07

2K 135 5
                                    

Perth pergi ke ruang tamu untuk menunggu Chimon selesai, dengan menghubungi teman-temannya.

Di sisi lain Chimon di terbangun setelah menghirup aroma minyak kayu putih, Chimon terbangun dengan sedikit pusing.

Chimon menangis dengan tiba-tiba.

"E-eh jangan menangis tuan, nanti riasan tuan luntur"

Namun Chimon tidak menangis, Chimon hanya mengeluarkan suara tangisnya saja.

"Ini aku lagi ngapain?"

"Teman-temannya tuan Perth akan segera datang, jadi kami membantu untuk mempersiapkan diri anda"

"Ini bayi tuan juga menangis, karena ingin bersama tuan"

Chimon ingin menggendongnya namun para pelayan, memberitahu Chimon untuk segera turun karena di tunggu oleh tuan Perth.

"Apakah tuan cukup kuat untuk berdiri?"

Chimon berdiri dengan sempoyongan dan sudah berdiri dengan tegap.

"Dimana Perth?"

"Ada di ruang tamu tuan, silakan"

Chimon melihat sekilas ke arah ruang tamu, terdapat Perth, Neo, Pond, dan Pawat.

Chimon menuruni tangga dengan hati-hati. Lalu ia bingung harus duduk di sebelah mana, ia masih takut jika berada di dekat Perth.

"Sini sayang"

Perth menepuk tempat yang berada di sebelahnya, lalu 'sayang?' panggilan apa itu. Namun Chimon melihat tatapan Perth seolah mereka ada keluarga harmoni.

Chimon pergi duduk lalu Perth merangkul pinggang Chimon.

"Cakep banget lu chi, nomer lu boleh dong" -Neo

Chimon dengan polos hampir memberikan nomernya kepada Neo, namun di halangi oleh Perth.

"Ngga ngga ngga"

"Chimon ga megang hp"

"Huh, yaudah deh"

"Emm, jealous itu si Perth" -Pond

"Hahah, mana ketara banget lagi komuknya" -Pawat







🪄🪄🪄







Dengan selesainya basa-basi, mereka sudah pergi pulang.

Selama mereka berbincang, ekspresi Perth benar-benar tidak mengenakkan. Karena Neo yang terus memegang barang miliknya, dan Chimon yang hanya memaklumi mereka.

Chimon takut bahwa ia akan kembali di siksa, ia sudah mengetahuinya namun Chimon masih saja takut dengan apa yang Perth lakukan.

Perth dengan tiba-tiba menggenggam erat tangan Chimon, dan membawa pergi untuk menuju kamar Perth.

"Ukh! Perth sakit"

Perth sama sekali menghiraukan perkataan Chimon dan melemparnya ke kasur, dengan sigap Perth mengukung Chimon.

"Lu apaan sih tadi?"

"Mau jadi pelacur lu di depan teman-teman gw?"

"Jawab chi!"

Chimon dengan sedikit demi sedikit mengeluarkan air matanya.

"N-ngga Perth"

"Perth lepasin tangan gw sakit"

"Gw mohon"







*Guyssss weekend telah tiba yeyyy
Bakalan sering update nih 😋🙌

Locked Feeling (PerthChimon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang