CHAPTER 2
Chae Hee merapikan seragamnya dan tersenyum. “Aaa...aaa...” Ia terlihat menggembungkan pipinya dan mengetes suaranya, ia mengucapkan a-i-u-e-o.
Setelah ia merasa dirinya sudah cukup rapi, ia melangkahkan kakiknya keluar dari toilet umum dan mendongak menatap sebuah gedung tinggi yang terbuat dari kaca bening.
Chae Hee menghela napas dan menggenggam tangannya. “Ayo, jangan gugup, Jung Chae Hee. Biasa saja, ini Cuma gedung. Ya, Cuma gedung...” gumam Chae Hee disepanjang langkahnya menuju gedung tinggi itu.
Saat ia sampai di revolving door, seorang petugas memberhentikannya. “Permisi, Nona. Ada perlu apa?” tanya petugas itu.
Chae Hee menelan ludahnya namun ia melemparkan senyum ramah nan elegan kepada petugas itu. “Aku ingin menemui..ini.” Chae Hee menyerahkan selembar kartu nama. Ya, kartu nama Joon Ha.
Petugas itu memicingkan matanya menatap Chae Hee. “Ini bukan tempat untuk bermain, Nona. Kenapa kau tidak kembali saja ke sekolahmu?”
Chae Hee merutukki si petugas dalam hatinya. “Sudah waktunya aku pulang, Ahjussi. Bisakah kau mengijinkanku masuk? Aku ingin menemui resepsionisnya. Aku juga ragu kalau kartu nama itu menunjukkan kebenaran.”
Petugas itu terlihat kaget dengan kalimat yang dikatakan Chae Hee. “A-a-apa kau bilang?”
Chae Hee mendesis dan memicingkan matanya. “Ahjussi, tidakkah kau tahu seberapa banyak tindak kejahatan akhir-akhir ini? Aku bertemu dengan seorang Ahjussi di kereta. Dia memang sangat baik dan aku berhutang padanya. Dan dia bilang, dia kerja disini. Dia memberikanku kartu namanya. Apa dia benar bekerja disini, Ahjussi?”
“Nah, karena kau sepertinya tidak mau memberitahuku, makan, Aku akan menanyakannya langsung pada Nona resepsionis yang cantik disana. Dah, Ahjussi. Semoga harimu menyenangkan~” Chae Hee berjalan riang dan melewati revolving door.
“Eonni, aku ingin bertemu dengan orang ini. Dia yang menyuruhku datang kesini. Apa aku bisa bertemu dengannya?”
Sang resepsionis terlihat kaget saat melihat seorang gadis SMA datang kepadanya dan menyerahkan kartu nama salah satu direktur perusahaan dan memberitahunya bahwa gadis itu ingin bertemu sang direktur?! Apa-apaan...?
Chae Hee yang sadar akan tatapan tidak percaya sang resepsionis, hanya bisa mendesah. “Eonni, aku ini masih anak sekolah. Aku tidak mungkin membuat kriminal. Oke?”
Dengan hati-hati, akhirnya sang resepsionis meraih gagang telepon dan menghubungi orang yang dimaksud Chae Hee. Park Joon Ha.
“Ya. Baiklah, Tuan. Ya. Saya akan menyampaikannya.” Sang resepsionis melirik Chae Hee yang sedang menatapnya penuh harap. “Maaf, nama Nona siapa? Beliau tidak mau menemui anda kalau anda tidak memberitahu identitas anda.”
“Aku Chae Hee. Jung Chae Hee.”
“Dari Nona Jung Chae Hee, Tuan.” Sang resepsionis terlihat kaget dan menjauhkan telepon yang ia genggam dari telinganya. Ia kemudian menatap Chae Hee dan berkata dengan wajah ngeri, “Tuan akan menemui anda sepuluh menit lagi. Anda bisa naik ke lantai tiga dan duduk di ruang tunggu di lantai itu.”
Chae Hee tersenyum lebar. “Terima kasih banyak, eonni.”
“Sama-sama...” jawab si resepsionis dengan kaku.
***
Joon Ha’s POV
Aku mengangkat teleponku dan menjawab deringan telepon itu. “Ya?”
“Ada yang ingin bertemu denganmu, Tuan.”
Aku mendesah. “Katakan aku tidak ingin. Dia bahkan tidak punya identitas,” sungutku kesal dan membolak-balik daftar perusahaan yang sudah berinvestasi dengan perusahaanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
All of Sudden
RandomKyaa!!! Apa yang harus kulakukan?! Aku akan terlambat sampai di sekolah. Kereta, tunggu aku!! *** Aduh...Aku akan terlambat meeting! Aku pun berlari menuju stasiun bawah tanah lalu membeli tiket. *** Aku akan bertemu dengan gadis itu lagi! Dia sahab...