05

1.9K 144 6
                                    

Sedari Chimon siuman, ia melihat sekitarnya yang ia ketahui bahwa Chimon berada di rumah sakit.

Dengan sigap Chimon bangun untuk memanggil dokter, sesampainya dokter masuk Chimon berkata bahwa ia harus pulang secepatnya.

"Hei, kau baru sehari di rawat di sini. Tidak mungkin aku para dokter meninggalkan pasiennya"

Chimon merasa muak, ia berpikir bahwa Perth sama sekali tidak mengunjunginya sama sekali.

"Tapi pasangan ku bilang, aku akan melakukan perawatan di rumah sehingga ia tak perlu pergi bolak balik"

Chimon menggunakan alasan yang dapat terpecaya, dokter hanya mengiyakannya.

Dokter melepaskan infus, dan memberi Chimon obat serta perban yang berada di kepalanya.

"Apakah pasangan mu berada di luar?"

"Um tidak, is berada di parkiran"

"Ow, baiklah"

Dokter mengambil bayi Chimon serta tasnya untuk diberikan kepadanya, Chimon berpamitan sehingga berjalan menuju keluar dari rumah sakit.

Chimon menggeledah tas nya untuk mengambil hp nya dan memesan taxi online.

Ia pun pergi menuju hotelnya, ketika berada disana. Chimon tidak bisa membuka pintu kamarnya, ia rasa ia harus bertanya kepada pelayan pembersihan.

"Maaf kak, ini kamar saya kenapa ga bisa di buka?"

"Oh, kamar ini sudah di kosongkan kak. Orang tersebut mengaku bahwa dia adalah keluarga dari kakak tersebut"

"Oh, makasih ya kak"

Pelayan meninggal Chimon yang terlihat kesal, lagipula siapa sih orangnya?

Ketika Chimon membuka hp ia mendapatkan pesan dari Perth bahwa ia yang telah mengosongkan kamar Chimon dan menyuruhnya untuk pulang.

Chimon takut gemetaran, apakah Perth tau jika orang tuanya sudsh tiada? Apakah Perth akan menyalakannya?

Chimon hanya berjalan untuk kembali memesan taxi dan pergi menuju rumah Perth.






🪄🪄🪄






Ketika berada di gerbang rumah, ada seseorang yang membukakan gerbang untuknya.

Sesampainya di pintu pun sudah terdapat pelayan lagi yang membukakan pintunya, ketika Chimon memasuki rumah tersebut ia tidak menemukan siapa pun.

Jadi Chimon hanya pergi ke ruang kamar yang berada di sebelah kamar Perth dan Chimon ketika masih tinggal bersama itupun hanya setengah hari Chimon menetap di rumah ini dan sudah kembali lagi.

Selama perjalanan ia memperhatikan bahwa rumah tersebut sudah banyak pelayan setiap sudut, Chimon berpikir bahwa hanya para pelayan yang mengurus rumah ini.

Chimon dengan segera memasuki kamarnya dan menaruh bayi nya ke tempat tidur.

Ketika berbalik tiba-tiba seseorang datang dan mencekik leher Chimon dengan sangat erat.

"P-perth?"

"Perth l-lepasin"

"Lepasin? Setelah yang lu lakuin ke orang tua gw lu masih minta di lepasin?!!"

"Ini semua gara-gara lu tau ga?!!"

"Seandainya saja lu minta pergi sama gw ini ga mungkin terjadi chi!"

Perth melepasnya dan mendorong Chimon sehingga berbaring di kasur.

Perth kembali menjambak rambut Chimon.

"Inget ya Chi, gw akan maafin lu sampai kapan pun!!"

Perth pergi menyeret Chimon hingga menuju gudang pojok yang gelap.

"J-jangan"

Perth melempar Chimon hingga terbentuk dinding dan menguncinya.

"Perh, Perth jangan!!"

"Perth bukain"

Perth menguncinya dan pergi begitu saja.

"Dengarkan kalian semua! Jika ada yang berani menolongnya saya juga tidak segan-segan membuat kaliwn juga seperti itu!"

Para pelayan sontak terkejut, mereka mendengar suara tangisan Chimon.

"Perth tolong bukain!!"

"Siapapun tolong"

Chimon menangis terisak, kepalanya merasakan sangat sakit yang masih di perban dan di tarik oleh Perth tadi.

Dengan perlahan suara Chimon menurun dan tidak terdengar lagi suaranya.

Locked Feeling (PerthChimon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang