya Indonesia yang menghilang, Indonesia membutuhkan Sekutu baru, menurut pemerintah Indonesia,
Java Sangat cocok, persamaan budaya,.serta negara yang dekat, jadi mengirimkan bala bantuan bukanlah hal yang mustahil.

"Baiklah..! Dengan ini Negara Indonesia dan Kerajaan Java Resmi menjadi sekutu! Negara kita akan sama-sama membantu saat dibutuhkan!"

Raja Aksatawarma menjadi girang sendiri, yah.. umur seperti ini masih lucu-lucunya.
Ia masih berusia  30-an tahun.

"Mohon maaf raja.. jika mengganggu waktu Bahagia anda, Bisakah anda ceritakan tentang Kekaisaran Parpaldia?
Yang 'Katanya' adalah negara Adidaya di Peradaban Ke-3."
Taufik menyela. Ia harus mendapatkan informasi mengenai Kekaisaran Sombong di Peradaban Ke-3, meskipun mereka sudah tahu akan teknologi yang dimiliki, namun mereka tidak tahu apa sifat Kekaisaran Parpaldia.

"Baiklah.. Kekaisaran Parpaldia adalah Kekaisaran terkuat di Peradaban Ke-3. Siapapun yang mengusiknya, maka mereka akan dihadapkan pada kehancuran. Dulu, Kekaisaran Parpaldia hanyalah sebuah negara beradab berukuran sedang di bagian selatan Benua Philades, yang disebut Republik Palneus. Pada awalnya, Parpaldia menjadi sasaran agresi oleh negara-negara yang bermusuhan di sekitarnya, sehingga memerlukan sejumlah besar sumber daya dan tenaga untuk mempertahankan pasukan tetap yang menjelaskan kebijakan Parpaldia dalam menyerang tetangganya.

Suatu ketika, Negara tersebut
Memiliki sebuah cara khusus untuk menjinakkan Linduwurm, sebuah makhluk bercangkang keras, Kekaisaran pun mampu untuk bertarung dengan keunggulan itu..." Kedua diplomat itu menghela nafas mereka.

".....Sebenarnya saya mencemaskan negara anda..
Negara anda mengalahkan Wyvern Parpaldia, saya takut Parpaldia akan membalas Tindakan ini.

Dulu, ada negara lain seperti negara kita yang dihukum Parpaldia dengan militernya. Parpaldia menyergap penunggang naga mereka dan membantai mereka. Mereka kemudian menginvasi dan menaklukkan negara itu. Siapa pun yang menentang Parpaldia dieksekusi, semua orang diperbudak dan dijual ke negara lain. Seluruh keluarga kerajaan, termasuk siapa saja yang memiliki darah bangsawan, ditusuk dan dibiarkan membusuk di depan istana kerajaan.

"Kekaisaran Parpaldia tidak hanya kuat, tetapi juga sombong dan bangga. Saya harap Anda mengingat hal ini."

Kedua Diplomat Indonesia itu menelan ludahnya.

SUMMONING: Alternative Indonesia In Another World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang