12

2.2K 121 3
                                    

"Jadi gimana Chi?"

"Hm, gimana apanya?"

"Lu maafin gw kan?"

"Iya udh"

"Tapi gw ga percaya Chi"

Chimon terdiam mendengarnya, ia memang belum sepenuhnya memaafkan Perth dengan semudah itu.

"Lakukan"

"Maksudnya apa Chi?"

"Lakukan dari awal saat kamu ngejar-ngejar aku, bikin aku nyaman lagi sama kamu"

"Karena saat ini perasaanku ke kamu sudah memudar"

Perth sedikit takut jika perasaan Chimon hilang sepenuhnya, tetapi ia masih memiliki kesempatan supaya berbaikan dengannya.

"Jika kamu ingin pulang, pulang saja. Aku masih harus mengurus sesuatu"

"Iya, jaga diri lu baik-baik disini"

Perth mengelus kepala Chimon dengan halus, sudah lama Chimon tidak merasakannya.

Setelah Perth keluar, Chimon membereskan meja dan mencuci piringnya.

Chimon masih ingin memakan sesuatu tapi tidak ada cemilan disini, ketika ia akan pergi ke cafe. Chimon baru saja ingat bahwa ia harus menjaga anaknya, tetapi bel pintu rumahnya berbunyi yang menandakan ada seseorang.

"Dengan Chimon Tanapon Sukumpatasan?"

"Hm?"

Chimon baru saja ingat jika marga nya sudah berubah.

"Iya ada apa?"

"Ini pesanannya"

"Terimakasih"

Chimon bingung tapi menerima pesanan tersebut, ia menutup pintu dan membawanya ke meja makan.

Ketika dibuka ternyata pesanan itu berisi beberapa cemilan untuk Chimon makan, ada beberapa truffle dan es krim. Lalu juga ada sebuah note di dalam bahwa ini semua, Perth yang memesannya untuk Chimon.

'padahal baru pulang, tapi udah ngelakuin hal kyak gini'

Chimon senang dan memakannya.







🪄🪄🪄







Entah Perth tidak tahu, Chimon memakannya atau tidak. Tetapi ia sudah mulai berusaha untuk mendapatkan Chimon kembali.

Perth juga masih memeriksa pekerjaan bawahannya yang mencari Racha, mulai dari rumahnya yang mencari sesuatu, nomer rekeningnya, nomor telepon, dll.

Karena sewaktu itu tetangganya bilang bahwa Racha keluar kota, Perth juga melakukan penyelidikan dengan history pembelian tiket bernama Racha.

Malamnya ketika Perth akan tidur, ia mendapatkan telepon dari Chimon.

Chimon berbicara dengan menangis, Perth panik karena nada Chimon yang menghawatirkan.

Chimon bilang, di hotelnya sedang mati lampu. Chimon takut kegelapan, Perth juga tergesa-gesa menuju kesana'.

Ketika sampai Perth melihat loby dan beberapa kamar yang masih memiliki cahaya.

"Selamat datang kak, ada yang bisa saya bantu?"

"Iya, katanya disini lagi mati listrik ya kak?"

"Benar, kita menggunakan generator listrik untuk melayani tamu. Sedangkan kamar-kamar yang memiliki cahaya, karena orang tersebut membayar agar generator nya di sambung ke kamarnya. Karena ini sudah malam jadi hanya beberapa yang memakai"

"Ow, saya juga ingin menyambungkan generator ke kamar ***"

"Baik kak"

Perth berjalan menuju kamar Chimon, Chimon sempat memberitahu pin pintu untuk langsung masuk.

Ia menuju kamar dan memelu Chimon se erat-eratnya. 







Bau bau mau end

Locked Feeling (PerthChimon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang