04

2.3K 180 0
                                    

Racha meninggal Chimon dari gudang, ia masih merasa kesakitan pada lukanya. Ia pun segera berdiri dan berjalan menuju kelas sebelum bel sekolah.

Di kelas Chimon sedang membersihkan darah daei wajahnya dengan tisu sambil mendengarkan guru berbicara, saat guru itu melihat ke arah Chimon. Guru tersebut bertanya kepada Chimon.

"Chimon?"

"Iya, Bu?"

"Ada apa dengan wajah mu? Siapa yg melakukannya?"

Seisi kelas seketika menoleh ke belakang untuk melihat Chimon, termasuk Racha dan Perth. Chimon melihat ke arah Racha yg sedang menatapnya dengan tajam, Perth yg memerhatikan pun mengetahui bahwa Racha yg melakukannya kepada Chimon.

"Bukan siapa² Bu, hanya saya aja yang tidak berhati-hati"

"Ow, baiklah kita lanjutkan belajar nya. Tugas kalian hari ini kita akan membentuk 4 kelompok saja, untuk anggotanya maksimal 5 saja. Yang perlu kalian kerjakan adalah kalian harus pergi ke salah satu tempat yang cukup ramai, bisa berupa cafe atau taman. Kalian harus dokumentasi pada tempat tersebut, semua anak harus ada dalam foto. Paling lambat 2 hari setelah hari ini"

Anak-anak di kelas pun berkumpul dengan teman-temannya sehingga membentuk sebuah kelompok, Perth berkumpul dengan teman-temannya dan ia melihat Chimon yang tidak mendapatkan kelompok.

"Udah ajak dia kesini deh Perth" -Pawat

"Gapapa kan dia sama kita?"

"Biasa aja dong bro, cepet ajak gih" -Neo

Perth berjalan ke arah meja Chimon dan menarik tangannya untuk pergi ke kelompoknya, ia menyuruh Chimon duduk dan Perth mengambil plester dari tasnya lalu menempelkannya pada Chimon.

Racha menatap Perth yang sedang menempelkan plester kepada Chimon.





🪄🪄🪄





Jam istirahat tiba, semua anak kembali ke bangku masing-masing. Sehingga kelas menjadi sunyi karena mereka pergi keluar untuk makan di kantin, geng Perth lebih memilih makan di warung belakang sekolah yg biasa jadi tempat nongkrong.

"Wah, Perth udah melangkah jauh nih. Baru kemarin taruhan. Sekarang udah banyak gosip mulai tadi pagi berangkat bareng dan jadian kemarin malam di taman" -Pond

"Nah iya tuh, siapin duit loh dek pawpaw" -Neo

"Kgak lupa gw ya njing, gw juga heran cepet banget lu jadian ama dia. Kyak udah ngebet dari lama" -Pawat

Perth sebenarnya bingung, apa ia harus mengakuinya jika Perth nyaman dengan Chimon? Tapi sikapnya yang selalu mementingkan harga diri, ia tidak akan menyerah.

"Hduh, masa kalian gitu aja kgak tau sih. Udah tau gw ganteng apalagi dia suka gw, ya tinggal satset lah"

"Kalo gitu putusin Chimon" -Pawat

Perth membeku sejenak, bukankah ini terlalu cepat? Pond dan Neo pun seketika melihat ke arah Pawat.

"Udh jadian kan? Ya udh tinggalin nanti gw tf" -Pawat

"E-em, kecepetan ini. Ini kan baru jadian. Dia belum nyaman sama gw, masih ga enakan. Tunggu dia berani mengungkapkan isi hatinya nanti gw putusin"

"Curiga nih gw" -Neo

"Udahlah, omongannya Perth bener juga kali. Pacaran belum sampe 1 hari juga masa putus, kalo mau bikin nyaman itu butuh waktu" -Pond

Pawat hanya mengiyakan omongan mereka dan makan kembali sehingga bel masuk terdengar kembali.

Locked Feeling (PerthChimon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang