Chapter 11: Why? It's Because.

31 3 0
                                    

HALOOOO!!! IIHHH RASANYA LAMA BANGET YA AKU UDAH GAK UPDATE. UDAH BERAPA BULAN, SIH? 4? 5? HUHUHU :'( AKU BARU SEMPERT UPDATE SEKARANG. MAAF BANGET YAAA!!! AKU TETAP CINTA KALIAN KOK READERS!!! HIKS. MAAFIN AKU YA YANG MOOD-MOOD AN DAN SOK SIBUK. BENTAR LAGI CERITAKU SELESAI NIH. INI AKU KASIH CHAPTER 11 NYA DULU YAA!!! NANTI KALO UDAH ADA YANG VOTE BARU AKU UPLOAD YANG CHAPTER 12 NYA. MAAF YA KUOTAKU SEKARAT JUGA SOALNYA. HEHE. YUK, AH. LET'S CHECK IT OUT AJA GUYS!!! :*

CHAPTER 11

Chae Hee's POV

Aku merasa tenggorokkanku tercekat saat Joon Ha Ahjussi memelukku setelah sebelumnya ia membuatku mengalami sensasi aneh yang menggelikan ketika ia menangkup kedua pipiku dan matanya yang besar dan tajam menatapku.

Aku mengerjapkan mataku dan spontan tangisku mulai berhenti. Ini aneh. Aku tidak mau beranjak dari pelukan hangatnya. Entah mengapa, wajahku memanas dan mulai merona. Astaga. Apa yang sebenarnya sedang terjadi padaku?
Napasku semakin memburu saat Ahjussi mengeratkan pelukannya di pinggangku. Rasa nyaman dan hangat yang diberikannya membuat tanganku beranjak hendak memeluk pinggangnya. Ya Tuhan. Aku tersadar dan segera menjauhkan kembali tanganku.

Tiba-tiba, aku merasa takut. Takut akan irama jantungku yang memompa cepat didalam sana. Aku takut. Irama yang cepat itu membuatku seakan lupa tentang segala hal.

"Pergilah...." Suara berat Joon Ha Ahjussi terdengar.

Tubuhku menengang. A-apa? Apa Ahjussi baru saja menyuruhku pergi? Aku bergidik saat hembusan napas Joon Ha Ahjussi mengenai belakang telingaku. Ia berbisik lembut. "Kumohon pergilah..."

Entah kenapa kata-kata itu membuatku ingin menangis. Ada apa denganku? Bukankah ini hal yang bagus? Aku bisa pergi ke bandara lebih cepat! Namun, memikirkan aku akan pergi meninggalkan Joon Ha Ahjussi dengan lengan dan kakiknya yang di gips membuatku kembali terisak.

"Maafkan Aku."

"Berhenti meminta maaf. Aku bisa mati gila nantinya karena dirimu." Joon Ha Ahjussi mengusap punggungku lembut, Aku bisa merasakan senyumnya di balikku.

"Mianhae. Jebal ka~" bisik Joon Ha Ahjussi lembut dan melepas pelukanku. Tanpa ia sadari, Aku memegang kaus bagian lengannya erat. Apa sih sebenarnya yang membuatku tidak ingin beranjak?

Joon Ha Ahjussi tiba-tiba memegang erat kedua bahuku dan menatapku.
"Aku tahu. Yoo Seung sebentar lagi akan pergi ke Kanada. Cepat temui dia. Ada yang lebih memerlukan kehadiranmu disana, Chae Hee-ya. Kumohon pergilah. Sekarang."

Aku terkesiap. Joon Ha Ahjussi sudah tahu! Dia benar! Aku harus menyusul Yoo Seung Oppa sekarang juga. Kalau tidak, Aku tidak akan bisa lagi melihatnya untuk yang terakhir kalinya di Korea. Tapi aku malah menatap Joon Ha Ahjussi tidak percaya.

Ahjussi memalingkan wajahnya. "Pergilah." Suara rendah Ahjussi kembali terdengar. Lalu ia membaringkan kembali tubuhnya diatas kasur dan memejamkan kedua matanya.

Aku menghela napas. "Bisakah aku memanggilmu Oppa?"

Joon Ha Ahjussi terlihat kaget dan membuka kedua matanya. Namun ia mendesah dan menggapai jemariku. Ia mengusapnya lembut. Kemudian Joon Ha Ahjussi tersenyum tipis. "Ka~"

"Aku tahu kau sangat ingin menemui Yoo Seung saat ini. Ka~"

Air bening itu akhirnya jatuh dari pelupuk mataku. Maafkan aku. Hanya kalimat itu yang bisa kuucapkan. Maafkan Aku. Disaat ada Joon Ha Ahjussi yang mengharapkan kehadiranku, Aku justru ingin berada disisi orang lain. Maafkan Aku. Tapi Aku benar-benar harus bertemu dengan Yoo Seung Oppa.

Sebelum aku tidak bisa melihat wajahnya lagi. Wajah yang sudah menemaniku selama setengah dari hidupku. Aku membalikkan badanku dan pergi. Aku berlari kencang sambil mengusap wajahku yang penuh air mata. Oppa, tunggu aku. Aku harus bertemu denganmu dan memperbaiki semua ini. Sebelum kau pergi. Dan sebelum aku menetapkan hatiku pada seseorang yang lain.

All of SuddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang