cc

183 38 8
                                    

"Lo darimana semaleman?"

Emily menghentikan langkahnya, "Mau tau aja urusan orang."

Bastian tidak menanggapi dan kembali serius menonton tv.

"Gue gak mau kejadian kemarin terulang."

"Kejadian yang mana dulu, nih? Soalnya kejadian kemarin banyak banget deh kayanya." Emily kembali menghentikan langkahnya.

"Lo racunin makanannya Cindy."

"Oh yang itu. Gue gak racunin, lho. Siapa suruh maksa-maksa gue masak. Gue, kan gak tau."

"Alesan lo. Dia ngambek sama gue, tau."

"Lah, jangan salahin gue, dong. Bukan urusan gue juga."

"Resek lu."

Emily hanya menaikkan bahunya dan segera masuk ke dalam kamar.

"So tired."

Setelah membersihkan diri, Emily langsung tertidur pulas.

***

"Lo gak mau makan, nih?"

Emily memicingkan matanya melihat sarapan yang ada di atas meja.

"Alah, gue tau, nih. Lo pasti mau bales dendam, kan sama gue? Gak bakal gue makan."

"Lah? Ditawarin gak mau. Yaudah, gue abisin semuanya sendiri."

Emily memanyunkan bibirnya, sebenarnya dia lapar karena semalam tidak makan.

Bastian terlihat lahap memakan makanannya. Sepertinya tidak ada sesuatu yang ada dalam makanan itu.

"Eh, jangan diabisin. Gue juga lapar tau."

Bastian terkekeh dan kembali melahap makanannya.

"Katanya gak mau, tapi jatah gue juga diembet. Dasar."

Emily tak bergeming dan masih mengunyah apa yang ada dalam mulutnya.

"Thanks aja deh."

"Gue gak liat lo di club semalam, tumben. Lo kemana, sih?"

"Kenapa juga lo cariin gue?"

"Nanti kalo lo liat gue sama Cindy, lo kerjain dia lagi. Jadi, ya gue mau was-was aja."

"Sampein permintamaafan gue sama dia."

"Gue baru liat, ada cewe yang diselingkuin tapi calm aja."

"Gue, kan gak sayang sama elu. Ngapain cemburu? Gak guna, gak sudi, gak niat."

"Awas nanti jatuh cinta sama gue baru tau rasa."

"Masih pagi udah mimpi."

"Emang lu punya pacar?"

"Bukan urusan elo juga gue punya ato enggak. Udah, ah. Gue mau keluar."

"Kemana, sih? Cogan gini dicuekin."

"Banyak yang lebih cakep dari elo."

"Masa? Coba, deh bawa ke gue."

"Oke."

"I'm waiting."

Emily keluar rumah dan segera menjalankan mobilnya ke arah rumah seseorang.

Tok. Tok. Tok.

"Ini yang punya rumah budeg apa mati, sih? Buka pintunya lama banget." Gerutu Emily.

"Woy, berisik."

"Gabriel yang cakep seantero dunia, bantuin gue!"

"Bantu apa? Lagi males, nih gue."

[Don't] Let Me GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang