10

2.3K 158 0
                                    

Malamnya Chimon membasuh muka akibat tangis yang ia rasakan sehabis di pecat dari pekerjaannya, ia juga memakai beberapa bedak untuk menutupi mata sembabnya.

Perth yang sudah berada di rumah Chimon, ia memasukinya dan menuju kamar Chimon.

Dimana Chimon sedang memakai parfum khas miliknya, Chimon juga tak terusik dengan kedatangan Perth yang tiba-tiba.

Perth memeluk Chimon dari belakang, dan menghirup aromanya dari lehernya.

"G-geli Perth!"

"Hahah, udah siap? Ayo keluar"

Perth menggandeng tangan Chimon untuk menuju mobil, ia membukakan pintu untuk Chimon.

Selama perjalanan Perth terus menggenggam tangan Chimon, seperti orang yang takut kehilangannya.

"Perth? Lu kenapa sih?"

"Hm? Gapapa kok, gw cuman kecapean tadi habis main basket sampe sore"

Perth menjawabnya dengan ukiran senyum.

"Lu ga perlu ngajak gw malem-malem gini kalo lu masih cape. Lu masih bisa istirahat"

"Gw maunya istirahat bareng lu"

Chimon hanya sedikit tertawa mendengarnya.

Mereka sampai di salah satu restoran terbesar, dimana mereka mendapatkan sambutan istimewa dari para pelayan untuk pelanggan VVIP.

Chimon hanya kagum melihatnya.

Pelayan pun menaruh hidangan mereka ke tempat Perth dan Chimon, dimana makanan yang mereka mau makan mereka akan mengambilnya.

Sepulangnya mereka berdua juga pergi ke taman yang cukup ramai, dari mengunjungi stan-stan makanan dan mengambil beberapa foto.







🪄🪄🪄








Tujuan terkahir Perth, ia membawa Chimon ke hotel milik orangtuanya. Perth di layani dengan baik oleh para pekerjanya, Chimon hanya mengikuti langkah Perth untuk menuju kamar.

"Ngapain kita kesini?"

"Kan gw bilang pengen istirahat sama lu, makanya disini"

Chimon hanya mengukir tanya dalam ekspresinya.

Perth terlebih dahulu menaiki kasur, sedangkan Chimon masih membersihkan dirinya.

Mereka melakukan canda tawa seperti pasangan pada umumnya, Perth selalu memeluk Chimon dengan erat.

"Chi"

"Hm?"

"Gajadi deh"

Sedikit kesal untuk Chimon dengar.

"Ih apasih Perth"

"Ngomong aja, dari nada pembicaraan lu. Kyak udah mau di omongin dari lama"

"Chi"

"Ayo kit-"

"-a nonton film, sebenernya gw belum ngantuk. Ayo liat horor"

"Sialan, gw geplak lu. Ngapain nonton horor malem-malem"

"Udah, gw ada film rekomendasi film soalnya"

"Lu tau kan, kalo gw penakut. Apa lu sengaja?"

"Ngga ngga Chi, gw beneran pengen nonton. Nanti kalo takut gw peluk"

"Hadeh, yaudah deh"

Selama film bermulai Perth selalu memandang Chimon, bukan film yang ada di hadapannya sambil mengusap kepala Chimon.

'Sabar Perth, sebentar lagi. Inget lu gada rasa sama dia'

Di tengah-tengah film, Perth mematikan tv nya.

"Eh, ko dimatikan? Katanya pengen nonton"

"Udah gajadi, ga mood"

"?"

"Udah ayo tidur, besok sekolah"

"Besok jangan sampe lu ga sekolah ya Chi"

Perth mengatakan dengan sangat sendu.

"Hah, kenapa?"


"Kan besok udah mulai belajar buat ujian kelulusan"

Perth tidur dengan memeluk Chimon seerat eratnya, Chimon merasa aneh namun ia mengabaikannya.

Locked Feeling (PerthChimon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang