bb

175 39 16
                                    

Emily, perempuan itu sedang beradu goyang dengan teman-teman sebayanya diiringi dentuman suara musik yang disajikan oleh DJ pilihan. Bastian yang memperhatikan gerak-gerik Emily dari kejauhan hanya tertawa kecil. Ternyata Emily masih berada di kehidupan dulunya.

Tidak jauh beda dengan Bastian. Dia hanya bermain kecil dengan wanita di bar. Menuangkan sedikit minuman dan dengan seteguk habis.

Pukul 2 malam telah tiba. Bastian melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang ke arah perumahan kelas atas. Setelah memarkir mobilnya dengan rapi, ia mengeluarkan kunci serep miliknya, karena Emily yang memegang kunci rumah asli mereka. Meskipun ia tau Emily sudah pulang sejak tadi.

Bastian meraba-raba dinding untuk mencari saklar lampu. Namun, bukan sebuah saklar yang Bastian dapatkan. Tangan haluslah yang dirasakannya. Bastian mengelus-elus tangan halus itu, seketika telapak tangannya terasa perih. Karena Emily mencubit tangannya.

"Mau apa lo?" Tanya Emily.

"Eh, ada orang. Gue gak liat." Jawab Bastian.

"Lo kira gue kuntilanak apa?" Tanya Emily setengah kesal.

"Emang iya."

Bastian lalu berjalan ke arah kamarnya. Emily hanya mencium bau minuman alkohol.

***

"Lain kali kalo mau keluar, pakai pakaian yang lebih tertutup." Ucap Bastian setelah Emily pulang dari minimarket.

"Kayak lo gak pernah liat perempuan kayak gue aja." Sindir Emily.

"Bedalah. Yang orang tau lo istri gue. Gak enak diliat sama laki-laki lain." Jelas Bastian.

Emily hanya memutar bola matanya.

"Besok gue gak pulang. Gak usah nungguin gue, gak usah banyak tanya dan jangan ngadu ke ortu."

Emily hanya terdiam. Palingan mau holiday sama pacarnya.

Benar saja. Hari ini Bastian tidak pulang. Terakhir bertemu saat di club. Emily melihat Bastian dengan wanita bergaun merah menyala.

"Mungkin dengan cewek tadi."

Karena bosan di rumah sendirian, Emily mengutak-atik handphone-nya.

Wajah datarnya hanya melihat foto pasangan berada di pantai sedang dinner dan bersenang-senang.

Bener, kan dugaan gue. Udalah, emang gue pikirin.

Beberapa saat kemudian, Cindy kembali mengunggah foto di Instagram.

Beberapa saat kemudian, Cindy kembali mengunggah foto di Instagram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ma baby face, Bstn❤"

***

"Morning." Sapa Bastian sambil menuruni tangga.

"Dasar kebo. Jam 10 baru bangun." Sindir Emily.

"Mau-mau gue." Ucap Bastian.

"Gue ada tamu. Tolong buatin makanan ya." Lanjut Bastian

"Siapa?"

"Gak usah banyak tanya."

"Lo kira gue pembantu?"

"Kali ini aja. Gue janji bakal turutin satu mau lo. Asal lo gak ngadu ke bokap nyokap."

Emily menaikkan sebelah alisnya dan tersenyum miring, "Ok."

Setelah itu Bastian kembali ke kamarnya dan Emily segera membuatkan makanan.

30 menit, cewek yang diceritakan Bastian segera keluar memakai gaun yang sangat minim.

"Baby, sarapan dulu, ya."

Oh ternyata ini cewe yang pernah sama bastian di pantai. Hm, ok. Batin Emily.

"Ini yang masak siapa?"

"Kamu gak perlu nanya, yang penting kita makan dulu, ya."

Beberapa detik setelah mencicipi masakan Emily, perempuan tadi langsung teriak.

"Hey, ini masakan apa?!"

"Sayang, kamu kenapa?"

Bastian melirik Emily yang sedang duduk manis di meja pantry.

"Pedis banget, Bas!"

"Ini, ini kamu minum dulu."

"Ini minuman apa? Kenapa asin, sih?"

"Ya ampun Cindy, aku minta maaf."

Bastian segera membawa perempuan bernama Cindy itu keluar dari rumah yang membuat Emily tersenyum bangga.

Emily terbahak-bahak, "Itu hasil karya gue, tau."

"Astaga, hampir aja gue lupa. Gue, kan ada janji sama doi-doi gue."

Emily segera membuka app LINE-nya dan menemukan beberapa pesan dari temannya namun dia hanya membuka grup obrolan.

Tesa : oy

Gabriel : napa

Tesa : jadi gk?

Aura : jdilah.

Omar : Emily ikut gk ni?

Gabriel : gk muncul dia

Aura : lg maen kali ama suami

Tesa : wkwk

Omar : wkwk (2)

Gabriel : wkwk (3)

Emily : wkwk (4)

Tesa : prepare kuy

Gabriel : mager gw;(

Omar : bngst lu ril. Gw uda di dpn rmh lu lg ngopi brg satpam cakep

Aura : otewe Gabriel's home

Emily terkekeh dan segera menyambar handuknya untuk mandi.

Sejam kemudian mereka semua sudah berkumpul di rumah Gabriel yang memang letaknya sangat strategis.

"Yang paling lama dia traktir kita semua, kan?"

"Yippi, bukan gue." Tesa bersorak gembira.

"Tadi gue dateng pertama, lho."

"Aura dateng kedua." Gabriel mengedipkan matanya ke Aura.

"Nyadar diri, kan lu, Emily?"

Emily memutar bola matanya setelah sadar dia baru saja duduk di sofa.

"Lagi bokek gue."

"Diperas suami, ya?"

"Main peras-perasan, ya.."

"Omar otak lu!"

"Perjanjian."

"Iya deh, iya." Emily pasrah.

"Yaudah, leggo!"

TBC--
Kamis, 4 Juni 2015. 18:54 WITA.

[Don't] Let Me GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang